(2) Part 9

6.2K 1.1K 84
                                    

"Selamat pagi, Bibi Kim."

Nayela menyapa seorang pelayan yang baru saja masuk dari halaman depan. Wanita yang mungkin berusia paruh abad itu membungkuk sopan di hadapan tunangan tuannya.

"Selamat pagi, Nona. Apakah Anda ingin sarapan?" tanyanya ramah. Nayela mengangguk lalu mengajak pelayan itu menuju ke ruang makan.

"Apa Sander sudah berangkat?" tanya Nayela ketika ia telah duduk di ruang makan dan tidak mendapati Sander yang biasanya sudah duduk di kursinya.

"Itu benar, Nona. Tuan bilang ada meeting pagi hari ini. Beliau juga meminta agar tak membangunkan Anda, Nona," jelas wanita itu sambil menyiapkan sarapan untuk Nayela.

"Nah, selamat makan, Nona." Gadis itu mengangguk mengerti. Dirinya juga menggumamkan terima kasih setelahnya.

Sebelum pelayan itu sempat untuk pamit undur diri, Nayela lebih dulu memanggilnya lagi.

"Um, Bibi. Apa Bibi punya persediaan bahan untuk membuat kue?" tanya Nayela tiba-tiba.

Pelayan itu sempat bingung, tapi segera memasang tampang berpikir.

"Sepertinya ada, Nona. Apakah Anda ingin membuat kue?" Nayela balas menganggukkan kepalanya dengan pelan, membenarkan.

Wanita berusia paruh abad itu tampak menimbang sejenak. "Kalau begitu saya akan memeriksanya."

"Terima kasih, Bibi," jawabnya.

Pelayan itu mengangguk mengerti lalu pamit undur diri, membiarkan Nayela menyelesaikan sarapannya.

Nayela melanjutkan acara sarapan paginya sembari bercakap-cakap dalam hati dengan sistem. Alasan dirinya meminta bahan untuk membuat kue adalah karena hari ini ternyata adalah ulang tahun Sander.

Dirinya baru mengetahui hal ini tadi pagi, tentu saja karena sistem yang memberitahunya. Nayela memikirkan cara untuk mengambil hati Sander lewat hari ulang tahun pria itu.

Karena itulah, ia bermaksud untuk membuat kuenya sendiri. Bisa saja Sander akan terharu dan memberi dirinya beberapa persen kepercayaan untuknya, bukan?

Ya, Nayela harap tubuhnya bisa diajak berkompromi, hanya untuk hari ini saja.

'Apa makanan yang Sander suka?' tanya Nayela pada sistemnya.

["Target bukan tipe pria yang pemilih makanan dan tidak memiliki riwayat alergi tertentu. Namun Tuan Rumah mungkin dapat mencoba membuat crepe cake."]

'Itu saranmu?'

["Benar, Tuan Rumah. Target memiliki banyak memori indah dengan crepe cake."]

Kalau begitu sudah dipastikan, kue yang akan Nayela buat adalah crepe cake tiramisu.

Gadis itu bergegas menyelesaikan sarapannya lalu menemui pelayan yang sebelumnya dan meminta beberapa pelayan lain serta koki untuk membantu dirinya membuat kue.

Nayela tidak berani meminta para pengawal untuk mendekorasi rumah, karena akan sulit untuk menghias dan merapikan kembali setiap sudut dari wastu ini. Dan sebenarnya ia juga sedikit meragukan hasilnya nanti.

Sebagai gantinya ia meminta pria-pria bertampang sangar itu untuk berjaga di luar dan mengabari dirinya apabila Sander menunjukkan tanda-tanda pulang mendadak di luar jadwal biasanya.

Sedangkan dirinya sibuk berkutat di dapur bersama para pelayan dan koki. Selain membuat kue, Nayela meminta koki untuk memasakkan beberapa menu makanan kesukaan Sander.

Para pelayan dan koki mansion sangat senang ketika mendengar rencana nona muda itu. Mereka berharap kehadiran sang nona dapat mengobati kesepian yang membelenggu tuan mereka.

In Order To Save The Male Antagonist's LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang