Part 2

23.6K 2.5K 24
                                    

Ibu Keiran hanyalah seorang pelayan yang bekerja di mansion Zachary dan menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah sang protagonis pria yang kala itu berada di bawah pengaruh alkohol.

Menyadari bahwa dirinya hamil anak majikannya, ibu Keiran lantas memutuskan untuk mengundurkan diri dari kediaman Zachary dan membawa buah hatinya pergi ke kampung halamannya.

Selama sebelas tahun, Keiran hidup berdua dengan ibunya di desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Meski hidup sederhana, keduanya tak merasa sulit, tetapi justru diliputi kehangatan.

Namun itu semua berubah kala di usia Keiran yang kesebelas, sang ibu rupanya menderita kanker dan hidupnya divonis tidak akan lama lagi. Dunia Keiran hancur begitu saja.

Sebelum meninggal, sang ibu memberinya dokumen yang berisi hasil tes DNA dan alamat tempat tinggal ayah kandungnya. Karena tak memiliki kerabat dan sanak saudara, Keiran terpaksa harus mencari sang ayah sendiri.

Tidak mudah bagi anak berusia sebelas tahun untuk melakukan perjalanan dari desa ke kota. Keiran bahkan sempat dimasukkan ke panti asuhan saat usianya dua belas tahun.

Di sana, Keiran menerima beberapa perlakuan tidak menyenangkan bahkan kekerasan fisik. Tak pernah Keiran bayangkan kehidupannya akan seburuk itu.

Hingga suatu hari, ketika ia kabur dari panti asuhan, ia melihat seorang pria yang mirip dengan yang ada di foto yang ibunya berikan. Dengan penuh harapan, Keiran mendatanginya.

Awalnya ia sangat senang ketika mengetahui bahwa sang ayah menerimanya dan mengajaknya pulang ke kediaman Zachary. Namun, ia tidak menyangka bahwa sebenarnya, tempat itu adalah neraka selanjutnya.

Keluarga ayahnya menolaknya keras, bahkan terang-terangan menunjukkan kebencian terhadapnya. Tak ada mata yang tidak menunjukkan rasa jijik ketika menatapnya.

Semenjak itu, Keiran mengerti. Kehadirannya sama sekali tidak diharapkan oleh orang lain selain ibunya. Ia hanyalah anak haram dan merupakan aib di mata keluarga Zachary.

Cercaan dan hinaan adalah makanan sehari-hari. Ia bahkan tidak jarang menerima hukuman fisik serta perlakuan tidak manusiawi dari 'keluarga'nya hanya karena kesalahan kecil. Bahkan si pelaku yang telah membawanya ke neraka itu tidak peduli.

Tak ada yang tahu sejak kapan, Keiran memendam dendam untuk keluarga Zachary. Ia tumbuh menjadi seorang tirani tanpa empati dan berhasil mendirikan sebuah perusahaannya sendiri.

Keiran balas menekan keluarga Zachary dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya. Ia juga menghancurkan kehidupan protagonis wanita hanya untuk membuat saudara tirinya, si protagonis pria, menderita.

Namun, antagonis adalah antagonis. Tidak ada akhir bahagia bagi mereka yang jahat dan keji. Protagonis pria pada akhirnya berhasil membalas perbuatannya meski butuh waktu lama dan membuat si antagonis meregang nyawa di bawah siksaannya.

Setetes likuid bening merembes keluar dari kelopak mata Nayela tanpa gadis itu sadari dan jatuh tepat di atas buku catatannya yang terbuka di atas meja.

Napas gadis itu sedikit tersendat dan sesak. Iba dan marah adalah perasaan dominan yang ia rasakan. Ia amat mengkasihani antagonis ini, dan seakan turut merasakan kebenciannya pada keluarga Zachary.

Menyadari dimana dirinya berada sekarang, Nayela cepat-cepat menghapus jejak air mata di wajahnya dan kembali mencoba berfokus pada papan tulis di depan.

Nayela mengira pergerakannya tidak disadari siapa pun. Namun, Keiran melihatnya. Sejak air matanya jatuh, Keiran melihat semuanya.

•••

Bel tanda istirahat baru saja berbunyi. Nayela serta beberapa siswa di kelas mulai mengemasi peralatan tulis mereka sebelum beranjak keluar dari kelas. Ia kemudian menoleh dan mendapati Keiran membaca buku tanpa terpengaruh suara bel barusan.

"Hai, teman sebangku, kau tidak pergi ke kafetaria?" tanya Nayela.

Keiran mendengar suara lembut seorang gadis yang duduk di kursi disebelahnya, dan meliriknya sekilas sebelum kembali menatap ke bukunya tanpa berniat menyahuti Nayela.

Namun Nayela tidak menyerah. "Ah, aku lupa untuk memperkenalkan diriku sebelumnya. Aku Astraea Nayela Anderson. Kau bisa memanggilku Nayela," ucapnya sembari menyodorkan tangannya.

Lagi-lagi Keiran tak menghiraukan perkataannya. Ia membiarkan tangan gadis itu melayang di udara. Ia memilih untuk bangkit dari kursinya dan pergi sambil membawa bukunya, keluar dari kelas.

"Tolong jangan tersinggung, Nay. Dia memang tidak memiliki tabiat yang baik," ucap salah seorang siswa yang duduk di dekat bangku Nayela. Gadis itu hanya balas tersenyum tipis lalu pamit pergi ke kafetaria.

Nayela berjalan seorang diri menuju ke kafetaria dan setibanya di sana, ia melihat Celine berdiri sembari mengangkat tangan dan melambai padanya. Nayela tersenyum dan berlari kecil menghampirinya.

"Hey, aku sudah memesan rice bowl untukmu. Mari makan!" katanya dengan antusias.

"Terima kasih," ucap Nayela lalu menatap ke sebuah mangkuk melamin di hadapannya. "Woah, chicken egg roll!" Ia menatap Arsy dan Celine dengan mata berbinar, membuat keduanya terkekeh.

"Jadi, bagaimana hari pertamamu, Nay?" tanya Arsy di sela-sela acara makan siang mereka.

"Lumayan. Aku mendapat teman sebangku laki-laki," sahutnya.

"Oh ya? Siapa dia?"

Nayela mengendikkan bahunya. "Dia tidak memberi tahuku namanya."

"Woah! Ada seorang pria di dunia ini yang menolak ajakan berkenalan dari sahabat cantikku yang satu ini," ucap Celine sambil terkikik kala mendapati raut wajah tak menyenangkan dari Nayela.

"Hm, kalau itu salah satu junior laki-laki dari IPA 2, kurasa masuk akal," sahut Arsy tiba-tiba. Celine pun terdiam seolah menyadari sesuatu.

"Ah! Ya, kudengar adik laki-laki Caleb berada di kelas itu," timpal Celine kemudian menatap ke arah Nayela serius. "Kau tahu, bukan, Caleb Zachary?"

Nayela hanya mengangguk tanpa bersuara. Celine kemudian melanjutkan, "Setahun lalu, Tuan Zachary, ayah Caleb, membuat pernyataan bahwa ia memiliki anak laki-laki lainnya, Keiran Zachary. Kudengar dia anak haram Tuan Zachary dengan seorang wanita penghibur. Gosip ini sangat panas setahun terakhir."

"Wanita penghibur?" tanya Nayela ragu. Bagaimana mungkin gosipnya melenceng sangat jauh?

"Ya. Begitulah yang orang bilang. Apalagi baik Tuan Zachary maupun anggota keluarga lainnya, tak ada yang memberikan konfirmasi, gosip itu kian menjadi-jadi," timpal Arsy.

Nayela terdiam mendengar ucapan kedua temannya itu. Pantas saja Keiran memiliki tabiat yang buruk. Ia bahkan beberapa kali mendengar orang-orang sibuk bergosip tentangnya dan merendahkan ibunya, satu-satunya orang yang bersikap baik padanya.

Haruskah dirinya membantu Keiran membalaskan dendam alih-alih membantunya bertaubat? Pasalnya ini sangat tidak sepadan dengan apa yang telah pria itu alami. Nayela mendadak mengalami pergolakan batin.

👾Tbc👾

Bale's Note:
Halo lagi! 

Selamat, kalian sudah berhasil mampir di part kedua di cerita pertama ini. Yeay🎉

Gimana? Gimana? Semoga gak aneh ya ceritanya.

Aku harap kalau kalian suka, bisa tinggalin jejak di sini. Karena dengan respon kalian, aku bisa tahu dimana salah dan kurangnya cerita ini.

Terima kasih sudah mampir!

Ciao!💜

In Order To Save The Male Antagonist's LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang