2. Cewek Aneh

12.4K 537 9
                                    


Orang yang kuat, bukan mereka yang selalu menang. Tapi, mereka yang tetap tegar meskipun sedang jatuh.

🍂

Seana membuka matanya perlahan, manik amber itu mengedar mengamati seluruh ruangan yang terasa asing baginya.

Ingatannya berputar pada kejadian tadi malam. Dia yang pulang dari minimarket dan dikejar preman. Lalu bertemu dengan lelaki kasar yang sialnya kelewat tampan itu dan~

Seana langsung bangun dari tidurnya. Hembusan napas lega meluncur dari bibirnya saat mendapati dirinya masih mengenakan pakaian lengkap.

"Dimana tuh cowok?" Monolognya seraya berjalan keluar kamar.

Seana kembali mengedarkan pandangannya. Fokusnya jatuh pada sosok lelaki yang masih tertidur di sofa ruang tamu.

Seana mendekat, "Ganteng banget, Ya Allah. Tapi galak," gumamnya seraya meneliti wajah tampan Tenggara.

"Nggak usah liatin gue!" ucap Tenggara yang tiba-tiba membuka matanya.

Manik emerald milik Tenggara bertubrukan dengan manik amber milik Seana. Mereka bertatapan beberapa detik.

"Woy!" Seana terkesiap, segera dia menormalkan ekspresinya.

"Hehe ketauan." Seana menyengir.

"Minggir!" sentak Tenggara kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

"Percuma ganteng, galaknya minta ampun." cibir Seana pelan namun masih mampu didengar oleh Tenggara.

"Ulang!" Tenggara menatap tajam Seana.

Seana meneguk ludahnya susah payah melihat tatapan itu, jujur kedua telapak tangannya sudah berkeringat karena takut.

"Em... Bercanda. Sorry." ujar Seana dengan gugup.

Tenggara mendengus kesal. "Sarapan!"

"Ha?"

"Buatin!"

Seana hendak protes namun dia urungkan karena tatapan tajam yang Tenggara berikan.

Seana segera berlari menuju open kitchen. Dia menuangkan air putih ke dalam gelas dan meminumnya untuk menghilangkan rasa gugup dan takut. Sungguh, aura Tenggara membuatnya ketar-ketir.

"Huft, gue masak apaan?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Dia membuka kulkas dan mengamati bahan-bahan masakan yang ada.

"Nasi goreng aja deh. Kalo tuh cowok nggak mau. Yaudah nanti gue makan sendiri."

Seana mengambil beberapa bahan masakan yang dibutuhkan. Kemudian mulai berkutat pada peralatan dapur.

🍂


Tenggara keluar dari kamar. Terlihat tampan dengan kaos oblong berwarna putih dan celana pendek selutut.

Dia memutuskan menuju dapur. Sampai di dapur, dia disuguhkan pemandangan seorang gadis yang tengah sibuk memasak.

Dia berdehem membuat Seana menoleh dan langsung tersenyum kikuk.

Entah kenapa, jantung Tenggara berdetak kencang melihat senyum itu. Dia memutuskan duduk di kursi meja makan. Mencoba menetralkan degup jantungnya.

Seana berjalan menuju meja makan dengan dua piring nasi goreng di tangannya.

Dengan ragu, Seana meletakkan sepiring nasi goreng di depan Tenggara. Dan ikut duduk di hadapan lelaki itu.

"Em... Makasih." Seana membuka suara.

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang