4. Ada Apa?

9.3K 424 5
                                    



~Dunia memang tidak seindah yang kita harapkan. Tapi, juga tidak seburuk yang kita bayangkan.~

🍂

"WOY! Yang namanya Seana, dicariin Tenggara."

Seana mengerutkan dahinya bingung. Ada apa Tenggara mencarinya.

Gadis itu menatap ketiga sahabatnya. "Heh. Gue harus gimana?"

"Ya, lo samperin aja lah, Se." ucap Alora santai.

"Tapi gue takut." Seana menggigit kukunya gelisah.

"Lo tenang aja. Kak Gara nggak mungkin ngapa-ngapain lo. Udah samperin sana, keburu ngamok nanti." Stella mendorong pelan bahu Seana agar keluar.

"Bukan gitu. Gue takut tremor pas deket dia, gimana dong."

Violetta yang di samping Seana, langsung menggeplak bahu gadis itu. "Anjir, lebay lo. Udah sana buruan."

Seana mengangguk kemudian berjalan keluar kelas. Disusul ketiga sahabatnya yang ikut karena penasaran.

"Kak Gara." Seana tersenyum canggung saat Tenggara menatapnya dengan intens. Lelaki itu bersandar pada pembatas koridor dengan satu tangan dimasukkan ke saku celananya.

"Ehem." Regan berdehem keras. Membuat Seana langsung menoleh kearah suara.

"Jadi ini yang kemaren malam. Diliat dari deket cantik banget." celetuk Genta seraya mengamati Seana, membuat Seana merasa risih.

"Hai, cantik. Btw, waktu itu kita belum kenalan, keburu lo pingsan. Nama lo siapa?" sambung Genta seraya tertawa singkat.

"Seana Fayra."

"Uhuk-uhuk." Gema tersedak ludahnya sendiri mendengar nama itu. Dia langsung mendongakkan kepalanya.

Gema terkejut melihat Seana. Mereka bertatapan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sesuai namanya, cantik. Kenalin, gue Magenta Azilio Narendra. Cowok tertampan sedunia." Sontak, Gema dan Seana langsung memutuskan kontak matanya.

"Gue Jadenta Regan Abimanyu, Regan."

"Gue Aksara Karenzo. Softboy." ujar Aksa dengan tampang sok cool nya.

"Softboy apaan. Orang petakilan kayak gitu." Regan mencibir.

"Diem lo, Reganjing."

"I'm Esther Abercio. Call me Esther." Esther memperkenalkan diri dengan kaku.

"Kaku amat lo kayak kanebo kering." Esther langsung menatap sengit Regan.

Pandangan Seana jatuh ke cowok yang bersandar di dinding di sebelah Esther.

Esther yang paham pun langsung menyenggol lengan Gema.

"Gemaro Langit Sanjaya." 

Seana mengangguk kaku. Tatapan mata Gema membuatnya merasa dejavu.

"Ini cantik-cantik, namanya siapa?" tanya Genta menatap ketiga sahabat Seana.

Alora langsung merapikan rambutnya. "Kenalin, gue Alora Gabbyna."

Stella mendengus mendengar suara yang dilembut-lembutkan oleh sahabatnya itu.

"Gue Stella Auva Nadine."

"Violetta Azie Xandrea, Vio."

Mereka semua mengangguk mengerti.

"Cantik-cantik, kayak orangnya." Si buaya Genta mulai mengeluarkan jurus andalannya yaitu gombalan.

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang