36. Laskar berulah

5.2K 249 8
                                    


~ Gapapa, dewasa memang tentang tangis, luka dan kecewa.~

🍂

____________________

ASEGAR ☠

Aksa:
5 anggota Laskar ngeroyok Zelo. Kondisinya parah dan sekarang dirawat di rumah sakit.

Mslh?

Aksa:
Pcar salah satu anak Laskar suka sama Zelo. Dia nggak terima dan nyerang Zelo pulsek tdi.

Regan:
Bangsat, jadi masalah cwe!

Udh gw pringatin.
Jngn libatin mslh
pribdi ke geng!

Gema:
Terus kondisi Zelo?

Aksa:
Bonyok sama lengan kirinya patah.

Besok pulng skolh,
kita ke rumh skit

Zean:
Semua Bos?

Gntian, jngn rme².

Edgar:
Siap Pak Ketu.

____________________

🍂

Pulang sekolah, inti Asegar ke rumah sakit untuk menjenguk Zelo.

"Woy, Zel. Lemah banget gitu aja tumbang." Dengan tidak berperasaan, Genta menepuk lengan Zelo yang terbalut perban.

Zelo memekik. "Bangsat, sakit woy!"

Mata Genta membulat. "Anjir, sorry gue lupa."

Zelo mendelik. "Lupa matamu!"

Regan mendudukkan bokongnya di sofa. "Lagian lo kenapa bisa dikeroyok? Bukannya peraturan Asegar nggak boleh campurin urusan pribadi sama geng."

"Gue juga gak tau, Bang. Pas pulang kemarin gue dicegat. Katanya salah satu anak Laskar dendam sama gue karena pacarnya suka sama gue." Zelo memberi penjelasan.

Gema berdecak kesal. "Dari dulu gak berubah, mereka selalu buat ulah!"

Tenggara mendekat. "GWS, Bro. Masalah administrasi udah gue tanggung."

"Makasih, Bos. Sorry ngerepotin."

"Lo anggota Asegar, jadi lo keluarga gue!"

Inilah yang membuat mereka memutuskan untuk memilih Tenggara sebagai Ketua. Selain jago beladiri, lelaki itu juga sangat peduli dan bertanggungjawab.

"Laper nih." Celetuk Genta berniat memberi kode.

"Sama, cok. Belum makan."

Tenggara mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. "Nih, pesen makan!"

Mereka bersorak senang. "Gini nih yang gue suka."

"Peka banget Pak Ketu kita."

"Makasih, Pak Ketu."

Tenggara mendengus. "Gue pamit, Sea sendirian."

"Yang punya guling hidup di rumah mah bebas." Celetuk Aksa setelah mencomot buah-buahan di atas nakas.

"Mau minta kelon dia mah." Sahut Esther seraya tertawa.

Tenggara menatap sinis teman-temannya. "Iri? bilang!"

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang