•
•~ Gapapa santai aja, ini masih dunia kok.~
🍂
Terhitung sudah dua hari Tenggara dirawat di rumah sakit. Dan sudah dua hari juga Seana tidak masuk sekolah karena merawat Tenggara.
Tenggara uring-uringan sendiri karena Seana pulang untuk mengambil beberapa keperluan.
"Ck katanya siang, ini udah sore belum balik." Gerutunya kesal.
Tadi pagi, inti Asegar datang menjenguknya sampai jam 11. Saat mereka pulang, Seana ikut pulang dan akan kembali ke rumah sakit jam 2. Tapi ini sudah jam 5 lebih tetapi istrinya itu belum datang.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan suster membawa makanan dan obat.
"Ini Mas, segera dimakan dan jangan lupa minum obat." Suster itu meletakkan nampan di atas nakas.
"Saya permisi dulu." Tenggara hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah Suster itu keluar ruangan, Tenggara menatap nampan tadi.
Tenggara berdecak. "Ck, bubur lagi." Bukannya makan, Tenggara malah memejamkan matanya.
🍂
Seana melangkahkan kakinya memasuki ruangan inap Tenggara. Tatapannya tertuju pada Tenggara yang tertidur.
Di berjalan mendekat ke ranjang, meletakkan slingbag nya dan totebag berisi makanan ke atas nakas.
Dia duduk di kursi samping brankar. Mengelus rambut Tenggara.
Merasakan elusan lembut, Tenggara membuka matanya.
"Halo, Suami." Cengir Seana.
"Kamu kapan kesini?"
"Belum lama kok, abis magrib tadi."
"Kamu tidur sini 'kan?" Tanya Tenggara penuh harap.
"Gatau nanti, takut tau, Kak."
"Takut kenapa sih?"
"Pas aku tidur jagain kamu, ada dua anak kecil nyamperin aku."
"Hah?" Tenggara menampilkan raut wajah bingung.
"Iya, pas aku panggil malah lari keluar, terus aku susulin langsung ilang. Padahal jaraknya deket." Seana bergidik ngeri membayangkan kejadian kemarin.
Tenggara terdiam. Dia tidak heran Seana mengalami hal seperti itu karena ini rumah sakit.
"Yaudah nanti tidurnya sama aku, disini. Pas mau tidur baca doa dulu." Tenggara menepuk sebelahnya.
"Tapi."
"Please, ya."
Merasa tidak tega, Seana megangguk. "Yaudah okey. Tapi nanti harus ada yang lain, aku takut kalo cuma berdua."
"Nanti aku minta Regan ke sini."
Senyum Seana mengembang, setidaknya dia tidak takut lagi karena nanti bakal ada Regan. "Oke siap."
Seana menatap nampan makanan yang masih utuh. "Kenapa nggak makan?"
"Gak enak."
"Sekarang kamu makan, terus minum obat. Aku bawain makanan dari rumah."
Tenggara langsung mengangguk. "Suapin." Ucapnya sedikit merengek.
Terkekeh pelan, Seana meraih totebag nya dan membuka makanan yang berisi nasi dan sayuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGGARA [END]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) "Berani sentuh Sea, gue sleding kepala lo!" Ini tentang Tenggara Biru Segantara, lelaki dengan sejuta pesona namun juga sejuta sifat buruknya yang mencintai seorang gadis bermanik mata amber, Seana Fayra. Mempertahankan Sea...