39. Zergio

4.6K 227 6
                                    


~Aku akan baik-baik saja. Ya, harus!~

🍂

Seana berjalan santai seraya bersenandung kecil. Tangannya menenteng plastik berisi bakso bakar yang tadi dia beli di depan gang.

"Kak Gara udah pulang belum ya dari markas. Bisa abis gue kalo dia udah pulang. Mana gue nggak ijin lagi. Ngamuk besar dia." Monolog Seana sedikit resah.

"Hay cantik."

Seana menghentikan langkahnya. Seorang lelaki seumurannya menatap kagum. Dia tidak tau nama lelaki itu, namun seingatnya lelaki itu ikut menyerangnya waktu itu. Dia yakin laki-laki ini salah satu anggota Laskar.

"Mau apa lo?!"

"Jangan galak-galak dong cantik, kenalin nama gue, Lingga." Lelaki itu menatap nafsu tubuh Seana.

"Tubuh lo boleh juga." Ucapnya seraya mendekati Seana.

Bugh

Anjing!" Umpat Lingga tepat saat Seana menonjok wajah lelaki itu.

"Rasain. Makanya jangan liatin badan gue!"

Lingga tersenyum remeh. "jangan munafik deh. Mending main sama gue. Gue jamin lo bakal teriak kenikmatan."

Bugh

Seana menyiku lelaki itu. Membuat Lingga menggeram emosi.

Bugh

Seana mengumpat saat Lingga membalas menonjok pipinya.

"Cuih, bajingan!"

Mereka saling adu jotos, laki-laki lawan perempuan.

Seana terpelanting saat Lingga menendang perutnya. Meskipun dia ikut Taekwondo, namun tenaganya masih tetap tidak sebanding dengan tenaga lelaki.

Lingga mendekat dan mencengkeram kedua lengan Seana. "Udahlah nikmatin aja."

Seana memberontak, meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari cengkraman Lingga. Sial sekali gang ini sangat sepi.

"Lepasin bangsat!" Pekik Seana.

"Diem cantik. Kalo mau teriak nanti aja pas di bawah gue."

"Anjing, nggak sudi gue!"

"Woy tolong! Siapapun tolongin gue. Ada cowok cabul." Teriak Seana.

Lingga mengungkung tubuh Seana ke tembok. Seana memberontak mendorong tubuh lelaki itu.

Lingga menguatkan cengkramannya di kedua bahu Seana."Diem anjing, gue bisa kasar sama lo."

"Bacot, lepasin gue!" Pekik Seana.

Plak

Lingga mengumpat dan menampar pipi seana. Menarik kasar seragam Seana membuat kancingnya berhamburan terlepas.

"BRENGSEK!" Seana berusaha menutupi dadanya. Untung saja dia masih memakai tanktop.

Seana mulai ketakutan saat Lingga merengkuh tubuhnya.

"Tolong, jangan!" Lirih Seana. Tenaganya sudah habis untuk sekedar memberontak. Dalam hatinya terus berdoa berharap Tenggara datang dan menolongnya.

"BANGSAT LO APAIN CEWEK GUE?!" Tenggara menendang cowok yang hendak mencium dada Seana.

Bugh bugh krek

Kedua mata Tenggara menggelap, emosinya meledak melihat istrinya hampir dilecehkan.

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang