28. Weekend

6.4K 216 0
                                    


~ Apa yang dikhawatirkan belum tentu terjadi.~

🍂

Seperti keputusan beberapa hari yang lalu, mereka memutuskan  berkumpul di rumah Tenggara dan Seana.

Saat ini, mereka semua sudah berkumpul, tepatnya di ruang tamu.

Genta, Esther dan Aksa tengah bermain game di sofa, sering kali umpatan keluar dari bibir mereka.

"Belakang lo njir. Buta lo."

"Diem anjir, dia belum pro kayak kita."

"Njir nih bocil sok-sokan nantangin."

Beralih ke Gema dan Raden. Mereka tengah asik bermain kartu di atas karpet berbulu.

Sedangkan Tenggara, Regan, dan keempat gadis cantik itu memilih menonton film horor di laptop milik Tenggara.

"AAA anjir serem banget gila." Stella berteriak histeris saat hantu muncul mengagetkan mereka.

Karena penasaran, Raden dan Gema menyudahi bermain kartunya kemudian bergabung ikut menonton.

"AAAA." Seana menutup matanya dengan tangannya.

"Anjeng!"

"Bangsat!"

Lagi-lagi mereka berteriak kencang.

"Sialan, kaget banget gue njir." Raden mengelus dadanya.

"Sebenernya yang bikin kaget tuh bukan hantunya, tapi suaranya." Mereka mengangguk setuju dengan ucapan Alora.

"Bener banget, tuh tuh sunyi." Raden memepetkan tubuhnya ke Alora.

Gema menggeplak paha Raden. "Modus lo, bangsul."

"Bacot!"

"Awas-awas, mau muncul kayaknya." pekik Seana mulai menutupi wajahnya menggunakan bantal.

HUAAA BRAK PRANG

"Astagfirullah Allahuakbar."

"Kaget setan."

"Udah gue bilang, bener 'kan."

"Anjir Den, teriakan lo kenceng banget." Gema mengusap telinganya yang berdengung karena Raden berteriak di dekat nya.

Raden tertawa pelan. "Takut plus kaget njir."

Mereka kembali fokus menonton. Suara dari film yang ditonton, suara tembak-tembakan, umpatan dari Aksa, Genta dan Esther, dan juga teriakan kaget bercampur menjadi satu.

🍂

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 1 lewat. Sudah tiga film horor mereka tonton.

Genta, Aksa dan Esther sudah berhenti mabar. Kini mereka sibuk sendiri, terlebih Tenggara tengah cuddle bersama Seana.

"Inget woy, disini jomblo."

Kompak keduanya menoleh kearah suara. "Makanya cari pacar."

Raden mengelus dadanya sabar.
"Kena ulti." ucapnya mendramatisir.

"Santae, ada temennya." Esther menepuk bahu Raden seraya tertawa.

"Yang cewek pada tidur sana!" perintah Tenggara.

Seana menggeleng. "Nggak, kita tuh mau begadang."

"Iya, lagian ini pertama kalinya kita ngumpul kayak gini." sahut Violetta menyetujui ucapan Seana.

Alora menjentikkan jarinya. "Nah bener banget. Nanti kalo udah nikah kita nggak bisa gini lagi."

Tenggara menghela napas, memilih mengiyakan. "Terserah."

Tenggara mengambil gitar dan duduk di sofa, tepatnya di samping Seana.

"Nyanyi dong Kak, duet sama Sea. Biar gue video." celetuk Violetta seraya mengeluarkan ponselnya.

Tenggara menyodorkan ponselnya kepada Violetta. "HP gue aja."

Violetta mengangguk semangat. "Siap, Kak."

"Mau lagu apa?" Tenggara bertanya kepada Seana.

"Em. Lagu Dandelion, Ruth B boleh?" Tenggara hanya mengangguk dan mulai memetik gitar.

I'm in a field of dandelions
Wishing on every one that you'll be mine, mine...

Para cewek menganga mendengar suara Tenggara yang sangat merdu, deep voice dan candu.

Seana memejamkan matanya menikmati suara suaminya.

Ohh and...

I see forever in your eyes
I feel okay when i see you smile, smile...

Kini, giliran para lelaki yang terpana dengan suara Seana yang sangat lembut dan halus.

Tenggara dan Seana saling bertatapan. Kemudian menyanyikan lirik selanjutnya secara bersamaan.

Wishing on dandelions all of the time
Praying to God that one day you'll be mine...

"Gila gila, keren banget!" Stella memekik tertahan.

"Gue baper sama liriknya." Alora menggigit bibirnya kuat, menahan jiwa bapernya.

Raden yang berada di sebelah gadis itu menoleh. "Mau dinyanyiin juga?"

Alora mengangguk antusias. "Boleh, nanti kita duet juga."

"Gampang itu mah." sahut Raden santai.

"Ehem. Baunya ada yang PDKT nih."

"Bakalan ada couple baru nih."

Kedua pipi Alora memerah. "A-apaan sih."

Tenggara memposting video tersebut di Instagram.

"Woahhh, like sama komen nya banyak banget, gila!" pekik Violetta saat melihat postingan Tenggara.

"Kamu posting, Kak?" tanya Seana kaget. Lelaki itu hanya mengangguk pelan.

"Langsung tembus seribu lebih dong, baru beberapa menit post. Mana ini dini hari lagi" Stella berdecak kagum.

"Keren, langsung trending."

"Gini ya, kalo orang ganteng sama cantik."

"Jadiin sorotan, Kak."

°°°

TENGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang