Tempat tongkrongan dimaksud dipenuhi oleh kendaraan motor berjajar rapih hampir menyita sedikit bagian dari jalan raya untuk memarkirkan benda kebanggaan mereka, riuh sorakan anak lelaki begitu mendominasi nyaris seluruh anggota adalah laki-laki sedang bermain catur dengan satu orang perempuan.
Berpenampilan super tomboy rambut ikalnya tergerai dan sebelah tangan bertumpu pada lutut menambah kesan unik darinya. Netranya bergerak mencari keberadaan siapapun yang barangkali dikenali.
Mulutnya mengatup lelah mengamati keramaian padahal belum sempat menegur kawan-kawan sama sekali malah dia ingin cepat pulang, permasalahan seorang anak introvert begini agaknya paling menyebalkan.
Ia beralih menatap kendaraan gagahnya yakni Honda CBR250RR tidak kalah keren dengan milik mereka, paling tidak harganya lumayan lah seharga ginjal manusia. Sekelilingnya pula diramaikan orang asing berdatangan sekilas akan menaruh perhatian sebentar ke arahnya.
Tentu mereka hanya bisa menebak-nebak siapa dirinya dari kejauhan, setidaknya sekarang ini tidak menunjukkan tanda-tanda serangan paniknya akan kambuh dalam waktu dekat.
"Oii! Oi woi!" Lamunannya pun buyar menoleh langsung ke arah sumber suara. Lelaki beralis tebal sedang menyapanya senyumannya melebar senang.
Meskipun agak sedikit kesal tetapi dia tetap bergegas cepat menghampiri, kalau disejajarkan dirinya dengan Lukas mungkin keduanya nampak seperti kakak-beradik yang telah lama terpisah karena punya warna kulit hampir sama.
Nachandra Renjana, namun kali ini kulit pemuda itu sekarang sedikit lebih putihan dikit lah daripada Lukas. Dua lelaki yang mengenakan outfit serba hitam, celana jeans serta leather jacket ala anak-anak motor.
Saking kerennya bahkan yakin anak perempuan sedang menjerit terkesima dari kejauhan memandang ke arah mereka. Ya, mirip-mirip seperti di dunia oren itulah.
Lukas baru saja menepuk bahu lebar Nachandra sedikit menyender pada badan motor tak sabar dia menyalakan rokok terkesan memamerkan diri menghembuskan asapnya di depan bocah yang katanya sih dalam proses tobat dan menolak cepet mati ini.
"Maunya mulut lo gua slotip, atau nggak gua cor anjing!" gerutunya gemas. Ah runtuh lah sudah keinginan tobat dari perilaku toxic.
"Santaii bro, santai..." Lukas menepuk-nepuk punggungnya sambil tertawa. "Nah, di sana ada Kasa. Udah lama kan lo nggak ketemu dia?"
"Samperin gih," titahnya belagak seperti seorang boss memerintah bawahannya, Nachandra mendecih pelan matanya melirik ke arah pemuda yang dimaksud diam sebentar menimbang ragu.
"Ah! Apa mau gua panggilin?" Batin Nachandra berteriak memaki-maki sementara dirinya begitu membenci keramaian apalagi resiko dijadikan pusat perhatian.
"Ja-"
"WOII KASABRY! WOI GOBLOK NEGOK KEK ANJING SOMBONG AMAT!" Yang dipanggil pura-pura sibuk berbicara dengan seorang cewek sambil nyembat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Sun Goes Down [𝘤𝘰𝘮𝘱𝘭𝘦𝘵𝘦𝘥]
Fiksi RemajaSejalan, tak searah. Nachandra Renjana dan Naraya Hysteria adalah dua remaja yang terbelenggu dalam trauma masa lalu. Tentang kehilangan orang-orang terdekat, kekerasan sejak dini, pemulihan diri dari masalah kesehatan mental, sisi kejam dunia pada...