🔗Dormitory of National Academy Of Aviation, 19.00
"Kalau masa liburan gini, bebas, nggak, sih, akademian keluar masuk akademi? Atau tetep dipantau kayak biasanya?" Hayzar melempar tanya pada ketiga remaja yang sama-sama duduk di sofa ruang tamu.
Oh iya, omong-omong Jeff sudah kembali seperti biasanya. Tidak ada kejadian istimewa apapun, sih, tetapi Hayzar sudah cukup bersyukur bahwa kait interaksinya dengan Jeff sudah nyaris kembali seperti awal mereka bertemu.
Kenapa nyaris?
Sebab masih Hayzar rasa, Jeff beberapa kali menghindar darinya. Utamanya, Jeff selalu menghindar penuh dari tatapan mata Hayzar. Saat mereka kini bersebelahan di sofa pun, tak sama sekali Hayzar lihat Jeff melempar pandang ke arahnya. Tatapan Jeff hanya asal diarah, entah kepada Shaka, Zay, televisi yang menampilkan tokoh kartun Upin Ipin, dan bahkan sekali ia berikan arah pada jam di dinding atas. Namun, tidak pernah, tak sekali pun pada Hayzar.
"Bebas, kok. Asal ada izinnya aja. Kalau lo mau pergi, misalnya tiga harian gitu, juga boleh, asal izinnya juga segitu," jelas Zay sembari melahap wafer langsung dari bungkusnya.
"Oh gitu. Lo pada mau nginep di rumah gue sekalian?" tanya Hayzar lagi.
"Sounds good. Ayo banget, sih," timpal Shaka.
Zay mengangguk pelan, "Gue juga gas, sih."
Hayzar melirik pada Jeff yang duduk berjarak di sampingnya. Hanya dia yang belum menjawab pertanyaan Hayzar, "Lo, Jeff?"
Jeff berjengit kaget, ia mengarahkan pandang ke arah Hayzar, tetapi pada tubuhnya, bukan ke mata Hayzar. Bukankah ini semakin membuat Hayzar tak paham? Ada apa sebenarnya?
"G-gue, ayo aja, sih," balasnya, lalu membuang pandang ke arah lain.
"Lo nggak papa?" tanya Shaka. Pasalnya, Jeff kelihatan sedang menutupi sesuatu yang entah sepenting apa itu, Shaka juga mana tahu.
"Nggak? Gue oke banget," balasnya sembari menganggukkan kepalanya beberapa kali.
Hayzar introgasi Jeff dalam pandang. Jelas tak mungkin ia tak apa-apa. Kalau sampai Shaka bertanya begitu, berarti memang ada yang tak beres dengan Jeff. Tapi sudahlah, Hayzar jua enggan ambil bagian untuk apa pun.
"Ya udah, kuy, malem minggu, ya," pungkas Zay lalu beranjak, "Gue bantuin, nggak, berdirinya?" tanyanya pada Shaka.
"Nggak usah, Zay, gue bisa."
🐾🐾🐾
🔗Dormitory of National Academy Of Aviation, 15.00
Keempat pemuda sekamar itu tengah sibuk mengemas barang bawaan mereka. Hanya pergi semalam, tetapi bawaannya sudah cukup sekali untuk dikatakan mau pindahan.
Bahkan segala mini speaker saja dibawa oleh Shaka. Padahal mereka belum tahu bagaimana orang tua Hayzar, galakkah mereka, bolehkah mereka berisik memutar lagu kencang-kencang di rumahnya.
"Buat jaga-jaga aja," hanya begitu jawab Shaka kalau ditanya.
Perizinan asrama sudah diurus, berkat bantuan Zay tentunya. Kepala asrama yang mengurusi bagian perizinan adalah mamanya sendiri, hingga ia mana ambil pusing terkait proses keluarnya surat perizinan itu. Yang jelas, sore ini, surat perizinan keluar asrama harus sudah selesai untuk mereka bawa pergi dan menjadi tiket masuk ketika mereka kembali ke asrama besok.
"Mama, surat izinnya udah keluar?"
"Okey, ini mau jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
End(less) Rainbow (HeeJake)
FanfictionHanya perihal Hayzar, si remaja hitam putih yang bertemu Jeff, seseorang yang memberi corak warna pada gurat monokromnya, lewat sebuah nampan makan siang.