Part 11 - Dihantui Suhyeok

443 71 10
                                    

Kini giliran Nayeon yang melakukan servis. Ia melakukannya dengan sangat baik hingga membuat bola tersebut melambung tinggi. Ia sengaja mengarahkan bola tersebut ke arah Namra. Siswa lain yang melihatnya sangat terkejut karna bisa saja bola tersebut langsung jatuh dan mengenai wajah Namra. Bisa dibayangkan, betapa sakitnya wajah Namra jika bola itu benar-benar mengenai wajahnya. Beberapa siswa bergidik ngeri membayangkannya. Mereka sangat khawatir.

Namra tentu menyadari hal tersebut. Matanya menatap ke arah bola yang mengarah kepadanya. Tanpa rasa takut sama sekali, ia terus memandangi bola itu yang semakin mendekat ke wajahnya. Dengan secepat kilat bola itu melesat, Namra langsung menangkap dengan kedua tangannya. Sontak hal itu membuat semua orang terkejut, terutama Nayeon.

"Sial! Bagaimana dia bisa menangkap bola itu?" seru Nayeon dalam hati dengan kesal.

Sebenarnya Namra tahu bahwa Nayeon sengaja melakukan ini. Namun ia tak peduli sama sekali. Ia hanya melempar bola itu ke sembarang tempat lalu pergi meninggalkan lapangan tanpa berkata apapun. Teman-teman yang melihatnya hanya bisa saling berbisik dan bertanya-tanya tanpa berani bertanya langsung kepada Namra. Langkah Namra semakin menjauh hingga melewati lapangan sepak bola tempat siswa laki-laki sedang bermain. Perhatian beberapa orang teralihkan saat melihat Namra berjalan dengan santai mendekati pak guru, termasuk Suhyeok dan Jinyoung. Mereka semua merasa heran.

"Ada apa Namra?" tanya pak guru setelah Namra sampai dihadapannya.

"Saya merasa tidak enak badan pak" ucap Namra berbohong. Sebenarnya ia hanya malas bermain voli dengan Nayeon. Ia bisa saja melaporkan kelakuan Nayeon kepada pak guru, tapi ia tidak ingin membuatnya menjadi masalah yang besar.

"Baiklah, istirahat dulu disana. Sebentar lagi jam olahraga akan selesai" seru pak guru sambil menyodorkan sebotol air mineral untuk Namra dan menyuruhnya untuk duduk di sebuah anak tangga dekat lapangan sepak bola. Namra menerimanya sambil mengucapkan terima kasih lalu duduk di sebuah anak tangga tak jauh dari pak guru yang sedang berdiri sambil mengawasi para siswa.

Ia mulai membuka botol air mineral tersebut lalu meminumnya. Namra pun ikut mengamati jalannya pertandingan sepak bola. Matanya tertuju pada seorang siswa yang sedang menggiring bola menuju gawang. Ia tak berhenti menatapnya hingga ke segala arah mengikuti gerakan siswa tersebut. Beberapa kali siswa itu menyeka keringat yang membasahi rambutnya. Ia bermain dengan sangat lincah. Namra tak bisa mengalihkan pandangannya sama sekali. Entah apa yang menyihirnya hingga ia bisa seperti ini. Hingga tak terasa pertandingan berakhir dan jam olahraga selesai. Pak guru meminta para siswa untuk berganti pakaian lalu beristirahat. Namra masih tetap duduk di tempat semula dan matanya masih menatap siswa tersebut yang lama kelamaan berjalan meninggalkan lapangan.

"Namra yaa!" seru seseorang menyadarkan Namra. Mendengar namanya disebut oleh seseorang, Namra langsung menoleh ke sumber suara. Dan orang itu ternyata Jinyoung. Ia baru saja selesai bertanding sepak bola lalu ia duduk mendekati Namra. Namra hanya membalasnya dengan tersenyum tipis.

"Apa kau sakit?" tanya Jinyoung sambil menatap Namra.

"Hanya sedikit saja, tetapi sekarang sudah membaik" jawab Namra menjelaskan.

"Syukurlah kalau begitu" ucap Jinyoung lalu menenggak minuman dari botol yang ia bawa.
"Ayo masuk" ajak Jinyoung pada Namra. Lalu Namra hanya mengiyakan dan berjalan dengan Jinyoung.

Melihat pemandangan itu, tentu saja membuat Suhyeok kesal. Meski ia tidak bisa mengungkapkan kekesalannya secara langsung, namun bisa terlihat dengan jelas dari cara ia membereskan bola dengan cara kasar dan tiba-tiba marah pada temannya. Yang pertama kali menyadarinya tentu saja Cheongsan. Ia hanya terkekeh kecil meski berkali-kali dibentak oleh Suhyeok.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang