"Ayo pergi sekarang!" seru Suhyeok yang semakin membuat Namra terkejut. Karna itu artinya Suhyeok mengajak Namra untuk membolos hari ini.
"Maksudmu kita membolos?" tanya Namra seakan tak percaya.
"Kita akan kembali ke sekolah sebelum jam pulang, jadi kau akan tetap pulang tepat waktu" jelas Suhyeok dengan bersemangat. Sedangkan Namra hanya diam saja memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil.
"Bagaimana?" tanya Suhyeok sekali lagi, ia menunggu jawaban dari Namra.
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Namra menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia menyetujui rencana Suhyeok. Mereka pun akhirnya berlari menuju belakang sekolah lalu kabur lewat pintu belakang.
Suhyeok terus menggandeng tangan Namra. Ia sadar bahwa keputusan yang ia buat kali ini adalah sebuah kesalahan. Namun entah mengapa ia benar-benar ingin melakukannya. Karna menurutnya, belum tentu ia bisa melakukannya lagi di waktu mendatang. Atau mungkin ini akan menjadi kencan terakhirnya dengan Namra.
Mereka berlari sambil bergandengan tangan menyusuri sepanjang jalan. Kemudian saat sampai di sebuah halte, mereka menaiki sebuah bus dan duduk di kursi paling belakang.
"Kita masih memakai seragam sekolah, bagaimana jika ada yang tahu?" tanya Namra khawatir.
"Tenang saja" seru Suhyeok sambil menggenggam tangan Namra.
Akhirnya bus tersebut berhenti pada sebuah halte. Mereka turun dari bus lalu berjalan menuju sebuah rumah yang terletak di bawah tanah. Terlihat dari luar, bangunannya seperti tak terurus. Banyak coretan di sepanjang dinding rumah. Suhyeok berjalan terlebih dahulu, lalu ia membuka pintu rumah tersebut.
Suhyeok langsung masuk kedalam rumah tersebut lalu diikuti oleh Namra. Namra tertegun melihat isi rumah tersebut. Hanya terdapat sofa, sebuah meja, TV dan peralatan PS, sebuah lemari serta beberapa rak untuk menyimpan peralatan motor dan olahraga. Namra bertanya-tanya tempat apakah ini.
Suhyeok langsung berjalan menuju sebuah lemari. Ia memilih beberapa jaket dan hoodie.
"Kemarilah! Aku tidak tahu mana yang cocok untukmu" seru Suhyeok sambil mengambil beberapa jaket dari lemari tersebut.
"Tempat apa ini?" tanya Namra sambil berjalan mendekat. Ia melihat ke segala penjuru ruangan karna penasaran dengan tempat ini.
"Ini adalah markas" jawab Suhyeok sambil menyodorkan sebuah jaket berwarna hitam ke arah Namra.
"Markas?"
"Iya, aku dan teman-temanku sering berkumpul disini"
"Pakai ini! Aku tahu mungkin akan sedikit kebesaran tetapi hanya itu jaketku yang ada disini" ucap Suhyeok menatap Namra.Namra pun langsung mengambil jaket tersebut lalu berusaha memakainya. Dan benar memang kebesaran, tetapi jaket tersebut mampu menutupi seragam Namra bahkan hampir menutupi sebagian besar roknya.
"Tidak apa-apa kan?" tanya Suhyeok khawatir jika Namra tak nyaman memakai jaket tersebut.
"Iya, tidak apa-apa" ucap Namra singkat sambil menaikkan resleting jaket tersebut.
Suhyeok pun langsung melepaskan jas seragamnya lalu berganti memakai sebuah hoodie berwarna abu-abu yang baru saja ia ambil dari dalam lemari.
"Ayoo!!" seru Suhyeok lalu menggandeng tangan Namra sambil tersenyum. Mereka beranjak pergi meninggalkan rumah yang biasa dipakai sebagai markas oleh Suhyeok dan teman-temannya.
***
Bel masuk telah berbunyi, seluruh siswa menempati bangkunya masing-masing. Pak guru memasuki kelas lalu memulai kegiatan belajar mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
RomanceNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...