Part 31 - Upacara Kelulusan

629 50 11
                                    

Setelah perjalanan cukup lama akhirnya Suhyeok telah mengantarkan Namra sampai di depan rumahnya. Namra langsung turun dari motor dengan canggung. Ia ingin lebih lama bersama Suhyeok namun waktu justru berjalan lebih cepat.

Suhyeok dan Namra hanya saling bertatap tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Sorot mata Namra seakan mengatakan tak ingin berpisah dengan Suhyeok. Akan tetapi ia tak bisa mengungkapkannya.

Cukup lama mereka saling terdiam, akhirnya Suhyeok meminta Namra untuk segera masuk kedalam rumah.

"Masuklah!"

"Baiklah" ucap Namra mengiyakan dengan pasrah. Ia langsung berlalu masuk kedalam rumah.

Begitu pula dengan Suhyeok, ia langsung mengenakan helmnya kembali lalu melajukan motornya. Bahkan mereka belum menuntaskan pembahasan mengenai hubungan mereka kedepannya. Perasaan itu masih terus mengganjal di hati Namra maupun Suhyeok. Entah mengapa, meskipun Suhyeok begitu menyayangi Namra namun ia masih belum bisa sepenuhnya menunjukkan rasa sayang tersebut. Ia belum berani mengambil langkah untuk kedepannya, apalagi jika itu berhubungan dengan ayah Namra. Suhyeok selalu merasa bersalah setiap mengingat hal tersebut.

***

Jinyoung keluar dari kamar dan bergegas untuk pergi dari rumah. Saat ia berjalan menuruni tangga, ia bertemu dengan ayahnya yang sedang duduk bersantai di ruang tamu. Jinyoung cukup terkejut melihatnya. Dengan langkah pelan, Jinyoung tetap berjalan tanpa berpamitan pada ayahnya.

"Mau pergi kemana kau?!" bentak ayahnya dengan suara cukup keras.

Begitu mendengarnya, secara reflek Jinyoung menghentikan langkah kakinya lalu berbalik badan.

"Mencari udara segar" jawabnya dengan santai, ia bahkan tak merasa takut sama sekali setelah kejadian tempo hari lalu.

"Jika kau berani melangkahkan kakimu keluar rumah, semua fasilitasmu akan ayah cabut!"

"Apa???! Ini tidak adil ayah!"

"Kau hanya boleh keluar saat acara kelulusan sekolah, setelah itu ayah akan mengirimmu ke Jepang"

"Tidak!! Kenapa ayah selalu mengaturku?!!" seru Jinyoung tak terima.

Ayah langsung berjalan mendekat dengan menatap anak semata wayangnya tersebut dengan tajam.

"Cepat masuk!! seru ayahnya dengan marah.

Dengan amarah yang memuncak, Jinyoung terpaksa kembali ke kamar. Telapak tangannya dikepalkan karna kesal dengan keadaan yang berjalan tak sesuai dengan keinginannya.

***

Hari-hari berlalu begitu cepat. Kegiatan sekolah berjalan sebagaimana mestinya. Para siswa kelas 3 telah menyelesaikan ujian kelulusan. Mereka hanya tinggal menunggu acara kelulusan yang akan diadakan besok lusa.

Namra bersekolah seperti biasa. Hubungannya dengan Suhyeok masih belum membaik. Entah mengapa Suhyeok tak pernah membahasnya lagi. Setiap berpapasan dengan Namra, ia selalu menghindar.

Sedangkan Jinyoung tak pernah masuk ke sekolah. Tentu saja ini terjadi karna larangan dari ayahnya. Semua siswa perempuan mencari keberadaan Jinyoung. Bahkan beberapa siswa sempat menanyakannya kepada Namra.

"Apa kau tahu kenapa Jinyoung tidak masuk sekolah?" tanya seorang siswa perempuan berambut ikal. Ia langsung duduk bersama beberapa temannya mengitari Namra yang duduk sendirian di kantin.

"Aku tidak tahu" jawab Namra dengan santai. Ia memang telah lama tak mengetahui kabar Jinyoung.

"Katanya kau bertunangan dengannya?" sahut siswa yang lain berusaha mengulik lagi masalah tersebut.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang