Beberapa siswa laki-laki dan para guru menuju kedalam hutan untuk mencari Namra dan Jinyoung yang belum kembali sejak tadi. Mereka membawa peralatan seperti senter dan Walkie Talkie. Beberapa siswa hanya menggunakan flash dari ponsel mereka untuk membantu penerangan saat pencarian di dalam hutan.
Saat hendak masuk ke dalam hutan tiba-tiba mereka melihat Jinyoung berlari menuju ke area camping.
"Park Jinyoung?!" seru salah satu siswa saat menyadari bahwa Jinyoung kembali.
Mendengar hal tersebut, semua orang langsung memastikan apakah benar Jinyoung sudah datang. Dan benar, Jinyoung telah kembali dengan napas terengah-engah. Suhyeok berusaha mencari di sekitar Jinyoung dimana Namra berada. Namun setelah Jinyoung berhenti tepat di depan mereka, Namra tak juga muncul. Suhyeok semakin khawatir.
"Jinyoung aa.. apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?" tanya pak guru menghujani Jinyoung dengan berbagai pertanyaan.
"Dimana Namra? Kenapa kau datang sendiri?" tanya Suhyeok dengan khawatir.
Dengan napas yang masih terengah-engah, Jinyoung mencoba menjawab pertanyaan mereka.
"Kami terpisah. Aku tidak bisa menemukan Namra" ucap Jinyoung masih terus mencoba mengatur napasnya.
"Apa maksudmu?!! Hei!! Kalian satu kelompok, bagaimana mungkin bisa terpisah seperti ini?!!" seru Suhyeok sambil mengguncang pelan tubuh Jinyoung yang lemas, ia mulai emosi.
"Sudah sudah ayo kita cari Namra! Jinyoung.. kau istirahat saja di tenda" seru pak guru menenangkan suasana. Ia meminta salah satu siswa untuk mengantarkan Jinyoung kembali ke area camping. Suhyeok menatap Jinyoung dengan emosi. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya ditinggal sendirian di dalam hutan. Jinyoung juga menatapnya dengan tatapan yang sama tajamnya, meski tubuhnya lemas karna telalu lelah berlari.
Akhirnya para guru dan para siswa melanjutkan kembali pencarian mereka ke dalam hutan. Mereka berpencar supaya bisa menghemat waktu dan mempercepat pencarian. Suhyeok berlari sendirian menyusuri dalam hutan. Ia tak peduli dengan petunjuk arah, yang ia tahu adalah ia harus bisa menemukan Namra dimanapun ia berada.
***
Namra menghentikan langkahnya. Ia bersembunyi di balik pohon besar saat dirasa Jinyoung sudah tidak mengejarnya lagi. Sambil mengatur napasnya, ia mencoba duduk bersandar di balik pohon besar tersebut.
Hari sudah sangat gelap. Tidak ada penerangan sama sekali. Namra melihat ke sekelilingnya, benar-benar sunyi. Namra buta arah. Ia tak tahu harus lari ke arah mana lagi supaya bisa kembali ke area camping.
Namra mencoba membuka ponselnya. Ia ingin menghubungi Suhyeok, namun saat ia membuka ponsel, tak ada sinyal sama sekali. Namra semakin gelisah. Pikirannya menjadi sangat kacau. Ia takut jika ia tidak bisa kembali. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan di dalam hutan sendirian seperti ini. Suara lolongan anjing liar, membuat suasana semakin menegangkan. Namra tak pernah setakut ini sebelumnya. Ia terduduk sambil memeluk kedua lututnya. Mencoba menenangkan diri dan menahan air matanya agar tidak menetes.
Sementara Suhyeok terus mencari Namra ke segala arah. Ia menggunakan flash pada ponselnya untuk membantu penerangan. Suhyeok terus memanggil nama Namra, berharap Namra menjawab panggilannya.
"Namra yaa.."
"Choi Namra.."
"Namra.. Dimana kau?!!"
"Hei!! Choi Namra.."
Langkah Suhyeok yang terus masuk ke dalam hutan tak terasa membawanya hampir mendekati tempat Namra bersembunyi. Teriakan Suhyeok yang terus memanggil Namra membuat Namra samar-samar mendengarnya. Sadar bahwa namanya dipanggil, Namra langsung berdiri dari duduknya. Ia mencoba melebarkan pendengarannya untuk memastikan apakah benar ada yang memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
Roman d'amourNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...