Part 6 - Perkelahian

549 78 3
                                    

Dari ujung pintu kelas, Jinyoung memerhatikan mereka. Dengan tatapan datar, Jinyoung merasa tidak senang dengan interaksi yang terjadi antara Namra dan Suhyeok. Beberapa saat kemudian Jinyoung berjalan mendekati Namra dan duduk di bangkunya.

"Namra yaa, apa ibumu sudah memberitahumu bahwa akhir pekan ini keluarga kita akan mengadakan makan malam bersama?" tanya Jinyoung menatap Namra.

"Tidak, ibuku tak mengatakan apapun" jawab Namra kebingungan, karna ia memang tidak diberitahu apapun oleh ibunya.

"Ahhh kurasa ibumu belum sempat memberitahumu karna beliau terlalu sibuk" ucap Jinyoung kemudian.

"Mungkin" ucap Namra singkat sambil melanjutkan membuka lembaran buku yang ada di depannya.

Suhyeok yang tidak benar-benar tertidur tentu saja mendengarkan dengan jelas percakapan mereka. Ternyata mereka memang sudah sangat dekat. Bahkan keluarga mereka sudah saling kenal. Dalam hati Suhyeok merasa sangat kesal. Namun ia harus tetap bersikap biasa saja. Ia tetap mencoba memejamkan mata meski sebenarnya tidak mengantuk.

***

Sepulang sekolah Namra dan Jinyoung berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Mereka semakin dekat. Sesekali bercanda dan saling melepas tawa. Namra sangat berbeda dari biasanya. Hal ini yang membuat teman-temannya merasa heran. Hampir semua orang mengira bahwa Namra dan Jinyoung benar-benar berkencan.

Tentu saja desas desus itu sudah sampai ke telinga Namra dan Jinyoung. Namun mereka berdua sama sekali tidak peduli. Terlebih Namra, sikapnya yang terlalu bodoh amat dan hanya peduli pada nilai di kelas menganggap itu semua hanyalah lelucon. Sedangkan Jinyoung menanggapinya dengan santai. Jika ditanya oleh beberapa siswa perempuan, Jinyoung hanya menanggapinya dengan tersenyum. Karna memang Jinyoung senang jika orang-orang menganggapnya berkencan dengan Namra.

***

Suasana di tempat balapan sudah sangat ramai. Suhyeok datang bersama teman-temannya. Mereka saling bercengkrama dengan para pembalap yang lain. Kali ini Suhyeok tidak bertanding. Ia datang untuk memberi support kepada temannya yang bertanding. Di balik kerumunan, ternyata Jinyoung juga hadir. Seketika mood Suhyeok memburuk. Tak disangka, Jinyoung berjalan mendekati Suhyeok.

"Aku pikir kau sudah tidak berani datang kesini karena kalah" ucap Jinyoung dengan senyum yang meremehkan. Tentu saja hal itu membuat Suhyeok kesal. Dengan emosi ia langsung mencengkram baju Jinyoung. Sontak orang-orang yang berada disana terkejut, termasuk teman-teman Suhyeok.

Cheongsan dan Gyeongsu langsung mencoba melerai, namun Suhyeok tidak peduli dan cengkraman tangannya semakin kuat.

"Hey! Apa maksudmu?" seru Jinyoung mulai marah dan mencoba mendorong Suhyeok. Namun pertahanan Suhyeok begitu kuat sehingga dorongan Jinyoung tidak berguna sama sekali.

"Mengapa kau harus datang dan merusak suasana?!" seru Suhyeok menatap Jinyoung dengan tajam. Kemarahannya sudah mulai memuncak.

"Haha akui saja jika kau memang tidak mempunyai kemampuan apapun" seru Jinyoung semakin meremehkan. Tak lama kemudian pukulan mendarat di pipi kiri Jinyoung. Suhyeok memukul Jinyoung hingga membuatnya jatuh tersungkur. Kejadian itu membuat semua orang terkejut. Beberapa orang membantu Jinyoung berdiri sedangkan yang lain menahan Suhyeok supaya tidak memukul lagi.

Jinyoung menepis tangan orang-orang yang mencoba membantunya. Ia berdiri sendiri sambil menyeka luka di ujung bibir kirinya. Dengan cepat ia membalas pukulan tepat di pipi Suhyeok. Pekelahian pun terjadi. Beberapa kali pukulan mendarat terus menerus membuat wajah tampan mereka menjadi memar bahkan berdarah. Semua orang berusaha melerai mereka dengan susah payah. Sampai akhirnya pukulan dari Jinyoung membuat Suhyeok tersungkur. Jinyoung mencengkram baju Suhyeok dan menatapnya dengan tajam.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang