Namra mendapatkan dua pesan sekaligus. Pesan pertama dikirim oleh Jinyoung, sedangkan pesan kedua dikirim oleh nomor yang tidak ia simpan. Meski nomor pengirim pesan kedua tidak Namra simpan, tapi jika dilihat dari isi pesannya tentu saja pengirimnya adalah Suhyeok.
Setelah mendapatkan pesan dari Suhyeok dan Jinyoung, Namra benar-benar terkejut, ia sangat kebingungan. Ia bahkan tidak bisa berpikir jernih. Rasanya ia ingin menghilang detik itu juga.
Ia mondar-mandir menyusuri kamar. Berharap dapat menentukan pilihan yang terbaik. Berulang kali ia melihat jam dan mengecek ponsel. Namra berada pada situasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
***
Bel rumah berbunyi. Seorang asisten rumah tangga segera membukakan pintu. Jinyoung datang sambil membawa sebuah bingkisan, ia tersenyum menyapa asisten rumah tangga itu.
"Siapa yang datang bi?" seru ibu Namra dari dalam rumah.
"Tuan Jinyoung bu" jawab asisten rumah tangga itu lalu mempersilakan Jinyoung masuk.
Jinyoung berjalan menyusuri rumah Namra. Ia masih ingat sekali keadaan rumah ini, meski ada beberapa dekorasi yang diubah. Jinyoung berjalan menuju ruang tengah, tempat ibu Namra berada. Ia berjalan mengikuti asisten rumah tangga.
"Astaga Jinyoung aaa bagaimana kabarmu?" sapa ibu Namra dengan senang, ia bangkit dari duduknya lalu mendekati Jinyoung dan memeluknya. Sebelumnya ibu Namra sedang sibuk merangkai bunga dibantu oleh seorang asisten rumah tangga. Kegiatan ini biasa ia lakukan untuk mengisi waktu luang saat ia libur.
"Kabar baik tante" ucap Jinyoung lalu membalas pelukan tersebut. "Tante sendiri bagaimana kabarnya?" ucapnya lagi.
"Tentu saja baik, ada perlu apa sampai datang kesini?" tanya ibu Namra sambil mempersilakan Jinyoung untuk duduk.
"Saya ingin mengajak Namra pergi nonton tante. Sudah lama kita tidak pergi bersama" ucap Jinyoung sambil tersenyum.
"Ow yaa, ini saya belikan kue kesukaan tante dan Namra" sambungnya lagi sambil menyodorkan bingkisan yang ia bawa.
"Aigoo, terima kasih banyak Jinyoung aaa" ucap ibu Namra sambil menerima bingkisan tersebut.
"Tunggu sebentar ya, tante panggilkan Namra" ucapnya lagi lalu beranjak pergi ke kamar Namra yang terletak di lantai dua. Jinyoung hanya mengiyakan sambil tersenyum.Ibu langsung berjalan menuju ke kamar Namra. Saat sampai di depan pintu kamar, ia memanggil nama Namra sambil mengetuk pintu sebanyak tiga kali, namun tak ada jawaban. Ia pun langsung membuka pintu kamar dan masuk kedalam.
***
Suhyeok menghentikan motornya tepat di depan tempat les Namra. Ia sudah berdandan dengan rapi. Ia mengenakan celana jeans biru muda dan kaos hitam polos dipadukan dengan jaket bomber sukajan berwarna hitam dan coklat. Suhyeok duduk diatas motor. Ia membuka helmnya lalu memerhatikan jam tangan untuk mengecek waktu. Jam sudah menunjukkan pukul 13.05, namun Namra belum juga datang. Suhyeok masih tetap menunggu meski ia tak yakin bahwa Namra bersedia untuk datang. Ia bertekad, jika dalam 10 menit Namra tidak muncul, maka Suhyeok akan pergi meninggalkan tempat itu.
Menit-menit berlalu penuh kecemasan. Berulang kali Suhyeok mengamati jam tangannya. Berharap detik berikutnya membuat Namra muncul. Namun tepat 10 menit Suhyeok menunggu, Namra tak kunjung datang. Akhirnya Suhyeok menyerah, sambil menghela napas panjang ia mulai beranjak meninggalkan tempat itu. Selagi ia mengenakan helm tiba-tiba seseorang memanggilnya dari arah belakang.
"LEE SUHYEOK..."
Mendengar seseorang memanggil namanya, Suhyeok mengurungkan niatnya memakai helm lalu ia menoleh ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
Lãng mạnNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...