"Ayo berkencan lagi?" seru Suhyeok sambil tersenyum. Namra mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar. Ia sangat terkejut setelah menyadarinya.
Namra langsung berdiri dan menatap Suhyeok dengan heran. Ia benar-benar terkejut mendengar perkataan Suhyeok. Ia bahkan khawatir jika orang lain mendengarnya karna suara Suhyeok yang cukup keras. Namra memastikan keadaan di sekelilingnya, berjaga-jaga jika ada orang yang mungkin bisa mendengar mereka.
"Apa maksudmu?!" seru Namra kebingungan.
"Tulisan di atas pasir waktu itu terhapus oleh ombak. Jadi, kita harus berkencan lagi" ucap Suhyeok menjelaskan.
"Kau melakukannya dengan curang, tidak ada yang menyetujui aturan yang kau buat. Jangan seenaknya seperti itu" seru Namra mulai kesal.
"Kali ini biarkan aku yang meminta izin secara langsung pada ibumu. Aku tidak ingin ibumu berpikiran buruk tentangku karna kesan pertama kita yang tidak baik. Aku harus memperbaikinya" ucap Suhyeok bicara panjang lebar.
"Ibu tidak akan mengizinkannya. Daripada kau dimarahi, lebih baik tidak usah" seru Namra masih berusaha menolak ajakan Suhyeok.
Sejujurnya, Namra senang karna Suhyeok mengajaknya berbicara. Ia semakin senang mendengar bahwa Suhyeok mengajaknya berkencan lagi. Namun, ada celah dihati Namra yang membuatnya takut. Selain masalah izin dengan ibunya, ia juga takut jika pembicaraan ini akan membuat Namra semakin memikirkan Suhyeok. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan dan pikirannya menjadi semakin kacau setelah kencan kedua nanti.
"Sekarang biarkan aku bertanya padamu. Kau bersedia berkencan denganku lagi atau tidak?" tanya Suhyeok to the point. Ia hanya butuh jawaban iya atau tidak dari Namra.
Namra kebingungan, ia tidak bisa menjawab apapun. Suhyeok masih mematung menunggu jawaban. Kali ini ia tidak akan memaksa Namra. Ia tidak ingin menimbulkan masalah lagi. Beberapa menit berlalu, Namra belum juga memberi jawaban. Hal tersebut membuat Suhyeok kecewa.
"Baiklah, ku anggap kau tidak mau" ucap Suhyeok lalu beranjak pergi.
Melihat Suhyeok yang beranjak pergi, membuat Namra spontan menarik lengan kiri Suhyeok hingga menghentikan langkahnya.
Setelah ditarik dengan sengaja, Suhyeok menatap Namra dengan tajam. Ia ingin tahu apa maksud perlakuan Namra kali ini.
"Baiklah aku bersedia" ucap Namra menatap mata Suhyeok dalam. Entah mengapa ia bisa melakukan hal semacam ini. Mendengar ucapan Namra yang sesuai dengan ekspektasinya, membuat Suhyeok tersenyum.
Tak disangka, ternyata kejadian itu disaksikan oleh Nayeon dan teman-temannya. Mereka mengintip dari balik pohon sehingga dapat mendengarkan semua percakapan antara Namra dan Suhyeok. Nayeon merasa sangat kesal. Ia tidak terima jika Namra berkencan dengan Suhyeok. Kebenciannya pada Namra semakin bertambah.
***
Namra berjalan dengan tergesa-gesa saat kembali ke kelas. Ia merasa malu setelah mengakui bahwa ia bersedia berkencan lagi dengan Suhyeok. Ia tidak menyangka akan menyetujuinya begitu saja. Apalagi setelah menyadari perbuatannya yang secara spontan menarik lengan Suhyeok. Rasanya ia ingin menghilang dari bumi supaya tidak bisa bertemu dengan Suhyeok lagi. Berulang kali ia memaki dirinya sendiri karena menyesali apa yang baru saja ia putuskan.
Setelah sampai di kelas, ia berusaha menyibukkan diri dengan membaca buku. Ia juga membuka buku catatan untuk menulis materi yang menurutnya penting. Ini semua ia lakukan supaya tidak memikirkan Suhyeok lagi.
Jinyoung memperhatikan tingkah Namra yang aneh. Ia bisa melihat dengan jelas bahwa Namra sedang tidak baik-baik saja. Meski ia tidak tahu penyebabnya apa, namun Jinyoung sudah mempunyai beberapa dugaan yang ia pikirkan. Saat Jinyoung hendak mendekati Namra, tiba-tiba Nayeon duduk di dekat Jinyoung dan memulai percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
Roman d'amourNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...