"Maafkan aku Namra. Aku tidak bisa membiarkanmu bersama dengan Suhyeok" ucap Jinyoung yang semakin membuat Namra terkejut.
Setelah lama berpikir di pinggir sungai sendirian, Jinyoung membulatkan tekatnya bahwa ia akan tetap berusaha mendapatkan Namra. Meski kini Suhyeok telah berkencan dengan Namra, tapi Jinyoung harus bisa merebut Namra dengan cara apapun itu.
Jinyoung menatap Namra semakin dalam. Ia seolah ingin menunjukkan bahwa perasaannya benar-benar tulus. Sedangkan Namra hanya diam tak berkata apapun. Namra tak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia tak bisa berpikir. Sampai akhirnya ponsel Namra berdering. Ia menggunakan kesempatan ini untuk bisa pergi meninggalkan Jinyoung. Tanpa berkata apapun, Namra langsung mengangkat telepon dari ponselnya dan meninggalkan Jinyoung yang masih mematung.
Namra berjalan menjauh dari Jinyoung dan mengangkat telepon di tempat yang cukup sepi. Ia mendapatkan telepon dari ibunya. Ibunya menanyakan kabar Namra selama berada di acara camping. Tentu saja, Namra menjawab bahwa ia baik-baik saja. Meski kemarin ia sempat tersesat di hutan, tetapi Namra tidak ingin menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya agar beliau tidak khawatir.
***
Hari berlalu begitu cepat. Para siswa menghabiskan waktu camping dengan berbagai macam kegiatan, mulai dari berlomba hingga kegiatan mengumpulkan sampah. Semua kegiatan berjalan dengan lancar, dan semua siswa merasa sangat senang.
Hingga tak terasa, malam pun tiba. Semua siswa mempersiapkan diri untuk acara api unggun. Beberapa siswa laki-laki membantu panitia menata kayu bakar untuk dijadikan api unggun. Sedangkan siswa yang lain menempatkan diri masing-masing untuk duduk mengelilingi api unggun.
Saat hendak keluar dari tenda, Namra langsung disambut oleh Suhyeok yang menunggunya sejak tadi. Ia sengaja menunggu Namra supaya mereka bisa berjalan bersama menuju tempat api unggun. Tak lama setelah Namra keluar, Nayeon dan dua temannya juga keluar dari tenda. Mau tak mau, Nayeon harus menyaksikan kedekatan Namra dan Suhyeok yang saling melempar senyum.
Nayeon terlihat sangat kesal, seketika moodnya memburuk. Dua temannya sangat menyadari hal tersebut. Mereka mencoba mengalihkan perhatian Nayeon dengan berbicara tentang hal random, tetapi Nayeon malah semakin marah.
Dua teman Nayeon sangat paham sekali mengapa Nayeon bisa sebenci itu pada Namra. Kebencian itu dimulai saat mereka kelas 1. Nayeon tak pernah menjadi pusat perhatian karna nilainya yang selalu jelek. Sedangkan Namra yang menjabat sebagai ketua kelas sejak kelas 1 selalu dipuji semua orang karna kecantikan dan kepintarannya. Terlebih lagi, orang tua Nayeon bekerja menjadi bawahan di perusahaan ayah Namra. Nayeon sangat membenci hal tersebut, karna itu artinya status sosial keluarga Namra lebih tinggi daripada keluarga Nayeon. Kebenciannya semakin bertambah saat ia tahu bahwa cinta pertamanya direbut oleh Namra.
***
Nayeon sudah mengenal Suhyeok sejak SMP. Meski mereka tidak pernah satu kelas, tapi Nayeon selalu memperhatikan Suhyeok dari jauh. Sejak saat itulah untuk pertama kalinya Nayeon menyukai seseorang. Takdir mempertemukan mereka kembali dalam satu SMA, apalagi dalam satu kelas. Nayeon sangat kegirangan saat mengetahui hal tersebut. Ia selalu bersemangat berangkat ke sekolah dan selalu berdandan secantik mungkin untuk menarik perhatian Suhyeok.
Beberapa kali teman-teman Nayeon menyarankan padanya untuk mengakui perasaannya pada Suhyeok, namun Nayeon menolaknya. Ia tidak ingin harga dirinya hancur jika Suhyeok tidak menerima cintanya. Nayeon hanya bisa memendam perasaannya dengan sesekali mencari perhatian dari Suhyeok. Sampai akhirnya suatu hari ia menyaksikan sebuah kejadian yang membuatnya marah.
Nayeon selalu menyempatkan diri untuk memperhatikan Suhyeok di setiap kegiatannya. Saat berada di dalam kelas, sesekali Nayeon menoleh ke bangku Suhyeok hanya untuk sekedar memandang wajahnya. Saat jam istirahat, Nayeon juga sering memperhatikan Suhyeok yang sedang berbincang dengan teman-temannya. Nayeon juga sengaja mencari masalah pada Gyeongsu, supaya Suhyeok melerai mereka saat bertengkar atau setidaknya ada bahan pembicaraan yang membuat Suhyeok bisa berbicara dengannya. Bahkan saat berada di kantin, Nayeon selalu duduk tak jauh dari meja Suhyeok. Ia sengaja melakukan itu supaya bisa lebih dekat dengan Suhyeok saat sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
RomantikNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...