Namra melangkahkan kakinya menaiki satu per satu anak tangga. Ia akan menuju ke atap sekolah. Saat sampai di depan pintu, Namra langsung membukanya. Betapa terkejutnya Namra saat ia masuk kedalam. Ternyata ada seorang lelaki yang sedang duduk diatas sebuah meja.
Lelaki tersebut langsung menoleh ke arah Namra saat mendengar Namra membuka pintu. Ia mengenakan seragam sekolah yang sama seperti Namra, namun ia melepas jasnya dan hanya mengenakan kemeja. Diujung tangan kanannya memegang sebatang rokok yang tinggal setengahnya saja. Ia cukup terkejut saat tahu bahwa Namra datang. Ia langsung turun dari meja dan membuang sisa rokoknya lalu menginjaknya dengan kaki kanannya. Lelaki tersebut ialah Suhyeok.
"Maaf sudah mengganggu" ucap Namra meminta maaf. Ia beranjak membalikkan badan dan berniat untuk pergi. Namun Suhyeok langsung mencegahnya.
"Hei! Jangan pergi!" seru Suhyeok hingga menghentikan langkah Namra. Lalu ia berjalan mendekati Namra.
"Jika kau ingin gunakan tempat ini silahkan saja. Aku sudah selesai" ucap Suhyeok tersenyum pada Namra.
"Bye!" ucapnya lagi lalu melambaikan tangan kanannya dan beranjak pergi. Namun akhirnya giliran Namra yang mencegah Suhyeok karna merasa tidak enak."Kita bisa gunakan bersama" seru Namra menatap Suhyeok. Setelah mengatakan itu, Namra langsung melangkahkan kakinya menuju ke sebuah meja yang di duduki oleh Suhyeok. Ia menarik sebuah kursi dan duduk di dekat meja tersebut.
Suhyeok melihat dari kejauhan dan mulai berpikir. Haruskah ia pergi begitu saja? Ini adalah kesempatan yang baik untuk bisa dekat lagi dengan ketua kelas. Suhyeok pun langsung mendekati Namra dengan menarik kursi yang lain lalu duduk di samping Namra. Ia memandangi wajah Namra yang terlihat serius membaca sebuah buku catatan.
"Sejak kapan kau merokok?" tanya Namra tiba-tiba membuat Suhyeok terkejut.
"Aku sedikit lupa. Mungkin sejak SMP" jawab Suhyeok mengira-ngira.
"Kenapa kau melakukan itu?" tanya Namra lagi, namun pandangannya tetap mengarah ke buku catatan yang ia bawa.
"Untuk menghilangkan rasa sakit setelah orang tuaku bercerai" jawab Suhyeok menjelaskan. Sontak jawaban tersebut membuat Namra terkejut. Ia pun langsung menatap Suhyeok hingga mereka saling bertatapan.
"Maafkan aku" ucap Namra merasa bersalah sudah menanyakan hal tersebut.
"Tidak masalah. Santai saja" ucap Suhyeok sambil tersenyum. Melihat senyum Suhyeok yang begitu manis membuat Namra mematung. Ia berusaha menyadarkan diri dengan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Apa kau senang berkencan dengan Jinyoung?" tanya Suhyeok membuka obrolan.
"Aku tidak berkencan dengannya" jawab Namra tanpa pikir panjang. Sejujurnya ia sudah muak membahas hal ini. Ia sangat keberatan saat semua orang mengira bahwa Jinyoung berkencan dengannya.
"Lalu siapa kekasihmu?" tanya Suhyeok dengan sengaja. Ia bermaksud untuk menggoda Namra supaya mencairkan suasana.
"Tidak ada" jawab Namra singkat. Pandangannya tetap mengarah ke tempat lain. Ia tidak ingin memandang Suhyeok yang bisa saja membuatnya salah tingkah.
"Apa kau mau menjadi kekasihku?" ucap Suhyeok dengan pertanyaan yang membuat Namra terkejut. Bagaimana bisa ia mengatakan hal tersebut. Namra langsung menatap Suhyeok setelah ia mendengarnya.
"Tidak" jawab Namra singkat. Ia menjawabnya dengan ekspresi yang sangat datar. Meski sejujurnya, jantung Namra berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Jadi kau menolakku?" ucap Suhyeok memastikan sekali lagi. Namra hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Aaaahhh menyedihkan sekali" seru Suhyeok sambil memegang dadanya dan berakting seolah sedang kesakitan. Ia bahkan tertawa sendiri seolah menertawakan kejadian yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
RomanceNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...