Part 27 - Pertunangan?

324 37 5
                                    

Setelah berterima kasih kepada Suhyeok, Namra langsung berlalu menuju pintu masuk rumahnya. Namun saat Namra akan membuka pintu, tiba-tiba pintu tersebut dibuka dari dalam. Namra begitu terkejut. Ayah Namra keluar dari balik pintu.

Suhyeok dan Jinyoung juga sama terkejutnya. Mereka sama-sama diam seribu bahasa. Mereka hanya saling bertatapan sampai akhirnya ibu Namra datang.

"Darimana saja Namra? Kenapa baru kembali?" tanya ibu dengan khawatir. Beliau langsung merangkul Namra seakan tahu apa yang baru saja dialami oleh anaknya.

Sedangkan Namra seperti tak mampu menjawab pertanyaan tersebut. Matanya malah memandang ke arah Suhyeok dan Jinyoung secara bergantian. Namra tak ingin menceritakan semuanya kepada sang ibu karena hal itu pasti akan menyebabkan masalah. Namra bahkan tak tega menceritakan perilaku bejat Jinyoung kepada orang tuanya.

"Maafkan saya karena mengantar Namra terlalu malam" seru Suhyeok sambil membungkukkan badannya dengan sopan.

Pernyataan Suhyeok tersebut membuat Namra dan Jinyoung terkejut. Namra menatap Suhyeok dengan tajam, takut jika Suhyeok akan menceritakan kebenarannya.

"Bagaimana bisa Namra bersama denganmu? Bukankah Jinyoung yang mengajaknya pergi?!" tanya ayah Namra penasaran. Raut wajahnya terlihat tidak senang. Beliau menatap Suhyeok dan Jinyoung secara bergantian.

"Sudahlah, ayah.. Biarkan mereka pulang. Ini sudah malam" ucap Namra mencoba menenangkan ayahnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?!" seru ayah tak menghiraukan perkataan Namra.

"Aku akan ceritakan semuanya ayah, tapi biarkan mereka pergi" rengek Namra sambil menggandeng lengan ayahnya. Namra berusaha menyelamatkan Suhyeok dan Jinyoung agar mereka tak dimarahi.

"Ayah ingin mendengarkan langsung dari mereka" tegas sang ayah tak memperdulikan rengekan Namra.

"Saat kami berjalan-jalan, Suhyeok datang dan membawa Namra pergi" seru Jinyoung mengarang cerita. Hal tersebut langsung membuat Suhyeok dan Namra terkejut mendengarnya.

"Saya tahu bahwa mereka memang berkencan dan saya tidak bisa memaksa Namra untuk tetap bersama saya, paman. Maafkan saya karna tak bisa menjaga Namra malam ini" lanjutnya lagi mengatakan seolah dirinya menjadi korban.

Suhyeok mengepalkan telapak tangannya. Ia tak terima dengan perkataan Jinyoung yang tak sesuai dengan kenyataan.

Suhyeok seakan ingin membantah perkataan Jinyoung tersebut, namun ia tak tahu harus memulai dari mana. Ia tidak bisa mengatakan kenyataan bahwa Jinyoung memaksa Namra untuk berciuman. Ia tak tega mengatakannya di depan Namra.

"Tidak, ayah. Bukan seperti itu ceritanya" seru Namra berusaha membujuk ayahnya.

"Cukup Namra! Cepat masuk!" seru ayah dengan keras.

Begitu mendengar ucapan suaminya, ibu Namra langsung membawa Namra masuk ke dalam rumah. Meski Namra sempat memberontak namun ibu terus memaksanya. Kini hanya tersisa ayah Namra, Jinyoung dan Suhyeok. Mereka masih berdiri di tempat semula.

"Aku sudah peringatkan padamu untuk menjauhi Namra! Apa kau benar-benar ingin membuat hidupmu tidak tenang?" seru ayah Namra menatap Suhyeok dengan tajam.

"Kau masih berani mendekatinya setelah mendengar semua ucapanku? Apa kau tidak tahu malu?!" serunya lagi dengan emosi. Jinyoung menyunggingkan senyum tipis dari sudut bibirnya. Ia senang melihat Suhyeok dimarahi habis-habisan.

"Semua yang terjadi tidak seperti apa yang dikatakan Jinyoung. Jika saya menjelaskannya sekarang, anda juga tidak mungkin percaya" ucap Suhyeok memberanikan diri. Jinyoung menatap Suhyeok dengan tajam. Ia sudah bersiap akan memukulnya jika Suhyeok berkata macam-macam tentang dirinya.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang