Part 18 - First Kiss

531 63 3
                                    

Namra dan Suhyeok telah sampai di salah satu bioskop di kota Seoul. Hari ini mereka memutuskan untuk menonton film. Namra memilih menonton film horor yang baru saja keluar dua hari yang lalu, dan Suhyeok menyetujuinya. Meski Suhyeok tak terlalu menyukai film yang bergenre horor, namun ia harus menontonnya demi Namra.

Setelah mereka mendapatkan tiket dan membeli popcorn, mereka langsung berjalan bersama menuju studio teater satu sesuai dengan tiket yang mereka bawa. Namra terlihat senang sekali. Ia sangat berantusias untuk menonton film ini. Hal tersebut membuat Suhyeok juga ikut senang.

Beberapa menit kemudian, film dimulai. Keadaan bioskop yang gelap membuat suasana menjadi lebih menegangkan. Suhyeok hanya fokus pada makanannya, sedangkan Namra fokus menonton.

Separuh film dimainkan, banyak sekali adegan yang mengejutkan. Namra sempat terkejut beberapa kali. Hingga ia tidak sadar menyenggol lengan Suhyeok berkali-kali.

Tangan mereka yang kerap bersentuhan membuat Suhyeok menoleh ke arah Namra. Ia fokus menatap Namra dan mengabaikan setiap adegan di dalam film tersebut.

Merasa diperhatikan seseorang, Namra menoleh ke arah Suhyeok sekilas. Mereka bertatapan selama beberapa detik. Ia tak berkata apapun, kemudian ia kembali fokus lagi untuk menonton film di layar. Perasaan Namra menjadi tak karuan. Namun ia berusaha tetap fokus pada film dan mencoba mengabaikan Suhyeok.

Sebuah adegan yang mengejutkan berhasil membuat Namra terkejut lagi. Secara tidak sadar ia mencondongkan tubuhnya ke arah Suhyeok sambil menutup mata. Jarak mereka sangat dekat. Bahkan Suhyeok bisa mencium aroma wangi dari rambut Namra. Hal tersebut membuat jantung Suhyeok berdetak dengan cepat. Setelah tersadar akan perilakunya, Namra langsung menjauhkan tubuhnya dari Suhyeok.

"Maaf" ucapnya pelan bermaksud meminta maaf pada Suhyeok karna merasa bersalah sudah lancang mendekatinya.

"Kenapa harus meminta maaf?" ucap Suhyeok menatap Namra. Suhyeok langsung mengambil tangan kanan Namra lalu menggenggamnya dengan kedua tangannya. Namra sangat terkejut.

"Supaya kau tidak takut" ucap Suhyeok lagi sambil tersenyum. Ia tetap menggenggam tangan Namra dan meletakkannya di antara kursi bioskop. Namra hanya membiarkannya begitu saja. Namra sempat ingin melepaskan genggaman tangan tersebut, namun entah mengapa ia tak melakukannya.

***

Jinyoung duduk di sebuah sofa panjang. Di depannya terdapat sebuah meja yang berisi banyak sekali minuman beralkohol. Hal ini bukan pertama kalinya Jinyoung minum alkohol. Ia sudah kerap kali melakukannya saat di luar negeri, namun tentu saja tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Di samping Jinyoung, duduk seorang wanita cantik dengan dress mini berwarna army. Ia menuangkan beberapa gelas alkohol kepada Jinyoung. Jinyoung menerimanya dengan senang hati. Ia meminumnya sampai tak bersisa.

"Oppa, apa yang kau pikirkan?" ucap wanita di samping Jinyoung sambil mengusap pelan lengan kiri Jinyoung. Ia merasakan bahwa Jinyoung sedikit berbeda hari ini. Biasanya Jinyoung sangat bersemangat, namun kali ini ia terlihat seperti sedang banyak pikiran.

"Aku memikirkan seseorang" jawab Jinyoung lalu menenggak satu gelas alkohol hingga habis.

"Pikirkan aku saja" ujar wanita tersebut dengan menggoda. Ia terus mengusap lengan Jinyoung dan mulai menyenderkan kepalanya di pundak Jinyoung. Namun Jinyoung menghempaskannya begitu saja hingga membuat wanita tersebut hampir tersungkur.

Wanita tersebut menatap Jinyoung dengan kesal. Ia sempat mengumpat dengan pelan supaya Jinyoung tak mendengarnya. Meski diperlakukan seperti itu, ia tetap menuangkan minuman lagi di gelas Jinyoung dan bersikap ramah seperti biasa.

Smart GF and Cool BFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang