Keluarga Jinyoung telah sampai terlebih dahulu di sebuah restoran yang telah dijanjikan. Mereka turun dari mobil dan berjalan mengikuti pelayan untuk sampai di sebuah ruangan yang sudah di pesan. Jinyoung mengikuti kedua orang tuanya dari belakang. Sejujurnya, Jinyoung tak pernah menyukai acara makan malam bersama, apalagi diluar rumah. Namun karna kali ini ia akan bertemu Namra, ia menjadi bersemangat.
Jinyoung memakai setelan jas hitam dengan kemeja putih tanpa dasi. Ia memadukan dengan sneakers putih kesayangannya. Ia menata rambutnya dengan rapi. Caranya berjalan sangat tampan seperti wajahnya. Setelah sampai di sebuah ruangan, mereka menunggu kedatangan keluarga Namra sambil bersantai.
"Apa kau sudah menghubungi Namra? Ia baik-baik saja bukan?" tanya ibu kepada Jinyoung setelah mendengar kabar bahwa Namra meninggalkan rumah.
"Pasti baik-baik saja ibu, Namra bukan anak kecil lagi" jawab Jinyoung dengan santai. Sebenarnya ia khawatir jika Namra tidak akan datang, namun ia berusaha berpikir positif bahwa Namra baik-baik saja. Meskipun ia terlihat tenang, tetapi isi kepalanya memikirkan alasan mengapa Namra pergi dari rumah. Apakah karna ia tidak ingin diajak Jinyoung pergi? Atau adakah alasan lain. Jinyoung terus memikirkan hal itu sejak tadi.
Cukup lama mereka menunggu, akhirnya keluarga Namra datang. Ayahnya muncul terlebih dahulu lalu disusul ibunya. Dan terakhir, Namra berjalan di belakang mereka. Namra mengenakan dress selutut berwarna hitam dengan hiasan permata dibagian kerahnya. Saat keluarga Namra datang, mereka langsung saling menyapa dengan senyum kebahagiaan. Bahkan ibu Jinyoung dan ibu Namra saling berpelukan karna sudah lama tidak bertemu. Jinyoung dan Namra hanya saling melepas senyum dengan canggung. Mereka pun duduk di kursi yang telah disediakan.
"Aigoo Namra yaa, aku tidak percaya kau sudah besar dan secantik ini" seru ibu Jinyoung kagum pada Namra. Namra hanya menganggapinya dengan tersenyum.
"Kau harus tahu Namra. Jinyoung merengek seperti anak kecil karna ingin satu sekolah denganmu" tambah ayah Jinyoung meledek anaknya. Spontan Jinyoung langsung merasa malu karna perkataan ayahnya tersebut.
"Karna sudah berkumpul seperti ini, kita harus mengagendakan untuk berlibur bersama" seru ibu Namra bersemangat.
"Ide yang bagus" ucap ibu Jinyoung tak kalah bersemangat.
Para orang tua terus bercakap-cakap dengan membicarakan banyak sekali hal, mulai dari kehidupan hingga bisnis perusahaan. Sedangkan Namra dan Jinyoung hanya saling terdiam. Beberapa kali Jinyoung menatap Namra, namun Namra sama sekali tak menatapnya.
Tak lama kemudian, para pelayan masuk membawakan menu makanan yang sudah dipesan. Setelah semua makanan datang, mereka menyantap makanan dengan diselingi percakapan. Mereka bahkan memesan wine untuk minum bersama, tetapi Namra dan Jinyoung dipesankan minuman bersoda karna mereka belum cukup umur.
Acara makan malam pun selesai. Sebagai penutup, tak lupa mereka mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Jinyoung dan Namra ditempatkan ditengah-tengah para orang tua. Mereka meminta bantuan seorang pelayan untuk mengambil foto. Mereka pun berpose dengan senyum penuh kebahagiaan.
Saat perjalanan menuju tempat parkir, Jinyoung berusaha untuk mengajak Namra berbicara namun berulang kali ia mengurungkan niatnya. Saat itu wajah Namra sangat muram, Jinyoung takut pertanyaannya akan membuat mood Namra semakin memburuk.
Saat hampir sampai di mobil mereka. Namra tiba-tiba berhenti lalu menoleh ke arah Jinyoung yang masih berjalan dibelakangnya.
"Jinyoung aaa, aku ingin meminta maaf padamu" ucap Namra memberanikan diri. Sejujurnya sejak awal masuk restoran, otak Namra tidak bisa berhenti memikirkan hal ini. Ia merasa bersalah kepada Jinyoung karena memutuskan untuk pergi dengan orang lain tanpa memberitahunya. Dalam diamnya, Namra menyusun semua kalimat yang ingin ia katakan kepada Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart GF and Cool BF
Roman d'amourNamra, gadis yang selalu membatasi diri dari siapapun akhirnya tidak bisa mengelak perasaan yang ia rasakan. Takdir mempertemukannya dengan seorang pria yang bernama Suhyeok. Beberapa kejadian membuat hidupnya yang tenang berubah menjadi rumit. Cho...