Hai ini part ke dua ya.. jangan lupa tinggalin jejak kalau kalian mampir. Vote dan komen yang banyak 💖
🌼🌼🌼
Flashback
Aaaaaa
Pemilik wajah rupawan itu berteriak saat seseorang yang lebih besar darinya menabraknya dengan cukup kencang
"Tolong aku.." lirih orang itu sebelum kehilangan kesadaran
Metawin, dia baru saja pulang dari bekerja dan sangat terkejut saat seorang pria pingsan di pelukannya
"Haaa.. darah," gumam Win
Sayup terdengar suara gaduh, seperti segerombolan orang mencari sesuatu
Win langsung terpikir, apa orang yang sedang pingsan ini adalah korban preman-preman itu
Dengan sekuat tenaga Win menggeret tubuh itu ketempat yang aman untuk bersembunyi
Win menatap wajah yang babak belur itu dan melihat ada beberapa luka tembak ditubuh itu
Win membulatkan matanya saat melihat hampir dua puluh pria dengan badan kekar lengkap dengan senjata api di tangan mereka masing-masing berjalan mengitari tempat persembunyian Win dan pria pingsan ini
Hampir lima menit Win bernapas dengan berat, jantungnya hampir lepas karena merasa takut. Para preman itu sudah pergi sekarang
"Apa yang harus aku lakukan padamu?" tanya Win pada pria yang masih pingsan itu
"Apa kamu masih bernapas?" tanya Win lagi
Win sibuk mencari solusi, dia juga berusaha untuk membawa tubuh pria itu, tapi apa lah daya pria itu lebih besar darinya dan tenaganya tidak cukup untuk mengangkat tubuh kekar itu
Di tengah kebingungannya, HP milik pria pingsan itu berbunyi, buru-buru Win mengangkat telpon itu
"Bos, di mana posisi anda sekarang?"
"Halo! Tolong, pria ini pingsan ada beberapa luka tembak di tubuhnya," kata Win dengan napas putus-putus
"Halo.. ini siapa?"
"Ini bukan waktu yang tepat untuk berkenalan. Cepat kemari atau kamu akan kehilangan Bos mu! Dia akan segera mati! Cepat!" Win berteriak tapi tertahan
"Kami akan segera ke sana tetap di tempatnya mu sekarang, jangan kemana-mana."
Selagi menunggu Win menahan luka yang ada di perut pria itu dengan tangannya
"Kamu sadar?" gumam Win saat menyadari pria itu membuka matanya
"Bertahan lah, Tuan. Orang-orang mu akan segera sampai," kata Win
Pria itu adalah Bright Vachirawit Chivaare, pimpinan baru kelompok mafia yang menguasai perdagangan senjata api. Pria berparas tampan itu baru memimpin selama 3 tahun setelah kematian Kakeknya
Bright menatap wajah Metawin
"Terima kasih," gumam Bright dengan suara hampir tidak terdengar
"Ssstt.. jangan banyak bicara, Tuan. Simpan energi mu dengan baik," kata Metawin
"Cantik.. kamu sangat menggemaskan," gumam Bright sambil mengelus halus pipi Metawin
"Heiss! Sialan!" gumam Metawin
"Tutup lagi saja matamu," kata Metawin sambil meletakan telapak tangannya di mata Bright
Cukup lama sampai akhirnya bantuan datang, jujur saja Metawin sangat terkejut yang datang adalah rombongan dengan jumlah orang yang banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
FanfictionMetawin, seorang yang harus rela dijual sebagai jaminan judi dan hidup dengan orang yang sudah melenyapkan semua impiannya, merenggut kebebasan dan kebahagiaannya. Seberapa kuat dia bertahan bersama Bright pria yang begitu memujanya namun membuat M...