More

1.8K 186 28
                                    

JANGAN JADI PEMBACA DURHAKA!

VOTE!

KOMEN YANG BANYAK!

KITA KEMUSUHAN!

***

Bright memeluk Metawin dengan sangat erat, hatinya begitu teriris saat mendengar perkataan dari kekasih hatinya itu dan tentu saja hal itu pasti isi perasaan terdalamnya

Pikiran Bright kalut berantakan, otaknya mulai berpikir apa semua yang dilakukannya selama ini hanya membuat Metawin merasa dihinakan atau bagaimana

"Metawin, jangan pernah berpikir seperti itu lagi. Saya mohon jangan pernah berpikir seperti itu lagi." Bright berbisik sambil berkali-kali mengecup bahu Win

Bright makin mengeratkan pelukannya pada tubuh Win, menyesap aroma yang ditimbulkan oleh tubuh itu. "Saya mohon maaf atas semua perlakukan jahat saya padamu, Win. Saya mohon ampuni semua dosa yang sudah saya lakukan padamu."

Pria dengan karisma tegas itu seketika menciut di hadapan orang yang paling dicintainya itu, "Saya ingin mati rasanya. Maafkan semua hal yang sudah sudah saya lakukan, maaf untuk semua luka yang saya berikan."

"Metawin, saya mohon.. jawab saya, jangan hanya diam seperti ini. Saya mohon," tangisan Bright semakin kencang sambil meraup kedua pipi Win

"Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan saya, Win. Jangan tinggalkan saya, jangan pikirkan hal itu."

Win hanya diam, sambil menatap wajah Bright yang penuh air mata itu

"Buna?" gumam Bright

"Maaf.." sambung Bright

"Apa yang akan saya dapat jika tetap bertahan bersama kakak?" tanya Win sambil menatap mata itu

"Kamu akan mendapatkan hidupku.. Semuanya, seluruhnya, nyawaku, diriku sepernuhnya, hidup dan matiku." Bright mengatakan hal itu dengan sungguh-sungguh

Metawin menghapus air mata Bright dengan telapak tangannya, "Apa saya bisa percaya itu?" tanya Metawin

Bright mengangguk

"Selesaikan semua tugasmu, selesaikan segera. Ayo lekas pergi dari sini," gumam Win

"Mmm.." Bright mengangguk

"Saya akan tetap bertahan, entah satu tahun, sepuluh tahun atau bahkan seratus tahun! Saya akan menunggu, asal kakak mencintai saya dan benar-benar menginginkan saya. Tapi, saat kakak sudah tidak memcintai saya dan menginginkan saya, cepat katakan___..," gumam Win

"Agar saya bisa cepat membiasakan diri," sambung Win

Ruangan itu seketika hening, hanya terdengar tangisan pilu. Suara Bright tercekat di tenggorokan, akibat tangisan kencang yang berusaha diredam

"Saya tidak akan pernah meninggalkan kamu, Lev."

"Baik lah.. jadi butuh berapa tahun? Saya harus menunggu berapa lama?" tanya Metawin sambil menatap lekat pada manik mata Bright

"Saya tidak tau berapa lama, saya bisa menyingkirkan wanita itu dan semua kekuatannya. Tapi saya berjanji akan segera menyelesaikannya," gumam Bright berjanji

"Lev, percaya padaku.." Bright memohon dengan semua kerendahan dirinya

"Saya akan percaya," gumam Win dengan tatapan penuh percaya

"Ayo berjuang bersama, kak. Kakak berjuang untuk menyelesaikan semuanya dan saya akan berusaha bertahan bersama kakak."

Metawin memeluk Bright dengan erat, mengelus bahu Bright dengan lembut. Berlahan tangis Bright mulai meredam

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang