Sweet Heart

2.5K 209 36
                                    

Hai guys.. yok bantu vote sama komen 🙏

🌈🌈🌈

"Harusnya kamu fokus saja dengan apa yang menjadi tugas kamu," gumam Bright sambil menatap pria yang ada di depannya itu

"Kita hanya berdua, paling tidak kita harus saling mendukung dan menyemangati."

"Terlepas dari apa pun itu, darah yang mengalir di dalam tubuh mu juga ada di dalam tubuhku," kata pria yang memilik garis wajah tegas itu

"Kita saudara," sambungnya

"Tiri! Ingat itu, Nan.. kita saudara tiri," gumam Bright

"Kita punya ibu yang berbeda, ibu mu seorang dokter yang hebat, sedangkan ibu ku adalah wanita jalang," sambung Bright

Nani terdiam, menatap Bright dengan tatapan tajam

"Persetan!" gumam Nani

"Kamu bahkan tidak menghadiri pemakaman Ayah! Apa mau mu? Kenapa kamu sangat keras kepala?" kata Nani pada Bright

"Karena aku dibesarkan dengan kekerasan, Nan! Tidak sepeti kamu, saat kamu diajarkan Ayah untuk bicara dengan baik di depan podium, aku diajarkan cara menembak kepala seseorang!" kata Bright

"Saat Ayah mengajak mu menemui orang-orang hebat dan penting, aku dikirim untuk melalukan transaksi ilegal yang bisa merenggut nyawa ku kapan saja!" Emosi yang selama itu ditahan akhirnya terlampiaskan juga

"Ayah lebih menyayangi mu ketimbang aku," gumam Nani

"Hah! Persetan! Aku hanya anak yang dilahirkan untuk melanjutkan bisnis lingkaran iblis ini, bahkan kau tau.. aku tak bisa makan dan tidur dengan baik." Bright menatap Nani dengan tatapan sayu

"Pergi lah, jangan temui aku untuk hal yang tidak penting. Jalankan saja perusahaan itu dengan baik dan aku akan mengurus sisanya," sambung Bright

Suasana terasa sangat tegang dan canggung

"Kak Bri! Mintak keluar sebentar boleh?"

Suara itu membuat Nani dan Bright langsung menoleh ke arah pintu

"Oh.. maaf ternyata ada tamu," kata Metawin

"Ada apa? Butuh sesuatu?" tanya Bright pada Win dengan suara lembut

"Mmm.. mau keluar sebentar, ada yang harus saya beli. Saya akan pergi bersama Ver dan Mike," kata Win

"Baik lah," kata Bright mengangguk

Neni menatap Metawin yang berjalan ke arah pintu dan akhirnya menghilang dari pintu itu

"Koroleve? Nampaknya, posisi itu sudah ada yang mengisinya di mansion ini," kata Nani

"Ya tapi dia bukan seperti yang kamu pikirkan. Jangan pernah mengusik 'milik ku' jangan pernah!" kata Bright

"Aku tak akan mengusik apa pun, yang perlu kau waspadai adalah orang lain, bukan saudara mu. Aku sarankan ajari Koroleve kita dengan kemampuan bela diri," kata Nani

"Aku tidak suka kamu mencampuri urusan ku, apa yang membawa mu datang ke mari?" tanya Bright

"Ayah mau kamu menikahi Natasha jongcheveevat," kata Nani

"Jangan gila! Pergi lah sekarang!" kata Bright

"Pernikahan mu dan Natasha akan sangat menguntungkan posisi mu," kata Nani menjelaskan tujuannya

"Tidak!" kata Bright

"Pergi lah," sambungnya dengan tatapan tidak suka lalu meninggalkan Nani begitu saja

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang