Rose

2.2K 159 7
                                    

Halo guys update lagi nih.. mintak tolong untuk vote ya dan jangan lupa untuk meramaikan komentarnya 🙏

Btw, selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan

Selamat membaca..

🌻🌻🌻

"Saya sedikit terkejut dengan keberanian yang ditunjukan oleh Lev mansion ini," gumam Nani pada Bright yang baru saja sampai

"Dia punya hak untuk melakukan semua hal di mansion ini, termasuk mengusir tamu yang tak diundang seperti kamu contohnya," kata Bright sambil menatap layar HP-nya tanpa memperhatikan mimik wajah Nani

"Kamu harus mendengarkan saya. Saya katakan sekali lagi, Natasha tidak akan membiarkan kamu hidup dengan mudah! Jadi berhati-hatilah," kata Nani

Bright tersenyum miring, "Kau mengkhawatirkan aku atau posisi mu? Bukan kah semua bisnismu akan terpengaruh juga?" gumam Bright

"Aku mengantarkan ini, karena aku perduli padamu! Aku merasa ikut bertanggung jawab dengan apa yang kamu alami selama ini. Berhenti memikirkan hal buruk tentangku," kata Nani dengan luapan emosi

"Jagan sampai kamu menyesali semuanya." Nani beranjak dan hendak pergi

"Apa yang membawa mu ke mari?" tanya Bright

"Aku mengingatkan mu! Lev mu itu akan menjadi kelemahan mu! Buat dia kuat! Atau lenyapkan dia dari hidup mu, Bright!" kata Nani lalu pergi

***

"Kak.."

Suara itu membuat Bright sadar dari lamunannya

"Mmm.. ada apa, Lev?" tanya Bright sambil menarik tubuh Metawin

Metawin terduduk di pangkuannya dengan posisi saling menghadap

"Saya janji, saya tidak akan menjadi kelemahan, Kak Bri." Win membuka suara sambil menatap netra tajam yang selalu terlihat tegas itu

Bright menggelengkan kepalanya perlahan, "Tidak, kamu tidak akan menjadi kelemahan saya. Kamu adalah sumber kekuatan dan hasrat saya, Metawin." Bright meyakinkan kesayangannya itu

"Jika saya memang beban, maka lebih baik saya tidak bersama mu," kata Metawin dengan nada sedih

"Saya mau belajar melindungi diri saya sendiri, agar tidak menjadi beban untuk, Kak Bri." Metawin mengelus halus dada Bright yang ada di depannya

"Apa yang mau Metawin ku pelajari?" tanya Bright sambil membelai pipi mulus itu

"Menembak.."

"Mungkin?" gumam Metawin

Bright tertawa dan tentu membuat Win cemberut karena merasa diremehkan

"Menembak dengan perut besar ini? Mmm?" tanya Bright sambil mengelus perut Metawin

"Apa salahnya? Saya masih bisa bergerak dengan baik!" gumam Metawin, Bright kembali tertawa karena ekspresi Win yang terlihat sangat lucu di matanya

"Baik lah, Sayang. Gun bisa membantu mu, dia penembak yang baik," kata Bright lalu menjatuhkan kecupan ke tulang selangka Win

Bright mulai mengendus leher jenjang itu dengan hasrat yang berbeda

"Mmmh.." Desahan pelan keluar dari mulut Metawin, "Mau apa?" gumam Win sambil berusaha menjauhkan lehernya dari wajah Bright

"Mau kamu.." bisik Bright sambil berbisik ke telinga Win dan tentu berhasil membuat tubuh Metawin merinding

"Bisa? Mau sekarang?" tanya Bright

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang