Prahara

1.9K 159 23
                                    

Hai guys.. apa kabar hari ini? Semoga lancar semua urusan ya..

Selamat membaca jangan lupa untuk vote dan ramaikan komennya ya 🙏

***

"Saya turut berduka untuk anda Tuan Vachirawit Chivaare."

Bright tersenyum sambil menjabat tangan wanita itu

Natasha memeluk Bright untuk mengucapkan bela sungkawa pada pria itu

"Kehilangan seseorang di dunia kita yang kejam ini bukan lah sesuatu yang luar biasa, Nona. Itu sudah menjadi hal yang biasa," gumam Bright

"Jangan bicara seperti itu, Tuan. Jika anda bicara seperti itu, seakan anda tidak mencintai Metawin itu," gumam Natasha

Bright kembali tersenyum, "Tidak ada yang saya cintai melebihi kecintaan saya pada diri saya sendiri."

Natasha tertawa dalam hati, "Aku sudah susah payah melenyapkan manusia hina itu, ternyata dia tak sepertinya itu untukmu, Bright!"

"Nampaknya saya butuh seseorang untuk mengisi posisi Koroleve di mansion Vachirawit Chivaare," gumam Bright

"Saya tunggu tawaran anda, Tuan." Natasha tersenyum sambil mengelus bahu Bright

"Tunggu saja tanggal mainnya, Nona." Bright mengeluarkan senyum penuh pesonanya, lalu mengecup punggung tangan wanita angkuh itu

***

Setelah menyelesaikan acara berkabungnya, Bright pergi ke rumah sakit untuk menemui putranya di sana

Saat masuk ke dalam ruangan itu, Bright menggunakan pakaian yang steril, masker dan sarung tangan khusus

"Selamat malam putra kebanggaan Daddy. Apa kabar, Nak?" gumam Bright dengan mata yang berkaca

"Daddy sangat ingin memeluk Tiger saat ini, tapi belum bisa," sambung Bright

Bright mati-matian menahan air matanya, tapi nihil air mata kesedihan itu tetap keluar begitu saja

"Tiger anak yang kuat, jadi terus lah bertahan ya, Nak. Andai saja Buna di sini, melihat wajahmu yang sangat ingin dia lihat," gumam Bright

"Maafkan Daddy, karena kelengahan dan kelalaian yang  Daddy buat, kamu jadi tidak bisa bersama Buna saat ini," sambung Bright

***

"Saya tidak akan pernah melupakan kebaikan mu."

Nani hanya tersenyum geli, "Seperti bicara dengan orang lain saja."

"Kenapa kamu selalu menganggap diriku ini orang lain, Bri? Kita saudara, jangan sungkan padaku," kata Nani

"Kamu adalah sisi terang ayah, sedangkan saya adalah sisi gelapnya." Bright menduduk, "Jujur saja, saya iri padamu."

"Tidak, buka karena saya sisi terang sedang kamu sisi gelap. Kenyataannya adalah, ayah lebih memilihmu karena kamu lebih kuat dari pada saya dan ayah lebih percaya padamu ketimbang diriku," kata Nani

"Jujur saja, saya iri padamu. Bagaimana cara ayah menatapmu, bagaimana cara ayah memperhatikanmu dan bagaimana kamu selalu berada di sisi ayah setiap saat. Itu membuatku iri, Bri."

"Setelah semuanya berakhir, mungkin saya baru bisa hidup dengan tenang, Nan. Saya akan membalas Natasha!" gumam Bright

"Lakukan apapun yang kamu anggap benar, Bri. Tiger akan aman bersama saya," kata Nani

***

"Selamat malam, Sayang."

Metawin tersenyum, "Selamat malam, apa kabar hari ini?" tanya Metawin pada Bright

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang