Sadness

7K 335 34
                                    

Halo temen-temen selamat datang di lapak ini. Kalau ada yang kebetulan mampir jangan lupa tinggalin jejak ya 💖 Jangan lupa vote dan komen

***

Senyum Bright belum juga padam sedari mendengar kabar bahagia tadi. Mendapatkan keturunan dari seseorang yang sangat dicintainya adalah hal yang sangat dia nanti-nantikan

Jika saja tidak ada orang, mungkin pria dengan mata elang itu sudah berteriak sambil melompat-lompat kegirangan, tapi tidak mungkin dia lakukan karena begitu banyak anak buahnya di sini dan tidak mungkin dia melakukan hal kekanakan seperti itu

Praaangggggg

Suara kaca yang pecah datang dari kamar utama mansion super mewah itu, Bright membawa langkanya berlari menuju kamar utama yang ada di lantai 2

"Aaaaaaaaaa!"

Teriak histeris menyambut kedatangan Bright ke dalam kamar dengan nuansa hitam itu

Semua pelayan segera menyingkir saat sang tuan sudah tiba di sana

"Apa yang terjadi?" tanya Bright dengan suara halus namun tegas

"Saya sangat membenci kamu!" teriak seorang yang memiliki paras menggemaskan itu

"Dari sekian banyak manusia kenapa harus saya? Kenapa, Tuan yang terhormat! Kenapa!"

"Saya benci kamu!"

"Ya, saya tau kamu membenci saya. Tapi, kamu juga tau jika saya teramat mencintai kamu," kata Bright berusaha mendekati insan yang begitu dipujanya itu

"Apa yang membuat Win ku sangat marah seperti ini?" tanya Bright sambil menatap darah yang menetes dari tangan Metawin dan Bright tau itu hasil dari pecahan kaca beberapa waktu yang lalu

"Saya tidak sudi benih hina yang berasal dari manusia setengah iblis seperti mu tumbuh di dalam tubuhku!" Win berteriak kencang pada lawan bicaranya

"Aku tidak mau!" Dia kembali berteriak, namun kali ini sambil memukul kencang perutnya sendiri

Bright memejamkan erat matanya, begitu ngilu saat membayangkan bahwa darah dagingnya tengah diamuk sekarang

Metawin masih belum menyerah dengan menyakiti dirinya sendiri sambil menangis kencang

"Hentikan! Kamu menyakiti anakku," gumam Bright dengan suara beratnya

"Aku tidak perduli! Aku tidak mau dia ada di dalam tubuhku!" Win masih berteriak dengan tangis yang kian pilu

"Hentikan, Metawin!" kata Bright mulai menaikan nada bicaranya

"Saya bilang hentikan!" Kali ini suara berat itu menggema kesemua sudut ruangan

Win tidak memperdulikan perintah Bright dia masih sibuk menangis dan memaki mahluk yang ada di dalam perutnya itu

"Aku harap kamu mati! Lenyap! Enyah dari tubuhku!" kata Metawin

Bright menggerakkan giginya, sambil berjalan mendekati Metawin. Menarik paksa tubuh lemas itu ke dalam pelukannya, tentu saja Win meronta dalam pelukan pria yang begitu dibencinya itu

"Aku benci padamu! Benci!"

"Benci!"

Bright mendapatkan beberapa pukulan kencang di dadanya dan itu cukup menyakitkan

Pukulan Metawin kembali ke perutnya dengan kekuatan penuh Bright memegang tangan Win agar tak bisa bergerak

"Lepaskan aku!" kata Metawin membentak Bright, hal yang tak pernah dia lakukan sebelumnya

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang