Sweetheart

1.8K 165 14
                                    

Hai guys.. update lagi nihh..

Jangan lupa vote dan komen yang banyak. Jangan jadi pembaca durhaka ya guys yaaa

***

Metawin masuk ke dalam kamar sambil membawa beberapa botol dot yang baru saja selesai disterilkan

Senyum indah bertengger di wajah ceria itu, menatap Tiger yang tengah lelep tertidur dalam dekapan hangat Daddy-nya

"Sangat menggemasakan!" gumam Metawin menatap dengan antusias menatap dua mahluk kesanganya itu

"Tiger.. Buna yang mengandung kamu! Kamu makan dari apa yang Buna makan. Kamu juga membuat Buna menjadi mual dan cengeng saat kamu masih di perut Buna! Dan lihat.. saat kamu lahir, kenapa kamu malah sangat mirip dengan Daddy mu? Hah? Buna sangat iri," gumam Win sambil bicara pada bayinya itu

"Semuanya.. wajahmu sangat mirip dengan Daddy," sambung Win

Bright tertawa karena mendengar perkataan polos Metawin barusan, "Lagian, kamu sangat aneh.. Tiger itu anakku sudah pasti dia mirip denganku, Sayang!"

Win memajukan bibirnya cemberut, "Tetap saja! Dia hasil kerja sama kita. Tapi kenapa seakan saya tidak punya andil apapun dalam proses pembuatan Tiger!"

Tawa Bright semakin kencang karena perkataan aneh itu

"Kata orang dulu.. karena semasa hamil kamu sangat mencintai saya! Makanya bayi yang kamu kandung sangat mirip dengan Daddy nya," kata Bright

Win tersenyum mengejek, "Membual! Saya tidak percaya!" gumam Win

"Mmm!" Bright mendadak mendudukan dirinya

Bright berdesis, "Jadi kamu tidak mencintai saya?" tanya Bright

"Ya cinta!" sahut Win sambil memposisikan dirinya berbaring di samping Tiger yang masih lelap

"Cinta kan?" tanya Bright menggoda sambil kembali berbaring dan memeluk Tiger

Metawin mengangguk, "Cinta.. tapi sikap kamu sendiri yang kadang membuat saya berpikir jika hanya saya yang ada dalam cinta ini, sedangkan kamu tidak."

Bright menatap lekat pada sepasang mata sayu itu, "Cinta saya tidak terukur dan tidak ternilai, Metawin. Saya mencintai mu dengan segala yang sempurna."

"Sungguh tidak ada dusta setitik pun, saya benar-benar mencinati kamu dengan jiwa dan raga," sambung Bright

"Lalu.. apa? Kenapa? Kenapa melakukan hal ini padaku?" tanya Win

"Saya bertahan hanya untuk hidup bersama kamu, Kak. Hidup berdua dengan Kak Bri sambil melihat tumbuh kembang Tiger bersama, menciptakan keluarga yang utuh dan bahagia," kata Metawin dengan tatap mata penuh harap

Bright terdiam untuk beberapa waktu

"Kenapa? Kenapa malah membiarkan saya dan Tiget terasing di pulau tanpa penghuni ini? Kakak tidak perbah ingin jauh dari Tiger kan? Tapi sekarang Kak Bri malah meninggalkan Tiger di sini," kata Win dengan linangan air mata

Segera Brigth menyeka air mata itu, "Air matamu terlalu berhaga untuk manusia seperti saya, Lev. Saya mohon jangan menangis.."

"Cinta saya tidak pernah berubah baik padamu atau pun pada Tiger putra kita. Cinta saya makin memuncak setiaap saatnya, kekuatannya semakin tinggi setiap detiknya."

"Bahkan, saya tidak akan bisa hidup tanpa kalian, Lev. Separuh nyawaku ada bersama kamu, Sayang. Dan separuh lagi ada pada putra kita."

Bright segera beranjak dan memeluk Win dengan erat sambil berbisik, "Jangan pernah menyalah artikan setiap yang saya lakukan. Marena saya benar-benar mencinati kamu, Metawin!"

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang