Never Know

1.6K 165 7
                                    

Hai guys.. update lagi nih. Btw selamat merayakan idul fitri ya buat yang merayakan 🙏

Selamat membaca. Jangan lupa untuk vote dan ramein kolom komentarnya, aku suka sedih kalau liat notifikasi di sini, kayak yang sepi banget gak ada yang respon padahal yang baca rame!

Please jangan jadi silent reader guys!!

Ntar kita kemusuhan loh..

***

"Lev, apa boleh saya masuk?"

"Ya.. masuk saja, Mike." Win mengizinkan Mike setelah sebelumnya merapikan baju bagian atasnya karena baru saja menyiapkan susu untuk di bawa ke RS untuk Tiger

"Semua sudah saya siapkan. Jangan biarkan pendinginnya terbuka atau susunya akan rusak nanti," kata Win menjelaskan pada Mike

Mike mengangguk, "Baik Lev, saya akan mengingatnya."

"Sudah tiga bulan lebih, tapi anda selalu mengatakan hal yang sama setiap harinya!" gumam Mike dan kontan membuat Win tertawa

Mike masih saja menatap Metawin hingga membuatnya tidak nyaman

"Ada apa, Mike? Kenapa menatap saya seperti itu, ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya Win

"Tidak, Lev. Hanya saja saya harap anda selalu makan tepat waktu, anda terlihat tidak baik." Mike menunduk sambil mengambil sesuatu dari sakunya

"Ini.." kata Mike

Win tersenyum saat melihat Mike mengeluarkan dua buah permen coklat dari sakunya

"Terima kasih," kata Win

Mike mengangguk sambil tersenyum

"Mike.. tolong ambilkan beberapa foto Tiger untuk saya," sambung Win

"Baik lah, saya akan berangkat sekarang dan akan kembali pukul 4 sore."

"Sudah lebih dari tiga bulan dan kamu terus mengatakan hal yang sama!" gumam Win

Keduanya tertawa. Mike pergi setelah berpamitan dengan layak

Metawin duduk menghadap hamparan laut, melihat kapal yang membawa Mike mulai menjauh dari pulau. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke daratan dari pulau ini dengan kapal yang berjalan cepat

"Apa yang sedang kamu pikirkan, Kak? Kenapa seperti ini?" gumam Win

"Saya baru saja bahagia karena tau bahwa saya sudah benar-benar menjadi pasangan mu, tapi kamu kembali mematahkan hati saya."

"Apa Manusi hina dina seperti saya tidak pantas untuk bahagia?"

Suara ketukan pintu menyadarkan Win dari lamunannya, dia seger menghapus air matanya

"Iya.." gumam Win

"Lev, apa anda baik-baik saja?" tanya Ver dengan raut wajah khawatir

"Iya, saya baik-baik saja. Ada apa, Ver?" tanya Win sambil berdiri dan menghadap ke arah Ver

"Saya hanya khawatir pada anda, Lev." Ver tersenyum

"Entah lah, Ver. Saya tidak tau harus bagaimana lagi, saya terus berpikir sampai kapan saya akan terjebak di pulau tanpa penghuni ini," gumam Win sambil tersenyum tapi dengan mata yang berkaca

"Sudah lebih dari 3 bulan.." sambung Win

"Kak Bri juga tidak mengabari sekali pun."

Ver menggeleng, "Tidak, Lev. Tuan selalu menghubungi untuk bertanya keadaan anda," kata Ver

Metawin mendesis, "Saya tidak yakin."

"Saya sangat merindukan Tiger, Ver. Saya sangat ingin memeluknya."

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang