Why?

1.8K 161 15
                                    

Hai.. welcome back jangan lupa untuk vote dan ramein komen 💖

***

Mike menatap Win yang baru saja keluar dari kamar, "Selamat pagi, Lev." Mike menyapa

"Selamat pagi, Mike." Metawin tersenyum menutup mulutnya karena menguap

"Di mana Kak Bri?" tanya Win pada Mike

"Bos pergi pagi sekali tadi, dia di jemput Off mereka harus mengurus sesuatu yang sangat penting," kata Mike

Wajah Metawin langsung berubah, aura tak suka langsung mencuat dari wajahnya, "Jadi dia pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu?" gumam Metawin

"Mmm.. kenapa tidak berpamitan dulu!" sambungnya sambil duduk di kursi

Mike hanya menaikan kedua bahunya, isyarat bahwa dia juga tidak tau kenapa bos nya pergi tanpa berpamitan

"Bisa telpon, Kak Bri?" tanya Metawin

Mike menoleh dan menangkap raut sedih dari wajah Win, "Mmm.. bos pasti sangat sibuk, akan sulit menghubunginya 2 hari ini," kata Mike

"Hah? 2 hari? Jadi dia pergi selama dua hari dan pergi tanpa berpamitan dengan anaknya? Dia keterlaluan sekali!" kata Metawin dengan nada bicara kesal

"Bukan kah kalian memang sudah harus membiasakan diri untuk saling berjauhan?" gumam Mike, "Jangan terkejut jika bos bersikap seperti itu, dia hanya ingin Lev merasa nyaman."

"Bukan kah Lev bersih keras untuk menjauh dari bos. Mungkin itu juga menjadi alasan kenapa bos bersikap seperti itu," kata Mike mulai memprovokasi

Metawin terdiam, wajahnya memerah, matanya juga mulai berkaca

"Jika tidak bisa hidup tanpanya, harunya Lev tidak meninggalkan dia. Bos juga sangat mencintai Lev, lantas kenapa Lev ingin pergi darinya?" tanya Mike

Mike tersenyum, "Ya sudah Lev bersiap lah, setelah sarapan kita akan pulang ke mansion," kata Mike lalu pergi meninggalkan Win di sana

Sebenarnya Mike tidak sampai hati mengatakan hal itu kepada Win, apa lagi saat melihat wajah sedih itu. Tapi ini adalah usaha Mike untuk meruntuhkan ego Metawin

***

Selama di mobil Win hanya diam sambil menatap ke arah samping, pikirannya kacau karena apa yang dikatakan Mike tadi

"Ada apa dengan mu, Win? Bukan kah memang ini yang kamu mau sejak awal," gumam Win dalam hati sambil mengelus dadanya yang terasa sangat sesak

Saat sampai di mansion pun Win masih saja diam dengan sorot mata gelisah, dia langsung masuk ke kamar dan duduk di pinggir ranjang. Otaknya dan hatinya sedang tidak searah sekarang

Sedangkan di lantai bawa, Mike sibuk menyuruh Ver untuk menemani Win di kamar. Mike takut omongannya tadi malah membuat Win merasa sedih dan membahayakan dirinya

"Aku juga berharap Lev tidak meninggalkan mansion. Entah apa yang akan terjadi pada tuan jika ditinggalkan Lev," kata Ver sambil memotong apel

"Oleh karena itu, kau.. dan kalian semua harus mambantu kami meyakinkan Lev untuk tidak pergi dari sini.  Lagi pula jika Lev di sini, itu akan menguntungkan kita. Lev kita sangat baik dan murah hati," kata Mike berkata pada semua orang yang ada di dapur

"Aku akan mengantar ini dulu." Ver pergi ke kamar Win sambil membawa piring buah dan air putih

"Selamat sore, Lev." Ver tersenyum dan tentu dibalas senyuman juga oleh Win tapi Ver tau senyuman itu terlihat berbeda

"Lev terlihat tidak baik," kata Ver, "Apa ada yang menganggu, Lev?"

Metawin menggeleng sambil tersenyum, "Saya ingin tidur sebenar," kata Metawin

Win berbaring di ranjang tanpa melakukan apa pun, tapi matanya juga tidak mau terpejam padahal kepalanya pusing sedari tadi dan keadaan itu bertahan sampai malam

Makanan yang diantarkan oleh Ver tadi juga tidak disentuh oleh Win, Metawin sampai menangis karena kesal sudah hampir lima kali dia mencoba menelpon Bright, tapi tidak ada respon

Alahasil, Metawin tidak tidur semalaman dan tertidur saat matahari sudah terbit

***

Win sarapan dengan wajah yang murung, semua orang merasa khawatir tapi juga merasa lega karena Win sudah mulai memakan sarapannya

"Lev, apa ada yang anda butuhkan?" tanya Mike

"Tidak," kata Win menggeleng

"Bos sudah kembali." Suara itu mengagetkan Metawin tapi dia dengan refleks langsung berdiri

"Benar kah?" gumamnya sambil tersenyum, wajah muramnya seketika berubah menjadi cerita lagi

Dengan cepat Win berlari ke arah pintu utama

Boom!

Apa yang dilihatnya sekarang malah makin membuatnya merasa tak karuan. Metawin melihat Bright yang berjalan sambil menggandeng mesra seorang perempuan yang terlihat sangat cantik

"Selamat datang, Nona.." Mike memberikan salam kepada wanita itu dan tentu diikuti oleh semua orang termasuk Win

Metawin hanya bisa menunduk, "Apa secepat ini?" gumamnya dalam hati sambil menatap lantai

"Metawin." Suara Bright membuat Win mengangkat kepalanya

"Kenalkan dia Jessi," sambung Bright

"_____" Metawin membeku

"Oh.. ya.. selamat datang Nona Jessi, saya Metawin," kata Win tersenyum dengan ramah

"Terima kasih, Metawin." Jessi juga terlihat sangat baik dan ramah

"Baik, aku akan mengantar Jessi ke kamarnya dan beristirahat sebentar. Kalian boleh bubar dan berkumpul lagi di jam makan malam," kata Bright lalu pergi dan melewati Win begitu saja

Semua orang menatap iba pada Win tapi seperti biasa Win tersenyum dengan senyum cerahnya itu

"Kamu akan mendapat Buna yang baik dan juga cantik sepertinya," kata Win sambil mengelus perutnya

***

"Ver, apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Metawin

"Membuat manisan mangga, Lev. Kata tuan, nona Jessi menyukai manisan mangga. Jadi kami membuat ini untuk menyambut kedatangan nona Jessi," kata Ver

"Oh.. baik lah, aku akan membantu juga," kata Metawin

Sedari tadi Win merasa tidak nyaman pada perutnya, tapi dia berusaha menahan keram itu karena memang sudah biasa merasakan keram ringan seperti itu

"Lev, apa yang kamu lakukan di dapur?" tanya Bright dengan khawatir saat Win malah terlihat berdiri di dapur dalam waktu yang cukup lama

Metawin hanya menatap, namun tidak menjawab. Bright ingin segera menghampiri kesayangannya itu, namun ditahan oleh Mike

Saat jam makan malam, semua orang berkumpul untuk makan bersama

"Baik lah, secara resmi saya perkenalkan Jessi pada kalian semua. Perlakukan dia sebaik kalian memperlakukan Metawin. Dia juga punya hak yang sama dengan Lev di mansion ini," kata Bright

Metawin hanya tersenyum, "Malam ini dia duduk di kursi tempat ku biasa duduk untuk makan dengan mu, benar saja sebentar lagi dia juga akan menggantikan posisiku dalam hidup mu dan anakmu," gumam Win dalam hati sambil terus menyendok makannya

Setelah selesai makan, tanpa banyak bicara Metawin langsung kembali ke kamarnya. Dia terlihat sangat bodoh sekarang, sebenarnya dia juga tidak enak hati pada Jessi karena belum menyapa perempuan itu dengan layak

Tapi di sisi lain, tidak tidak mau terlalu sering berinteraksi dengan Bright, karena benar-benar membuat rasa rindunya malah semakin memuncak

Metawin mengelus perutnya, "Beberapa bulan lagi, kamu tidak akan bersama Buna kamu akan selalu bersama Daddy mu, jadi ayo lebih banyak menghabiskan waktu berdua tanpa Daddy," gumam Win sambil menggigit bibir bawahnya untuk menahan ledakan tangis yang akan segera datang

"Kenapa kau malah menangis, Metawin! Kenapa kau sangat bodoh!" rutuknya

Alahasil dia tertidur setelah berjam-jam menangis di tengah kesunyian malam

***

See you next part 🎉

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang