Hai guys.. update lagi nih. Btw selamat merayakan idul fitri ya buat yang merayakan 🙏
Selamat membaca. Jangan lupa untuk vote dan ramein kolom komentarnya, aku suka sedih kalau liat notifikasi di sini, kayak yang sepi banget gak ada yang respon padahal yang baca rame!
Please jangan jadi silent reader guys!!
Ntar kita kemusuhan loh..
***
"Kapan kamu akan berhenti menangis? Mmm?" Bright mengelus rambut Win dengan lembut sambil menatap wajah pucat pasi itu
"Saya sangat merasa bersalah pada Tiger, bayi kecil itu terlihat sangat tersiksa karena alat-alat yang ada di tubuhnya."
Metawin menyeka air matanya, menatap wajah Bright dan sekali lagi dia menangis, entah kenapa dia merasa sangat pilu karena apa yang terjadi pada Tiger
Melihat keadaan anaknya seperti itu benar-benar membuat Metawin terpukul
"Bagaimana jika dia Tiger tidak bisa bertahan, Kak?" gumam Win
Bright menghela napasnya berat, "Tiger akan bertahan!" kata Bright
"Jangan membuat saya khawatir, paling tidak makan lah sedikit, Lev. Jika kamu sakit maka apa yang harus saya lakukan? Jangan menambah keruh masalah kita," kata Bright
Bright merengkuh tubuh lemas itu ke dalam pelukannya, "Jika kamu seperti ini bagaimana bisa kamu memberi kekuatan untuk Tiger. Tiger butuh kamu, Lev."
"Keadaan mu juga tidak baik-baik saja, kamu juga harus fokus pada pemulihan mu."
"Tatap saya, Win. Kita sudah menjadi orang tua sekarang dan artinya kita harus lebih kuat dari sebelumnya.."
Metawin mengangguk sambil menyeka air matanya (lagi)
"Ayo.. biar saya suapi makan, hari ini Ver akan ke mari dan mengurus kamu. Di rumah sakit ini memang banyak perawat yang bisa mengurus keperluan mu, tapi akan lebih nyaman jika itu dilakukan oleh Ver," kata Bright sambil menyuapkan makanan ke mulut Win
"Kakak pasti sangat lelah mengurus semuanya sendiri," gumam Win sambil mengelus bahu Bright
Bright tersenyum, "Banyak orang yang membantu saya, Lev. Jangan khawatir," sahutnya
"Ayo buka lagi mulutnya," kata Bright
"Kata dokter, kamu harus mulai belajar berjalan. Luka di perutmu akan sembuh dengan cepat, dokter melakukan operasi dengan metode terbaru jadi jangan khawatir, itu tidak akan meninggalkan bekas yang kentara." Bright menjelaskan panjang lebar
"Apa kamu ini dokter?" gumam Metawin
"Saya hanya menjelaskan yang saya tau, Sayang.." kata Bright
"Terima kasih ya, Kak." gumam Win
"Kamu terlalu sering berterima kasih, sedangkan saya sangat jarang mengucapkan kata maaf, padahal terlampau sering membuat luka dan duka."
Metawin menggeleng dengan cepat
"Saya sangat beruntung karena ada Kakak dalam kehidupan saya," kata Metawin. "Jangan pernah mengatakan hal itu lagi, kebahagiaan yang Kakak beri lebih dari apapun juga."
"Metawin, apa kamu mencintai saya?" tanya Bright dengan tatapan sendu
"Tentu saja, saya sangat mencintai Kak Bri."
"Saya rasa cinta saya lebih besar ketimbang punyamu." Bright kembali tersenyum. "Aku ingin kamu mengingat suatu hal, apapun yang akan aku lakukan nanti, semuanya demi kamu dan Tiger, demi kita.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
FanfictionMetawin, seorang yang harus rela dijual sebagai jaminan judi dan hidup dengan orang yang sudah melenyapkan semua impiannya, merenggut kebebasan dan kebahagiaannya. Seberapa kuat dia bertahan bersama Bright pria yang begitu memujanya namun membuat M...