"Cak"
Menoleh sekilas ke arah Hira. "Iya?"
Ia tampak berpikir. Melihat jalanan yang sangat ramai dan bising. Apakah dirinya harus bertanya pada Cakra?
"Emm..."
Cakra menghembuskan nafasnya kesal. "Apasih? Mau apa? Nanti di sekolah aja, gue mau fokus."
Hira mengangguk dengan jawaban Cakra. Cara bicara Cakra dan Chandra sangat berbeda. Cakra seperti seorang singa yang kelaparan. Sangat mengesalkan.
15 menit mereka sudah berada di depan gerbang Nusantara High School. Memarkirkan moge-nya di parkiran. Untung saja tidak terlambat. Jika terlambat bisa-bisa dihukum lari memutari lapangan sepuluh kali. Dimana harga dirinya akan ditempatkan?
"Makasih ya." ucap Hira sembari turun dari motor Cakra. Dia mengangguk sebagai balasannya.
Terlihat ke-empat temannya sedang mengobrol di parkiran. Apa tidak ada tempat lain untuk mengobrol. Dasar. Andre si paling heboh memberitahu pada teman-temannya ketika ia melihat Cakra dan Hira bersama.
"Liat tuh! Si Cakra udah boncengin cewe baru." serunya, menunjuk mereka berdua.
"Wih! Buaya mane nih.Samperin aja!" sahut Ezra.
Mereka menghampiri manusia-manusia yang sedang dibicarakan.
"Ngapain?" tanya Cakra bingung, mengernyitkan alis ke arah mereka.
"Pake nanya lagi lo ah!"
"Siapa tu?" ucap Satria menunjuk Hira dengan dagunya.
"Adek kelas."
Hira yang merasa canggung di sana akhirnya menginjakkan kakinya untuk pergi ke kelasnya. Belum sempat ia pergi, laki-laki dengan wajah mengesalkan itu menghadangnya.
"Eyoo, Hira kan?"
Dirinya mengangguk. Siapa laki-laki itu? Apakah dirinya di gibah dengan Cakra? Sehingga ia tahu nama dirinya Hira?
"Andre." Andre mengulurkan tangannya kepada Hira yang dilengkapi dengan cengiran.
Hira membalas uluran tangan tersebut. "Hira."
"Gue DM lo kok ga dibales? Follback atuh neng." keluhnya.
"Oh iya? Nanti gue follback. Minggir gue mau ke kelas."
Teman-temannya menertawainya. Lihatlah Andre si buaya darat yang diabaikan oleh adik kelasnya. Padahal Andre termasuk most wanted di sekolahnya. Apakah Hira tidak tertarik pada Andre. Itu benar-benar membuatnya malu.
"Sialan lo semua." Andre memicingkan matanya.
Mereka ber-lima berjalan menuju masing-masing kelasnya. Cakra dan Andre berada di kelas yang sama. Sedangkan Satria, Ezra, dan Rian berada di kelas XII MIPA3.
"Nelen ludah sendiri kan lo Cak." celetuk Andre pada Cakra yang tengah sibuk memainkan game Mobile Lagend miliknya.
"Maksud lo?"
"Itu, buktinya lo maen boncengin Hira. Kenal dari mana?"
"Cuma tolongin dia." jawabnya, matanya masih fokus kepada game onlinenya.
"Ceritain lah." ia bersikeras, sangat penasaran bagaimana ia bisa bersama Hira.
"Kepo."
Andre mendengus. Meminjam buku milik temannya untuk mencontek PR yang belum dikerjakan. Mahir sekali untuk mendapat contekan.
Sementara di tempat lain. Kedua gadis itu sepertinya sedang membicarakan sesuatu. Menceritakan sambil meniru gaya bicara dan perilaku orang yang dibicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRAWALA
Teen FictionHidupnya kini telah berubah 180° setelah kepergian sang kekasih. Keluarga yang tidak harmonis semakin membuatnya jengah. Hubungan baik antara dirinya dan saudara kembarnya berubah setelah mengenal seorang perempuan yang sedikit berhasil mengubah hid...