Wanita itu kini sedang sibuk mencoba-coba resep roti bolu. Seperti yang disarankan oleh pelanggannya. Saran-saran dari pelanggan ia pertimbangkan secara matang. Membuat tokonya berkembang dengan baik.
"Maaf Bu Mei, bapak Herman mencari ibu." ucap salah seorang karyawan kepadanya.
"Oh, iya. Suruh menunggu saya di ruangan saya ya." pintanya kepada karyawannya. Ia membersihkan tangannya yang kotor terkena adonan bolu.
Melangkahkan kakinya menuju ruangan kerjanya. Membuka kenop pintu. Dan mendapati seorang pria mengenakan jas hitam sedang duduk menunggunya.
Pria itu menoleh ketika pintu terbuka dan seseorang memasuki ruangan tersebut. Mantan istrinya.
"Kenapa datang ke sini?" tanyanya, duduk disebelah pria yang menyandang status sebagai mantan suaminya.
"Memangnya tidak boleh?"
"Jelas, urusi saja perempuan mu." jawabnya menyeringai.
"Kamu cemburu?"
Mei membulatkan mata. Menatap pria itu tajam. Dan berkata. "Buat apa sih mas aku cemburu? Nggak ada gunanya. Sekarang langsung ke poin aja, apa tujuan kamu ke sini?"
"Ingin melihat perkembangan Cakra dan Chandra." katanya.
Ia mendongakkan kepalanya. Mengusap wajahnya kemudian menatap mantan istrinya seolah memohon. "Biarkan aku bertemu dengan mereka."
"Bertemu? Buat apa? Bukannya kamu bertahun-tahun meninggalkan kami demi perempuan itu? Hah?"
"Dan sekarang, kamu ingin bertemu mereka? Gak mudah mas." lanjutnya ia sedikit menekan kata terakhir yang diucapkan.
Pria itu menghela nafasnya. Telah berulang kali ia memohon untuk bertemu kedua anak kembarnya. Hanya ingin melepas rindu. Yang ia dapatkan bukannya bertemu dengan putranya, tetapi perkataan-perkataan istrinya yang sering kali menghujamnya.
"Tolong satu kali saja."
"Buat apa? Mereka baik-baik saja tanpa kamu. Sudah terbiasa tanpa seorang papa."
"Tapi aku ini papanya!" nadanya sedikit meninggi. Sekarang ia berdiri, menatap istrinya dengan tatapan benci.
"Jangan kamu halangi saya buat bertemu mereka." tekannya.
Ia meninggalkan Mei sendiri. Emosinya benar-benar memuncak. Tidak dianggap sebagai seorang ayah. Padahal ia sangat menyayangi kedua putranya.
Mei memijat keningnya. Merapatkan kedua matanya. Kejadian ini membuatnya pening. Pikirannya bertambah banyak. Untuk apa mantan suaminya datang kembali kepadanya? Dan mengaku sebagai ayah dari anaknya. Apa arti seorang ayah jika meninggalkan keluarganya demi orang lain? Masih disebut sebagai seorang ayah?
"Tidak akan ku biarkan mas Herman bertemu dengan Cakra dan Chandra." batinnya.
__________
Gadis itu meletakkan ransel merah mudanya. Tubuhnya terasa lengket. Ia memilih untuk membersihkan diri dengan air hangat, agar rasa lelahnya hilang.
Menyalakan lilin aromaterapi. Membuka film western yang sudah ia download. Dan mencari posisi paling nyaman untuk menontonnya. Tentu saja ia sering membayangkan, jika dirinya menjadi tokoh perempuan dalam film tersebut. Bertemu dengan seorang lelaki yang akan menjadi cinta sejatinya.
Dia sudah menghabiskan sejenak waktunya. Pikiran dan tubuhnya terasa lebih fresh. Meraih ponselnya yang sedang di-charger. Membuka beberapa notifikasi dari aplikasi Instagram dan WhatsApp. Sudah ada notifikasi dari Chandra sejak jam 3 sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRAWALA
Teen FictionHidupnya kini telah berubah 180° setelah kepergian sang kekasih. Keluarga yang tidak harmonis semakin membuatnya jengah. Hubungan baik antara dirinya dan saudara kembarnya berubah setelah mengenal seorang perempuan yang sedikit berhasil mengubah hid...