Tiga hari kemudian.
Di Penjara Udon.
Dengan nafas yang terengah-engah, Luffy berjalan pergi ke pembagian makanan.
"Ini! Setiap lima blok besar batu, kau dapat satu dango!"Pekik Petugas Penjara Udon sambil memberikan satu dango pada Luffy.
Luffy menatap satu dango itu dengan berbinar-binar, lalu mengambil satu dango itu untuk di makannya.
"Minggir, minggir!"Pekik Kid yang membawa satu blok besar sambil berlari.
"Huh?"Tanggap Luffy sambil menoleh ke arah Kid.
Lalu Kid tak sengaja atau sengaja menabrak Luffy, membuat satu dango yang akan di makan Luffy terjatuh dan kemudian terinjak oleh Kid.
"Si kurang ajar itu..."Geram Luffy kesal.
Lalu perut Luffy berbunyi dengan kencangnya, dan kemudian dia terjatuh lemas.
"Luffy, kalau kau ingin makan, pergilah mencari tempat persembunyian. Aku akan memberikan banyak daging pada-mu."Ucapku yang masih bersembunyi di balik kimono-nya Luffy.
"Ya."Tanggap Luffy.
Luffy pun lalu berlari pergi ke tempat yang sepi. Setelah menemukannya, aku pun melompat keluar dari kimono-nya Luffy dan kemudian merubah diri-ku menjadi ukuran normal.
"Ini, makanlah yang banyak."Ucapku sambil mengeluarkan banyak makanan dari dunia penyimpanan-ku.
"Oh! Makasih, (Namamu)!"Pekik Luffy dengan berbinar-binarnya lalu langsung memakan banyak makanan itu dengan cepatnya.
"Tidak perlu terburu-buru. Tidak seperti yang lain, kau bisa mendapatkan makanan tanpa perlu bekerja, Luffy."Ucapku.
"Tidak, sebentar lagi aku akan menghajarnya. Dan ini akan menjadi terakhir kalinya kau memberikan makanan pada-ku selama di sini, (Namamu). Karena rasanya tidak adil untuk yang lainnya."Ucap Luffy sambil terus makan dengan cepatnya.
"Ha'i, Kapten."Tanggapku sambil tersenyum.
* * *
Sementara itu di Ibu Kota Bunga.
Bunshin-ku yang sedang bersama Franky dan Robin sedang berada di kedai soba miliknya Sanji.
"Enak, enak!"Pekik Franky.
"Ini lezat sekali..."Ucap Robin.
"Kau memang hebat, Sanji-kun... Maksud-ku, Sangoro-kun."Ucap Bunshin-ku sambil tersenyum.
"Yah, karena aku memberikan lebih banyak cinta ke dalamnya! Hanya untuk kalian berdua, (Namamu)-chan, Robin-chan!"Pekik Sanji dengan mata yang sudah berubah menjadi lope-lope dan banyak lope-lope di udara.
"Fufufu! Shikashi, tiga hari yang lalu itu benar-benar membuat aku terkejut saat melihat (Namamu) datang ke tempat bordir."Ucap Robin.
"Uhm. Aku senang bisa langsung bertemu dengan-mu, Robin. Aku pikir, aku akan seperti anak hilang di tempat bordir."Ucap Bunshin-ku.
"Tapi meski (Namamu) baru menjadi Geisha selama tiga hari, kabar seorang Geisha berambut merah yang begitu manis muncul sekaligus kandidat yang akan menjadi Oiran selanjutnya sudah begitu tersebar loh, (Namamu). Mereka yang pernah di layani oleh-mu mengaku begitu puas. Sebenarnya kau melakukan apa saja saat melayani para pelanggan-mu itu?"Ucap Franky.
"Yah, menjadi Oiran kan hanya membutuhkan wajah yang begitu cantik dan wawasan yang luas dan aku memiliki keduanya, jadi tentu saja aku di beritakan akan menjadi Oiran selanjutnya. Aku melayani para pelanggan-ku tentu saja hanya dengan tarian Geisha biasa saja. Aku juga sedikit memainkan alat musik dan bernyanyi dalam pelayanan-ku. Aku juga nyambung jika para pelanggan-ku mau membicarakan bisnis mereka dengan-ku. Selain itu, aku menambahkan sedikit bumbu tambahan dengan tatapan menggoda dan sedikit membuka kimono-ku."Ucap Bunshin-ku yang lalu mengedipkan satu matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece 2
أدب الهواةSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece..... Ini cerita One Piece tapi yang kedua. Silahkan baca One Piece yang pertama terlebih dahulu supaya mengerti.