Tiba-tiba saja muncul tangan raksasa milik Robin, lalu Robin pun langsung menampar kencang Black Maria sampai terpental jatuh.
"Black Maria-sama!"
"ROBIN-CHAN!"Teriak Sanji dengan berbinar-binarnya.
'Robin cantik dan keren banget!'Pikir Mini Bunshin-ku dengan berbinar-binarnya.
"Bagaimana kau bisa sampai di sini?!"Ucap Black Maria sambil menatap ke arah Robin yang sedang berjalan menghampiri Black Maria dengan aura yang menyeramkan.
"Aku bisa muncul dari mana saja."Tanggap Robin dengan dinginnya sambil terus berjalan menghampiri Black Maria dengan aura yang menyeramkan.
"Berani-beraninya kau menampar wajah-ku!"Geram Black Maria sambil memegangi pipinya yang baru saja di tampar tangan raksasa milik Robin tadi.
"Kau pikir kau bisa menangkap-ku dengan mudah hanya dengan memancing-ku?"Ucap Robin.
"ROBIN-CHAN!"Teriak Sanji dengan berlinangn air mata.
"Aku pernah menjadi bagian organisasi keji selama bertahun-tahun. Jika kau macam-macam dengan teman-ku, maka aku... Tak akan tinggal diam... Dan menunjukkan sisi iblis-ku!"Ucap Robin sambil berkacak pinggang dengan aura yang menyeramkan.
"RO~ BIN~!"Teriak Bunshin-ku sambil merubah dirinya menjadi ukuran normal yang lalu berlari ke arah Robin.
"(Namamu)?"Ucap Robin yang terkejut sambil langsung membalikkan badannya ke arah Bunshin-ku dan aura menyeramkannya langsung menghilang.
"Huwaaa... Kau tampak cantik dan keren sekali tadi! Arigatou! Sedaritadi aku begitu mencemaskan Sanji! Takut dia kenapa-napa!"Pekik Bunshin-ku sambil memeluk Robin, menenggelamkan wajahnya di belahan dada besar Robin.
'Kawaii.'Pikir Robin sambil tersenyum dan mengelus kepala Bunshin-ku.
"Sekarang Sanji dan kau sudah aman."Ucap Robin sambil terus mengelus kepala Bunshin-ku.
"Uhm!"Tanggap Bunshin-ku sambil menganggukkan kepalanya.
"Nani?! Semenjak kapan... Kau ada di sini, Buki Dorobo?!"Pekik Black Maria yang terkejut melihat Bunshin-ku yang tiba-tiba saja muncul.
Lalu tiba-tiba saja jaring laba-laba yang mengikat Sanji telah membeku, kemudian jaring itu pun hancur.
"Permisi! Maaf mengganggu pertemuan kecil kalian! Yohoho!"Pekik Brook yang menghancurkan jaring itu.
"Brook!"Pekik Sanji yang lalu terjatuh dengan tidak elitnya.
"Neesan! Pasukan pengguna tembakan bius telah di habisi!"
"Jebakan jaring laba-labanya..."
"...semua membeku dan rusak!"
"Yohoho! Sepertinya jaring laba-laba dan dinginnya alam baka sangat cocok! Huh? Ah! HANTU!"Ucap Brook yang lalu berteriak sangat histeris saat melihat para perempuan anak buahnya Black Maria, yang membuat Bunshin-ku langsung sweatdrop.
"Kau sendiri apa?!"Pekik mereka garang secara bersamaan.
"Terimakasih! Kalian telah menyelamatkan-ku..."Ucap Sanji sambil bangkit berdiri.
"Tidak masalah."Tanggap Brook.
"Maaf, tapi aku harus menolong Kinemon dan yang lainnya! Entah kenapa, tapi aku rasa aku tak akan bisa menang di sini!"Ucap Sanji sambil mulai berjalan pelan untuk pergi.
"Jelas sekali."Tanggap Bunshin-ku, Robin, dan Brook secara bersamaan.
"Huh? Ah! Matte, Sanji! Apa kau tidak mau membawa-ku?"Tanya Bunshin-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece 2
FanfictionSeandainya kamu masuk ke dunia One Piece..... Ini cerita One Piece tapi yang kedua. Silahkan baca One Piece yang pertama terlebih dahulu supaya mengerti.