Nijuu Roku

1K 129 12
                                    

King mengeluarkan api di tangannya untuk bersiap menyerang Zoro.

"Hentikan."Ucap Chopper.

"Tak akan aku biarkan kau menyentuh Zoro, King."Ucap Bunshin-ku dengan raut wajah yang serius.

"Kuso, kau menyusahkan orang saja, Marimo! Tak akan aku biarkan Bunshin (Namamu)-chan menghilang hanya karena melindungi-mu!"Pekik Sanji sambil berlari ke arah Zoro untuk menghentikan serangan King.

Tapi kemudian Queen datang dan langsung menyerang Sanji dengan beam-nya, untungnya Sanji dapat menghindar.

"Tak akan aku biarkan kau mengganggu, Kuro Ashi!"Pekik Queen.

"Berakhir sudah!"Pekik King yang lalu mengarahkan kepalan tinju apinya ke arah Zoro.

Tapi kemudian datang Marco yang langsung menahan serangan King dengan kekuatannya.

"Marco..."Ucap Bunshin-ku terkejut karena Marco yang tiba-tiba datang sambil menatap ke arahnya.

"Marco!"Pekik Chopper senang.

"Yoi!"Tanggap Marco sambil tersenyum.

"Tak aku sangka dia masih mempunyai kekuatan yang tersisa..."Ucap Omasa.

"Ya. Itu kekuatannya yang melampaui batasannya! Kau hebat, Marco-san!"Ucap Hyogoro.

"Aku pernah dengar, loh. Dahulu sekali, di puncak tembok merah itu... Hiduplah ras yang dapat mengeluarkan api sendiri. King sang Raja Pembakar, ya? Aku tak menyangka bisa bertemu anggota ras itu yang masih hidup disini."Ucap Marco.

'Ras yang pernah tinggal di puncak tembok merah? Maksudnya tembok merah itu Red Line, kan? Satu-satunya yang hidup di sana adalah orang-orang Tenryuubito. Mereka bukan ras, mereka hanyalah sekumpulan sampah. Tapi Marco bilang begitu sambil melihat ke arah King... Sedangkan King dari suku Lunarian yang ingin di bantai Pemerintah Dunia... Hm... Tidak mungkinkan sebelum Tenryuubito tinggal di atas Red Line, sebenarnya itu tempat tinggal King dan para keluarganya yang satu ras dengannya?'Pikir Bunshin-ku.

"Kau masih hidup juga, ya? Marco! Cepatlah mati! Kelompok Bajak Laut Shirohige!"Pekik Queen kesal.

"Aku menyerah. Aku sudah puas. Peran-ku sampai disini saja."Ucap Marco sambil mengangkat kedua tangannya dan terduduk.

Tapi Queen tetap meluncurkan serangan beam-nya ke arah Marco.

"Marco!"Pekik Bunshin-ku khawatir.

"Tenang saja, Bunshin (Namamu). Bintang utamanya akan beraksi, yoi."Ucap Marco sambil tersenyum.

Kemudian tiba-tiba saja muncul Zoro yang langsung menebas beam tersebut.

"Zoro!"Pekik Bunshin-ku senang karena melihat Zoro yang akhirnya bangkit.

"Roronoa!"Pekik Queen yang kesal karena melihat Zoro sudah bangkit.

Lalu Zoro dan Sanji bergerak cepat untuk menyerang King dan Queen secara bersamaan.

King dan Queen pun terkena kekuatan mereka berdua dengan telak yang membuat mereka berdua terlempar jatuh.

"WUOH!"

"Bagus, Mugiwara no Ichimi!"

"Dia sembuh, dia kembali pulih!"Pekik Tristan senang.

"Oh! Lukanya benar-benar pulih!"Pekik Chopper.

"Tapi aku takut akan efek sampingnya."Ucap Miyagi.

"Kau tak perlu turun tangan. Kau itu tidur selamanya saja!"Ucap Sanji pada Zoro.

"Hah? Bukannya kau kesulitan melawan mereka berdua sekaligus?"Tanggap Zoro.

"Hah? Jangan konyol! Mau itu berdua atau bertiga, itu tak ada hubungannya dengan-ku!"Pekik Sanji.

One Piece 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang