#Masa Lalu 1 : Tak Terduga

58 15 0
                                    

Selamat membaca :)
.
.
.
Ujian Tengah Semester (UTS) telah dilewati, biasanya akan ada remedial menanti. Dara beruntung berhasil melewati ujiannya dengan baik meskipun beberapa ujiannya ada yang pas dengan KKM.

Sejenak ia melupakan masalah Yura dan Jendral terakhir kali. Ia percaya pada Jendral dan hubungan mereka baik-baik saja. Sedangkan dengan Yura keadaan mereka masih sama seperti kemarin. Dara sejujurnya bingung dengan sikap Yura, apakah ia berbuat salah? Entahlah.. setelah ini ia akan membahas itu dengan Yura.

"Yura bisa kita bicara sebentar?"

"Boleh dimana?"

"Di taman belakang sekolah gimana?"

"Oke"

Taman sekolah adalah tempat yang tenang dan jarang dikunjungi ketika istirahat. Hari ini Dara membawa bekal khusus untuk Yura sebagai tanda permintaan maaf kalau ia melakukan kesalahan. Padahal sebenarnya Dara sendiri tidak tau letak kesalahannya ada dimana.

"Aku bawa bekal untuk kita makan berdua disini"

"Thanks, jadi ada apa?"

"Emm... Apakah aku ada salah sama kamu Yura? Aku merasa hubungan kita merenggang saat ini"

"Salah? Hmmm..." kalimat itu menggantung begitu saja selama beberapa menit, "Jendral" lanjut Yura

Dara tidak mengerti maksud Yura, sambil tertawa kecil Yura melanjutkan perkataan yang membuat Dara terkejut sekaligus bingung "Lo pacaran sama Jendral itu salah Lo. Yura udah lama suka sama tuh cowok tapi karena dia udah punya pacar! Si Yura mau mundur gitu aja dengan mudahnya.. gua kasih tau aja harusnya Lo tuh berkaca kalo Lo tuh ga sepadan buat Jendral"

"Tunggu maksud kamu apa? Yura itu kamu tapi kenapa kamu menyebutnya seolah dia orang lain"

"Pftt... Hahah... Gua Riyana bukan Yura... dan gua adalah pribadi Yura yang lain"

Dara terkejut mendengar hal itu, dia tidak menyangka Yura selama ini memiliki kepribadian ganda.

"Lalu, Yura dimana dia?"

"Entah... Aku juga tidak tau... So, its me Riyana Clarista. Gua rasa udah cukup. Bye Sien" ucap Yura sambil meninggalkan Dara dengan seringai kecilnya.

Dara tak bisa tenang bahkan sampai pulang sekolah, dia memang melihat raga Yura tetapi bukan dengan pribadinya. Dara terlanjur bingung dengan kenyataan ini. Dara tidak tahu harus bersikap bagaimana saat ini.
______________________________

Sempurna. Gambaran tentang sosok Jendral, namun itu hanyalah semu belaka. Nyatanya Jendral saat ini menyesap nikotin ditangannya tak perduli akan gelarnya sebagai seorang anak SMA teladan di sekolahnya.

Jendral terlihat baik di depan Dara, kedua orangtuanya, dan yang lainnya. Namun Jendral juga memiliki sisi lain. Ibarat pepatah Jepang yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya memiliki 3 wajah, dan inilah bentuk wajah ketiga dari Jendral yaitu sifat asli dari dirimu sendiri dan hanya dirimu seorang yang tahu.

Saat pertama kali bertemu dengan Yura, dia akui bahwa gadis dengan mata unik itu menarik perhatiannya. Apalagi mata yang terlihat seperti kucing, salah satu hewan favoritnya.

Jendral ingin dekat dengan Yura, dan bingo! Ternyata ayah mereka adalah seorang partner. Tentunya kesempatan ini diambil oleh Jendral untuk dekat dengan Yura.

Setelahnya, tanpa disadari ia mulai menduakan Dara. Perhatian yang dulu ia berikan hanya untuk Dara, ia juga berikan kepada Yura. Jendral selalu memperhatikan keduanya dari jauh.

Apakah Jendral mencintai dan menyayangi Dara seperti yang diucapkannya pada gadis itu? Jawabannya adalah iya. Namun dalam menjalin hubungan tentu akan ada fase jenuh kan?

Jika Jendral seorang aktor pasti bayarannya akan cukup mahal. Dia bisa dengan mudah mengendalikan ekspresi dan berbagai hal lainnya. Jendral ingin mencoba menjalin asmara dengan perempuan lain, tapi ia tidak mau melepaskan Dara. Katakan dia egois, tapi dia benar benar tidak ingin kehilangan gadis dengan senyuman menawan itu. Karena menurutnya bersama Dara adalah tempat ternyaman seperti saat ia bersama dengan ibunya.

Brengsek memang tapi rasa penasaran akan Yura semakin mendorongnya untuk melakukan hal ini. Oh ya tolong digarisbawahi bahwa Jendral hanya tertarik bukan mencintai Yura seperti perasaanya pada Dara. Yura hanya menjadi sasaran pada rasa penasaran seorang Jendral.

"Lo kalo cuma penasaran lebih baik gausah di deketin deh Jen, apa kurangnya Dara sih?" ucap Arjuna

"Dara? She's perfect for me. Emang kenapa sih kalo gua deketin Yura, gua cuma pengen tau gimana rasanya kalo dengan yang lain. Menghilangkan sedikit jenuh gapapa lah Jun"

"Udah gila Lo! mentang-mentang Abang Lo punya dua cewek, Lo juga jadi ikutan juga"

"Thats the point! Gua juga pengen tau rasanya kayak Abang gua"

"Serah Lo deh, gua udah mengingatkan aja nih ya" dan dibalas anggukan kepala.

Hari itu di kantin sekolah sambil menunggu Dara dan Yura, Jendral memesan makanan yang biasa dipesan oleh keduanya. Ia sengaja untuk menyenangkan hati dua gadisnya dalam satu waktu tak masalah bukan? Gila, Jendral memang gila. Selalu makan bersama adalah kesempatan bagus dan pasti susah untuk dicurigai karena hampir satu sekolah tau keduanya adalah teman dekat.

Kejadian tiba-tiba saat Yura pingsan membuatnya sedikit terkejut. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jendral segera membawa Yura ke UKS, dan memberikan keterangan kepada siswi yang menjadi petugas UKS disana. Setelah itu ia pergi sebentar ke ruang guru untuk membuatkan surat izin absen meninggalkan kelas atas nama Dara dan Yura, lalu kembali menuju UKS. Jendral tersenyum lembut melihat Sien-nya begitu perhatian dengan Yura, hal ini yang membuat hati Jendral menghangat. Kesederhanaan dan perhatian Sien-nya adalah daya tarik gadis itu.

Siang mulai pudar, tapi Yura masih belum sadarkan diri. Oleh karena itu, Jendral menghubungi keluarga Yura untuk menjemputnya di sekolah. Saat kembali menuju UKS, Jendral tak sengaja mendengar percakapan diantara keduanya.
.
.
.
To be continued

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang