Selamat membaca:)
.
.
.
Libur semester genap lebih lama dari semester ganjil, karena hal itulah Dara sudah 1 bulan berada di Jakarta. Ia menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga dan juga Jendral. Akhir-akhir ini ia sedikit bingung dengan sikap Jendral yang kadang tampak gelisah atau mungkin risih akan sesuatu."Jen, aku perhatiin kamu lagi ada masalah ya?"
"Eh.. ga kok Sie, gaada masalah"
"Beneran? Kamu bisa cerita kok kalo ada apa apa"
"Iya Sie.. pasti aku cerita kalo ada masalah, dan sekarang emang lagi gaada masalah" -kecuali Kirana si cewek gila itu- lanjut Jendral dalam hati
Jendral tidak menceritakan masalah Kirana yang terobsesi akan dirinya pada Dara. Ia takut terjadi sesuatu seperti yang sebelumnya pada Dara. Jadi lebih baik ia sembunyikan hal ini dahulu.
"Oh ya.. cowok yang kemarin kata kamu nembak kamu beberapa kali itu.. masih nembak kamu lagi buat jadi pacarnya?"
"Iya, selalu aku tolak. Padahal udah aku tegasin dia! Untunglah ada Erika temen aku disana, dia yang kadang jadi tameng aku"
"Syukurlah kalo gitu... Kalo dia macem macem aku bakal langsung terbang ke Jogja"
"Hahah.. ga perlu Jen, aku masih bisa atasi ini. Lagian aku juga udah tegaskan ke dia dan aku juga udah belajar bela diri sedikit.. biar kalo dia macam macam aku bisa hajar hehe"
"Kamu belajar bela diri?"
"Iya disana aku ikut ekskul taekwondo sama Erika, buat jaga jaga aja Jen"
"Ooo.. baguslah, aku jadi ga terlalu khawatir"
Jendral izin ke toilet sebentar dan tiba-tiba ponsel Jendral berdering menampilkan nama Kirana. Dara melihat hal itu, ingin menjawab tapi takut tidak sopan. Ponsel Jendral terus berdering menampilkan nama yang sama. Jujur Dara penasaran dan ada rasa khawatir, dilihat darimanapun juga itu adalah nama perempuan. Tak lama Jendral balik ke mejanya.
"Jen.. tadi ada telpon dari Kirana.. coba kamu telpon lagi siapa tau ada yang penting soalnya sampe beberapa kali"
Jendral menampakkan ekspresi terkejut sebentar dan langsung mengubah ekspresinya seperti biasa pada Dara.
"Ah.. ga perlu Dar, dia paling nelpon karena tugas dari dosen. Aku udah kerjain bagian aku padahal tapi dia masih suka minta tolong bantu edit edit"
Tak lama muncul pesan dari Kirana yang berisikan :
Oh jadi dia yang bernama Sien.. cantik sih tapi kelihatan masih lugu sekali ya.. pasti orangnya membosankan. So let's start a game Jendral
Jendral melihat sekelilingnya dan beberapa meja dari sana terdapat Kirana yang duduk sambil meminum minumannya dengan santai. Ekspresi Jendral terkejut Jendral tak lepas dari mata Dara, dan Dara mulai merasa curiga.
"Jen, kamu kenapa? Kok keliatan kaget banget?"
"Gapapa Sie, aku tiba tiba sakit perut kita balik aja yuk" ucap Jendral sambil terburu buru
"Oh oke.."
Gelagat aneh Jendral semakin membuat Dara curiga. Dara tidak bodoh, Jendral menjadi aneh sejak ada panggilan dari perempuan bernama Kirana. Lalu siapa sebenarnya Kirana? Ada hubungan apa dengan Jendral hingga dia bisa membuat bertingkah seperti ini?
______________________________Setelah mengantarkan Dara, Jendral langsung menelpon Kirana berniat memarahi gadis itu. Dia sudah kelewat batas dan bersikap menjadi penguntit dalam hidupnya. Jendral merasa kesal dan risih.
"Halo Jendral sayang"
"Kirana! Udah gua bilang sama Lo jangan campuri urusan gua, gua muak sama Lo tau ga!"
"Hahah.. ga bisa Jen, you are mine! Ga boleh ada siapapun yang menghalangi aku untuk dapetin apa yang aku mau, dan kamu salah satu list apa yang aku mau!"
"Lo sakit Na, lebih baik Lo ke psikiater"
"Hahaha sakit? Ga Jen.. aku sehat dan sangat sehat"
Jendral langsung memutuskan telponnya. Ia harus segera menyelesaikan masalah Kirana sebelum semakin besar.
Sementara itu, Dara masih terus memikirkan siapa itu Kirana. Banyak orang yang bernama Kirana dan akhirnya ia mulai mencari tahu lewat media sosial. Dan ketemu! Secepat itu? Ya secepat itu, ingat kalau Kirana adalah seorang primadona kampus yang tentu saja populer. Dara terkejut melihat salah satu postingan foto Kirana yang sedang bersama kekasihnya, dan di caption-nya terlihat dia menyukai kekasihnya itu. Dara khawatir dan semakin bertanya tanya apa sebenarnya hubungan mereka berdua?
______________________________2 minggu berlalu, Jendral masih belum bercerita siapa Kirana pada Dara. Hal itu membuat Dara curiga pada Jendral.
"Jen, aku mau kamu jujur sama aku.. kamu lagi ada masalah ga?"
"Ngga Sie.. hah sayang aku beneran lagi gaada masalah"
"Terus siapa Kirana? Pas aku liat postingan ig-nya kenapa kalian tampak dekat?
"Postingan ig-nya?"
Jendral membuka media sosialnya dan ternyata foto itu diambil dulu saat ia belum mengenal lebih dekat Kirana. Ya, mereka dulu satu kelompok saat kegiatan ospek mahasiswa.
"Itu foto aku dulu Sie, waktu ospek. Aku sama dia gaada apa apa.. lagian juga waktu itu ada yang ramean tapi dia post foto yang cuma berdua"
"Dari caption-nya dia suka sama kamu.. dia deket sama kamu kalo di kampus?"
"Ngga sedekat itu Sie. Sie, listen kalo dia suka aku yaudah biarin aja.. aku sukanya sama kamu gimana? Makasih udah cemburu"
"Tapi Jen kalo kamu ga tegasin dia atau ga kasih dia peringatan.. dia bakalan deketin kamu terus.. nanti.."
"Sie udah stop! Kamu tenang ya.. kamu percaya kan sama aku? Dia cuma temen aja ga lebih"
"Hah.. oke, maaf aku agak kalut. Bentar lagi aku balik ke Jogja Jen, dan aku takut kamu berpaling"
"Ga Sie, gaada yang lain. Perempuan yang paling penting cuma bunda sama kamu. Nothing else" Jendral langsung memeluk Dara erat karena dia juga khawatir.
"Oke thanks Jen"
Tanpa mereka berdua sadari, Kirana ada di cafe tersebut, dan mendengar semuanya. Kirana tersenyum licik.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu
RomanceDéjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu adalah sebuah perasaan mengingat kembali . . . "Ingin membenci! Namun aku pernah mencintaimu terlalu dalam sehingga tak semudah itu rasa ini terlupakan" - Adara . . . "Kesalahanku terlampa...