#Masa Lalu 2 : Jarak yang Terbentang

78 17 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.
.
Hari yang dinantikan telah tiba. Selama 12 tahun selalu menggunakan seragam khas sesuai tingkatan kini bisa terlepas. Artinya seluruh penghuni kelas 12 siap untuk menempuh jalan selanjutnya sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Hal ini juga dirasakan oleh Jendral, Dara, dan teman teman lainnya.

Mengenai hubungan keduanya, mereka memutuskan untuk berbaikan dan berjanji untuk lebih baik lagi di masa depan. Bagaimana kabar Yura? Ah.. keluarga Yura membawanya kembali ke Surabaya setelah semuanya terjadi, tepatnya saat awal kenaikan kelas 12.

"Akhirnya lulus juga ye... Btw Lo mau lanjut kemana nih pak bos?" tanya Eric

"Kalo gua tetep di Jakarta.. orang tua pada minta di BINUS aja tempat bang Jeffry dulu"

"Ooo.. ga jauh lah yaa kalo Bu bos tetep di Jakarta juga?"

"Ah.. ngga ric, aku bakal tinggal di Jogja setelah lulus"

"Waduhhh kenapa tuh? LDR dong berarti?"

"Iya soalnya kakek Dara lagi sakit disana jadi dia sekalian ngerawat kakek neneknya" sambil menggenggam tangan Dara

"Oalah.. gitu, cepet sembuh ya untuk kakek Dara"

"Makasih ya Eric"

"Yoit sama sama"
______________________________

Selain mempersiapkan diri pergi ke Yogyakarta untuk merawat kakek dan neneknya, Dara juga mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN. Waktu itu Dara sempat mendaftar SNMPTN namun ditolak. Setelah ditolak Dara berencana membantu keluarganya dulu dengan bekerja di toko, tetapi sang ayah menyuruhnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sekalian merawat kakek dan nenek. Dara menurut saja perintah sang ayah, nanti setelah diterima kuliah Dara segera mencari beasiswa untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Hari ini Dara sedang belajar SBMPTN ditemani Jendral di sebuah cafe belajar. Jendral sebenarnya sudah diterima SNMPTN jurusan kedokteran Universitas Indonesia hanya saja karena orang tuanya meminta dia untuk melanjutkan bisnis keluarga yang lain jadilah ia mengundurkan diri dari SNMPTN.

"Hah.. kamu tuh padahal tinggal daftar ulang aja tau Jen, dan bukannya dulu kamu pengen jadi dokter ya?"

"Ya mau gimana lagi Sie, ayah bunda minta aku buat lanjutin bisnis properti dan resort. Bang Jeffry soalnya cuma mau megang restoran. Bang Jeff juga punya bisnis lain kan sama temen temennya di bidang entertainment gitu jadilah disuruh aku yang megang"

"Haduh pusing aku dengernya..."

"Iyap gitulah, btw bunda nanyain kamu tahu.. dia sedih pas aku cerita kamu mau pindah ke Jogja"

"Hahah.. ya gimana tadinya aku mau bantu bantu dulu di toko ayah tapi malah disuruh ke Jogja jadi deh gitu"

"Jangan nakal disana ya! Kabarin aku terus pokoknya nanti"

"Pasti Jen, kalo libur aku bakal ke Jakarta kok nanti aku bakal kabarin kamu terus. Kalo urusan nakal harusnya kamu tuh yang jaga pandangan. Jangan macem-macem disini!"

"Sie aku udah janji kalo kamu wanita satu-satunya setelah bunda"

"Gombal aja.."

"Ihh aamiin.. gitu Sie jawabnya bukan malah gombal"

"Hahahah.. iya iya aamiin"

"Udah lanjut lagi belajarnya"

"Siap pak bos"

Dara melanjutkan mengerjakan soal SBMPTN dan Jendral hanya memerhatikan Dara. Sesekali Jendral mengusili Dara yang sedang fokus dengan menoel-noel punggung tangan Dara atau lengan Dara. Terkadang Jendral juga mencubit pipi Dara karena gemas melihat Dara yang begitu serius.

"Ihh kamu tuh katanya suruh belajar tapi malah jailin aku"

"Abis aku gemes liat muka kamu lagi serius"

"Huft.. ada ada aja"

"Btw ku perhatiin yang kamu kerjain bukan tentang saintek aja, kamu mau tes IPC?"

"Iyap, aku emang kelas IPA tapi gimana ya Jen.. soalnya kerjaan di jurusan IPS tuh lebih relate diterapkan di kehidupan jadi aku ambil IPC untuk bisa lintas jurusan"

"Bukannya lebih susah ya? Kenapa ga ambil saintek aja sih"

"Ngga Jen, aku ada rencana pengen lanjut kembangin toko ayah.. kebanyakan kuliah di jurusan IPA butuh modal dan dana yang besar. Kamu tau sendiri kan keluarga aku itu gimana"

"Iya sih, meskipun peluangnya kecil aku berharap kamu lolos SBMPTN ini.. btw kamu tes tanggal berapa?"

"Bentar lagi tanggal 8 Mei"

"Berarti sekitar 7 hari lagi ya.. yauda nanti aku anter kamu ke tempat tesnya"

"Kayaknya ga perlu Jen, ayah sama ibu yang nganterin aku.. kemarin mereka udah bilang soalnya"

"Oke, kalo udah selesai hubungin aku ya"

"Iyaa"

"Humm btw kamu masih lama? Ini udah sore bentar lagi juga bakal hujan kayaknya"

"Iya juga yauda deh balik sekarang aja, aku takut kamu pas balik keujanan"

"Oke"
______________________________

Tak terasa waktu berlalu, hari ini Dara bersiap melaksanakan tes SBMPTN di salah satu universitas di Jakarta. Dara sangat gugup, dia takut tiba-tiba pikirannya kosong.

"Jangan gugup Dar, ibu sama ayah yakin kamu pasti bisa... Kamu sudah berusaha selama ini nak, apapun hasilnya kami pasti terima"

"Iya Bu"

"Berdoa dulu sebelum kerjain soal, kalo mau ke toilet ya ke toilet dulu aja Dar jangan ditahan"

"Ih si ayah masih sempet-sempetnya bercanda gini. Anaknya tuh lagi gugup loh"

"Kan biar ga tegang bu, iya kan Dar?"

"Haha iya yah bener"

Tes segera dimulai dan Dara tampak dengan tenang mengerjakan walaupun kadang dahinya berkerut akan soal matematika tetapi Dara yakin bisa mengerjakan semua.

Hasil pengumuman tes SBMPTN dijadwalkan tanggal 3 Juli 2018. Dara menunggu dengan tak tenang dia berdoa semoga lulus di jalur SBMPTN saja karena untuk mendaftar mandiri akan diperlukan biaya yang besar. Jam menunjukkan pukul 10.00 dimana pengumuman akan dikeluarkan, Dara dan keluarga bersiap membuka situs hasil SBMPTN

"Duh Dara takut yah, Bu"

"Ngga papa nak, kami bakal terima apapun hasilnya"

"Ayok mba dibuka.. aku penasaran hasilnya" ujar Jihan

"Sabar dek, mba tuh lagi deg degan tau" balas Randy

Perlahan Dara membuka situsnya sambil merapalkan doa. Dan...ternyata warna hijau terlihat. Artinya Dara diterima di salah satu Universitas terbaik di Jogja. Dara tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Tuhan.
.
.
.
To be continued

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang