Double up!
Note : Part ini masih nyambung sama part sebelumnya... Jadi monggo dibaca dulu part sebelumnya ya!
~~
Selamat membaca :)
.
.
.
Keadaan hening sejenak, dan Jendral menunggu dengan harap-harap cemas. Kalaupun Dara ingin tetap pada keputusannya untuk berpisah Jendral akan sekuat tenaga merebut hati Dara kembali. Jendral hanya ingin menjalin hubungan serius dengan satu orang wanita dan dia adalah Dara! Jendral tidak ingin seperti abangnya. Kejadian abangnya sudah membuat sedikit kehangatan pada keluarga Rajendra pudar."Dulu saat aku tanya ada masalah kenapa kamu selalu mengelak dan malah menyembunyikan kebenarannya?"
"Sie.. saat itu aku takut kejadian Yura kembali terulang. Aku takut dia nyerang fisik dan mental kamu sebegitu parahnya. Aku gamau kamu terluka dan meminta pisah dari aku lagi makanya aku memutuskan untuk diam. Ternyata keputusan aku salah, dia jauh lebih gila dari apa yang aku bayangkan. Aku ga pernah berpikir dia bisa senekat itu Sie! Dia udah terobsesi... Sekarang aku yang tanya kenapa kamu hilang kontak setelahnya tanpa mendengar cerita dari aku dulu? Bahkan keluarga kamu pindah dari rumah sebelumnya! Aku bener bener kalut Sie"
"Hah.. waktu itu bertepatan dengan meninggalnya kakek, aku masih terlalu shock ditambah masalah Kirana. Keputusan pindah mendadak kami ambil karena biaya pengobatan kakek sangat besar makanya ayah menggadaikan rumah setelah itu kami pindah ke Jogja. Perekonomian keluarga kami belum stabil sampai beberapa tahun berlalu. Kemudian aku berhasil keterima kerja di Jakarta dan rumah kami bisa ditebus pakai tabungan kakek-nenek serta hasil jual tanah disana sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta dengan membawa nenek. Lalu karena keadaan rumah kami yang sebelumnya cukup kecil, kami memutuskan untuk pindah dari sana dan mencari rumah yang agak besar dari modal jual rumah sebelumnya dan tabungan aku saat kerja"
"Aku minta maaf, aku gatau kalo kakek kamu meninggal dunia saat itu. Pasti kamu hancur banget ditambah masalah kita. Aku bener-bener minta maaf Sie.. tapi please kasih aku satu kesempatan lagi buat balikin kepercayaan kamu. Masalah terakhir ini hanya salah paham! Aku masih sangat mencintai kamu Sie, bahkan aku selalu menolak setiap wanita yang dekat denganku karena rasa ku masih tertinggal di kamu"
"Aku gatau Jen.. aku...aku.. baru tahu semuanya hari ini. Aku belum bisa kasih keputusan langsung"
Jendral teringat akan percakapannya dengan bunda dan ayah Dara. Dia harus melakukannya secara perlahan dan tanpa unsur paksaan. Ya, untuk mendapatkan Dara kembali dia harus meyakinkannya secara bertahap.
"Oke Sie. Aku paham kok, aku ga akan maksa kamu lagi... Yang penting sekarang kamu cukup liat perjuangan aku dulu. Aku bakal buktiin keseriusan aku sama kamu Sie. Jadi, jangan suruh aku untuk jauh dari hidup kamu lagi oke?"
"Hmmm.. makasih untuk ga memaksakan jawaban aku Jen sebelumnya"
Dara sadar bahwa ia juga masih memiliki perasaan yang sama pada Jendral. Perasaannya sudah terlalu dalam dan sulit untuk ditampik. Bahkan Dara sempat membenci Jendral tapi hati tidak bisa berkehendak lain. Di lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih menyayangi dan mempercayai pria itu hingga kini.
"Oh ya.. terus gimana keadaan Kirana saat itu? Apakah dia- " ucapan Dara terpotong oleh Jendral
"Sien, sebenarnya aku udah gamau bahas dia lagi. Dia udah ngerusak hubungan kita. Aku gatau gimana dia sekarang! Terakhir kali setau aku dia di D.O karena mempermalukan nama baik kampus, dan aku ga peduliin segala sesuatu tentang dia setelahnya. Bahkan saat itu pikiran aku masih tertuju sama kamu yang pergi dari hidup aku tanpa tahu kejadian sebenarannya! Aku udah gabisa memikirkan wanita lain lagi selain kamu. Jadi, aku mohon kamu gausah bahas lagi tentang wanita itu ataupun Yura saat ini oke?" dari awal cerita pun Jendral tak menyebutkan nama Kirana lagi. Dia sudah muak dengan Kirana dan menggantinya dengan 'wanita itu'
"Hm.. oke"
Ada perasaan lega di hati mereka masing-masing. Kenyataan yang dulu tak pernah tersampaikan sekarang mencuat ke permukaan. Mungkin ini bisa jadi babak baru dalam hubungan mereka lagi. Kita tidak tahu kedepannya, semoga bisa berakhir dengan bahagia.
______________________________Jendral kembali ke rumah dengan perasaan yang luar biasa bahagia. Dia langsung menggendong keponakan lucunya yang masih bayi berusia 5 bulan itu.
"Wah ada apa nih Jen.. sumringah banget kayaknya" sambut wanita seusia abangnya dari balik dapur
"Eh ada kak Jean ya gitu deh kak"
"Urusan perusahaan paling.. kan Jendral tuh gila kerja" sahut kak Risa istri kedua bang Jeffry
"Iya juga ya! Kamu ga mau punya hubungan serius apa Jen sama cewek?" balas kak Jean istri pertama bang Jeffry
"Doain aja ya kak!"
Jadi abangnya Jendral, bang Jeffry menikah dengan dua orang wanita. Diawal sudah disebutkan istri-istri kan? Ya karena memang istrinya lebih dari satu. Dahulu bang Jeffry tidak sengaja menghamili Jean dan Risa secara bersamaan. Hebat kan? Bahkan ayah Jendral hampir saja mengusir bang Jeffry dari kediaman mereka karena sudah membuat malu. Tapi sang bunda tak tega melihat anaknya harus hidup susah dengan dua tanggung jawab besar sekaligus. Akhirnya dengan bantuan bujukan sang bunda, ayah Jendral luluh dan memperbolehkan mereka tinggal bersama sementara. Butuh beberapa tahun untuk usaha bang Jeffry berkembang, setelah berkembang ia membangun rumahnya sendiri yang tak jauh dari kediaman utama keluarganya. Jadilah kak Jean dan kak Risa ini sering berkunjung ke rumah utama Rajendra.
Sejak hari itu, keluarga Jendral tidak sehangat dulu. Ayahnya selalu sensitif terhadap hubungan asmara anak-anaknya. Apalagi masalah Jendral dan Kirana waktu itu. Ayah menghajarnya sampai babak belur karena takut kejadian bang Jeffry terulang lagi, dan merasa bersalah pada Dara. Ayahnya memang sudah mengenal Dara dan menilai positif gadis tersebut berbeda dengan yang lainnya. Sikap Dara yang sopan, baik, dan ramah menunjukkan bahwa ia lahir di keluarga dengan tata krama tinggi walaupun dari keluarga sederhana. Ayah dan Bunda Jendral tidak pernah membeda-bedakan kasta seseorang apalagi untuk urusan asmara. Yang terpenting adalah seseorang tersebut bisa mencintai dan menyayangi anak mereka dengan tulus.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu
RomanceDéjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu adalah sebuah perasaan mengingat kembali . . . "Ingin membenci! Namun aku pernah mencintaimu terlalu dalam sehingga tak semudah itu rasa ini terlupakan" - Adara . . . "Kesalahanku terlampa...