Jungkook menatap Rosé yang tampak gugup.
Malam ini adalah malam di mana keduanya akan tertangkap 'basah' memasuki hotel bersama. Baik dari Jungkook maupun Rosé sudah menghubungi kedua orang tua mereka masing-masing dan mereka untuk saat ini sungguh tidak punya pilihan selain menunggu.
Menunggu waktu yang tepat untuk meringkus para dalang politik kotor yang lembaga itu lakukan hingga meminta seorang mega bintang melakukan hal seperti ini.
"Kenapa Jimin tidak mengantar kita?" tanya Rosé saat mobil sedan milik Jungkook sudah terparkir rapi di basement hotel yang mewah itu.
"Skenario mereka, kita harus melakukan ini dengan seolah-olah kita memang sembunyi-sembunyi melakukan ini," jawab Jungkook yang kini meringkas barang bawaannya.
"Siapa yang akan memfoto kita?" tanya Rosé pelan.
"Dispatch, mereka telah dibayar oleh lembaga busuk itu," jawab Jungkook.
"Bagaimana kau tahu?" cicit Rosé, ia sungguh merasa takut untuk bersandiwara dengan Jungkook dalam membuat skandal ini.
"Aku sedang mengumpulkan bukti, kau lupa?"
Wanita itu hanya mengangguk pelan dan pria itu lalu menoleh menatap sang partner drama bohongan di sebelahnya itu.
"Siap? Kita turun bersama."
"Oke."
Keduanya pun turun dari mobil, Rosé segera berjalan ke sisi Jungkook dan pria itu segera merangkul pinggang wanita itu, berlagak bahwa mereka memang tidak ingin tertangkap kamera.
Jungkook pun sedikit melihat ke sekeliling, mencari tahu di mana Dispatch sedang bersembunyi.
Namun media yang sering menghancurkan karir seseorang itu benar-benar tidak terlihat, sangat pandai bersembunyi.
Pria itu pun buru-buru mengajak Rosé ke arah lift di basement. Tak perlu menunggu lama, pintu pun terbuka dan keduanya masuk.
Saat keduanya baru menginjakkan kaki di dalam lift tiba-tiba saja Rosé menyenderkan kepalanya di pundak pria itu.
"Harus akting kan?" bisik Rosé.
Jungkook tersenyum melihat tingkah Rosé yang tampak gugup itu.
"Benar, harus akting," jawab Jungkook dan secara tiba-tiba meraih rahang wanita itu untuk mengecup bibir Rosé tepat sebelum pintu lift tertutup.
"Jungkook!" seru Rosé, menarik dirinya menjauh usai pintu lift tertutup, matanya menatap Jungkook tak percaya.
"Bumbu tambahan di akting," balas Jungkook dengan santai, menarik gadis itu mendekat lagi karena mereka hampir tiba di ground level.
"Awas saja, jangan berbuat aneh-aneh denganku nanti, aku tidak mau hamil sungguhan dalam waktu dekat," ucap Rosé dengan tegas dan Jungkook pun mengangguk.
"Tenang saja, aku juga tidak ingin menambahkan minyak tanah ke api yang sudah berkobar," respon pria itu dan keduanya pun sampai di lantai tempat resepsionis berada.
"Let's go?"
"Oke."
♒♒♒
Jungkook dan Rosé sudah tiba di kamar president suite yang dipesan oleh lembaga pemerintahan yang menyusun skandal itu.
Rosé sedang menonton televisi sementara Jungkook berkutat dengan ponselnya, menghubungi Jimin, sang manager, yang turut memantau keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] A Hater
Fanfiction"Jungkook itu pria gila! Jangan jadikan dia idola kalian!" ㅡ Roseanne Park.