15 - S(he) is Br(ok)en?

5K 874 63
                                    

Ini sudah hari kedua Rosé terjebak di rumah Jungkook.

Karena 'skandal' ini dengan sangat terpaksa Rosé harus bekerja dari rumah dulu dan tidak dapat mendatangi kantor.

Menurut bos Rosé, Namjoon, banyak sekali media yang menunggu kehadiran Rosé di depan kantor, demi keamanan bersama Namjoon dengan terpaksa mengambil keputusan bahwa Rosé harus bekerja dari rumah.

"Apa kau sudah cek database yang Jackson kirimkan padamu? File database yang kemarin corrupt," ujar Namjoon melalui sambungan telpon.

"Sudah, bahkan sudah ku perbaiki."

"Baguslah, thanks sudah bantu, padahal bukan tanggung jawabmu," ucap Namjoon.

"Sama-sama, hm, oppa, apakah masih banyak media menunggu di depan kantor?" tanya Rosé khawatir sembari menyalakan televisi di hadapannya.

Sebuah serial drama sejarah langsung menyambut dirinya disaat televisi menyala. Rosé dengan bosan menonton drama itu sementara terdengar suara Namjoon yang menghela nafasnya pasrah di ujung telpon.

"Sangat banyak, gila sekali. Aku heran sampai kapan mereka akan menunggu dirimu." Namjoon benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi dengan kondisi di depan kantornya.

"Maafkan aku, oppa."

"Tenang Rosie, ini semua bukan salah dirimu." Namjoon berusaha menenangkan Rosé.

Dan Rosé sedikit bernafas lega.

Yah, walaupun dalam hati Rosé ia masih merasa tidak nyaman dan tidak enak hati dengan Namjoon serta teman-temannya yang lain.

Tak lama kemudian mereka harus mengakhiri panggilan telpon itu karena Jimin ㅡ yang baru saja datang, masuk ke dalam ruang tengah dengan wajah lelah dan meletakkan satu kantong plastik makanan cepat saji di hadapan Rosé.

"Dari Jungkook," ucap Jimin sembari menyandarkan diri di sofa, menutup matanya.

Rosé melirik makanan yang berada di hadapannya, "Aku sudah makan."

"Oh ya?" tanya Jimin cuek.

Gadis itu mendengus kan nafasnya dan mengganti channel televisi, hendak mengabaikan Jimin namun pemuda yang menjadi manajer sang superstar itu akhirnya membuka matanya, "Jangan bohong, makanlah, jika kau tak makan maka Jungkook akan marah kepadaku."

"Itu urusanmu."

"Rosé-ssi ...."

"Baik, aku makan."

Dengan terpaksa, Rosé membuka kantong plastik yang Jimin bawakan, ugh, sebenarnya Rosé enggan memakan pemberian dari Jungkook, ia tak sudi memakan hasil jerih payah artis sombong itu.

Ah, Rosé jadi ingat, bagaimana nasib akun fangirl Kim Taehyung miliknya?

"Konferensi pers klarifikasi Jungkook akan tayang hari ini."

Rosé menoleh pada Jimin yang baru saja berucap, kemudian gadis itu mengangkat alisnya.

"Bukankah seharusnya konferensi pers klarifikasi adalah siaran langsung?" tanya Rosé, mengulum sumpit di antara kedua bibirnya.

Jimin memandang Rosé sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke televisi dengan sebuah tarikan nafas berat, "Yah, seharusnya ... Tapi jadwal Jungkook sangat padat, dan kemarin hanya beberapa media yang dapat meliput, karena itu mereka saling berbagi tayangan klarifikasi dan tayangan itu akan tampil di seluruh channel televisi Korea."

"Seluruh channel? Itu berlebihan."

"Jungkook adalah superstar, itu tidak berlebihan." Jimin menyilangkan kedua tangannya dan hal itu membuat Rosé menatap Jimin dengan malas.

"Taehyung lebih terkenal."

Dan Jimin berdecak geli, "Oke, Vans."

Rosé ingin sekali menendang Jimin namun tiba-tiba saja acara yang sedang tayang berganti menjadi acara konferensi pers klarifikasi Jungkook.

Gadis itu dapat melihat bagaimana sebuah label BREAKING NEWS bertengger di pojok layar televisi dan wajah pemuda yang gadis itu 'benci' berada di tengah layar, tersenyum dengan manis.

"Kemarin, berita mengejutkan mengenai saya diterima oleh penduduk Korea."

Suara Jungkook terdengar tenang, membuat Rosé heran dan penasaran, apakah pemuda ini juga jago berakting?

"Saya pribadi ingin meminta maaf, berterima kasih sekaligus meminta dukungan dari para fans saya, the sweetest Kookies, untuk tetap selalu mendukung saya, bagaimanapun status saya. Terlebih kini, saya sudah memiliki seorang ... kekasih."

Kilatan kamera silih berganti menyinari wajah Jungkook dan Rosé sungguh heran bagaimana mungkin Jungkook bisa setenang itu?!

"Namanya Rosé ...."

Shit.

"Dia kekasihku selama 1 tahun terakhir ini." Jungkook tersenyum.

1 TAHUN TERAKHIR?! Jungkook sudah gila, Rosé yakin itu.

"Kami bertemu secara tidak sengaja, di salah satu acara musik. Dia adalah penggemar Kim Taehyung namun jujur saja aku tak bisa berhenti menatapnya selama acara."

Menggelikan.

"Saat ini, hubungan kami telah terungkap. Karena dia bukan berasal dari kalangan artis, saya harap teman-teman media tidak akan mengulik jauh mengenai kehidupan kekasih saya. Terima kasih."

Dan Jungkook pergi berlalu begitu saja, tak memberi satu kesempatan pun pada wartawan dan media untuk melemparkan pertanyaan kepadanya.

Acara televisi kembali seperti semula.

Rosé menghela nafasnya kemudian menoleh pada Jimin, "Satu tahun, huh?"

Jimin mengangkat alisnya kemudian menjawab, "Kalian berdua tertangkap basah memasuki rumah ini berdua, jika Jungkook mengaku bahwa hubungan kalian baru seumur jagung tentu akan merusak citra gentleman Jungkook."

"Tapi satu tahun? Itu umur hubungan yang cukup lama!"

"Rosé, tenang. Jungkook berusaha melakukan yang terbaik agar para Kookies dan Vans tak menyerang dirimu."

"Ugh, aku benci ini!"

"Rosé ...."

"Kau lihat bagaimana Jungkook merusak hidupku ini, huh? Pemuda keparat itu, apa maunya?!" desis Rosé kesal.

Dengan sangat jelas Jimin dapat melihat bahwa Rosé benar-benar tampak merasa tersakiti dengan situasi.

Sesungguhnya ia iba, namun apa yang dapat ia lakukan?

"You're heartbroken." Jimin menatap Rosé penuh empati dan gadis itu memalingkan wajahnya.

"I am, indeed."

♒♒♒

To be continued ...

Spoiler :
The uwuness!

spicypastaaa 🍝

[✔] A HaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang