[✔] A Hater

16 - Egoisme

"Jungkook, masih ada kesibukan lain."

Penyataan yang terlontar dari mulut Jimin saat pemuda itu mengunjungi Rosé sukses membuat gadis itu mendenguskan nafas dengan perasaan amarah.

"Kesibukan lain kau bilang?!" decih Rosé tak terima, "Aku sudah empat hari terkurung di rumah ini sementara dia pergi entah ke mana karena kesibukannya, KAU PIKIR AKU TAK PUNYA KESIBUKAN?!!!"

Jimin memandang Rosé penuh rasa bersalah, "Rosé, Jungkook sedang comeback dan dalam pada masa promosi, ku mohon mengertilah sebentar-"

"DAN SAMPAI KAPAN AKU HARUS TERKURUNG?! Aku menjadi sasaran kebencian fans Jungkook dan sekarang aku juga yang harus terkurung!"

"Ini tidak adil!" seru Rosé kemudian.

"Dengarkan aku, Jungkook menyampaikan padaku bahwa ia akan menyelesaikan segala urusan dengan media dan publik untuk beberapa hari ini, dia akan segera menemui dirimu untuk menyelesaikan urusannya denganmu."

Rosé menatap Jimin kemudian memutar bola matanya kesal, "Tak bisakah ia menyampaikan hal itu sendiri?"

"Rosé-"

"Jika Jungkook kembali, katakan aku semakin membenci dirinya dari sebelumnya!" ketus Rosé sebelum ia berlari menuju kamarnya yang ironisnya adalah kamar Jungkook dan lalu mengunci dirinya sendiri dari dalam.

Jimin yang melihat hal itu sontak panik dan berusaha menyusul Rosé, mencoba mendorong pintu tetapi sia-sia, Rosé benar-benar mengunci dirinya.

"Rosé!!!" seru Jimin.

Namun gadis dengan segala ego-nya menutup telinganya dengan bantal, tak ingin mendengar Jimin yang berusaha meminta maaf perihal Jungkook.

For God's sake, Rosé sedang marah dengan Jungkook bukan dengan Jimin, tetapi jika Jimin bersikap seperti ini terus maka Rosé juga akan marah dengan Jimin.

"Hm, aku akan menyusul Jungkookㅡ"

"AKU TIDAK PEDULI!" teriak Rosé dari dalam kamar dan Jimin menganggukkan kepala dengan sebuah senyum menahan emosi.

"Hhh, jika bukan karena permintaan Jungkook aku juga malas berurusan denganmu," gumam Jimin sebelum pemuda itu melangkah keluar dari rumah Jungkook dengan langkah lebar.

♒♒♒

Jungkook menyandarkan kepalanya di jok mobil dengan kesal, Rosé sedari kemarin mengabaikan pesan-pesan yang ia kirim.

"Menurutmu dia marah?" tanya Jungkook pada Jimin yang sedang menyetir.

"Sangat marah, kau jangan emosi menghadapi dia nanti, pasti kalian akan bertengkar jika kau menanggapi dengan emosi."

"Hm, aku terlalu capek untuk bertengkar," jawab Jungkook sembari memejamkan matanya dengan lelah, benar, ia sungguh sangat lelah.