Jungkook terdiam saat CEO Big Label melemparkan beberapa lembar foto di meja, tepat di hadapan Jungkook.
"Siapa gadis itu?" tanya CEO Bang.
Sang idola tampan itu melihat foto-foto tersebut yang diambil dari sisi belakang. Jungkook tahu jika itu foto Rosé dan Jungkook kemarin sekaligus tadi pagi.
"Jungkook, cepatlah jawab." bisik Jimin kesal saat melihat Jungkook diam saja di kursinya, masih memandangi foto itu.
"Dia kekasihmu?" tanya CEO Bang.
Jungkook meraih satu foto, foto dimana saat Jungkook mendekat ke arah Rosé untuk membantu menarik seatbelt, dari posisi kamera ini mereka terlihat berciuman.
Ini hanya salah paham.
"Namanya Rosé." jawab Jungkook pelan dan Jimin membelalakkan matanya saat mendengar nama itu diucapkan oleh Jungkook.
"Dia bukan kekasihku." lanjut Jungkook, masih memandangi foto di tangannya.
"Lalu apa yang gadis itu lakukan di rumah mu? DAN SEMALAMAN?!"
Jungkook menghela nafasnya, "Kurasa itu privasiku. Privasi kami. Aku dan dia tak melakukan apapun, ini salah paham." jawab Jungkook santai.
"Oh ya? Tapi bagi Dispatch ini adalah skandal dan jika sampai mereka merilis foto ini maka kauㅡ"
"Aku akan baik-baik saja." sela Jungkook dan meletakkan foto itu kembali di atas meja. "Mereka minta berapa?" tanya Jungkook.
"Huh?!" CEO Bang menatap tajam.
"Mereka meminta berapa juta Won untuk tutup mulut, huh? Aku akan membayarnya." jelas Jungkook.
Jimin melirik Jungkook panik dan menyenggol lengan pria itu, "Jungkook, kau tak sopanㅡ"
"Aku tak mau gadis itu terkena masalah, okay?" sela Jungkook.
CEO Bang dan Jimin terdiam.
Dan lalu CEO Bang mengeluarkan sebuah kartu, "Ini adalah nomor rekening Dispatch sekaligus orang yang bertanggung jawab untuk urusan menyuap seperti ini."
Jungkook meraih kartu itu dan memandang nama perwakilan Dispatch tersebut, "Good, they need to shut the fuck up!" desis Jungkook kesal sebelum berjalan keluar begitu saja keluar dari ruangan itu.
CEO Bang menghela nafasnya, "Siapa gadis itu Jimin? Apa kau mengenalnya?"
Jimin menoleh pada CEO Bang, "Saya tak tahu pasti siapa gadis itu, namun yang saya tahu dia adalah seorang Vans."
"Fans Kim Taehyung?"
Jimin mengangguk.
"Apa yang mereka lakukan bersama?" CEO Bang memijit pelipisnya pelan, ia harap Jungkook tak akan terjerat masalah.
♒♒♒
"Apakah kurang?" tanya Jungkook melalui sambungan telpon dengan nada bicara yang dingin.
"Sebenarnya ini lebih dari cukup, but really tuan Jungkook, siapa gadis cantik itu?" tanya perwakilan Dispatch itu.
Rahang Jungkook mengeras, "Kau tak perlu tahu. Sekarang kau hapus gambar-gambar itu dan jangan kau sebarkan! Atau hidupmu tak akan tenang." ancam Jungkook.
"Oke, haha, tenang saja. Senang bekerja sama dengan anda."
"Fuck you." maki Jungkook sebelum akhirnya mengakhiri panggilan itu.
Jungkook merasa kesal sekali, ia tak tahu bahwa dirinya dan Rosé akan tertangkap media penyebar gosip seperti Dispatch.
Tidak, Jungkook tidak mengkhawatirkan dirinya, ia lebih mengkhawatirkan Rosé jika sampai foto itu menyebar di publik. Jungkook sudah biasa hidup di bawah tekanan publik, namun apakah gadis itu bisa?
Jungkook yang terduduk sendiri di dalam studionya kembali meraih ponselnya.
Dan lalu ia menghubungi seseorang.
Tak butuh waktu lama, seseorang itu mengangkat telpon masuk dari Jungkook.
"Aku sedang bekerja, ada apa kau mengganggu diriku huh?"
Jungkook tersenyum, "Ah, maafkan aku, kau sedang bekerja?"
"Kau ini tuli ya?"
"Rosé, kau gadis yang kasar sekali." kekeh Jungkook, bersandar pada kursinya dan menatap langit-langit.
"Kau ada perlu apa?" tanya Rosé.
"Aku... tak apa. Hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja." jawab Jungkook.
Rosé diam untuk sejenak kemudian ia berucap, "Ugh, andai aku dapat bertelpon dengan Kim Taehyung seperti ini aku pasti akan bahagia saat dia memastikan keadaanku."
"Jadi kau tak bahagia saat aku melakukannya?" kekeh Jungkook.
"Tidak, kau sombong." jawab Rosé namun Jungkook tahu bahwa gadis itu tak begitu bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
"Kau harusnya bersyukur, seorang idola menghubungi dirimu terlebih dulu." ucap Jungkook.
"Hm, mungkin aku dapat menyombongkan diriku sedikit pada teman-temanku." kekeh Rosé pelan.
Jungkook tersenyum, "Jika begitu kau tak ada bedanya denganku."
"Oh my God, really? Jika begitu aku akan diam saja. Jungkook, bisa kita akhiri sekarang? Aku benar-benar sedang bekerja."
Jungkook meluruskan dirinya, "Ah, maafkan aku. Jika begitu aku akan menelpon dirimu malam ini, bisakah?"
Rosé terdiam kembali di ujung telpon namun akhirnya ia menjawab, "Hm, aku tunggu."
Dan Jungkook tersenyum.
"Have a nice day." ucap Jungkook.
"You too."
Panggilan itu berakhir, namun Jungkook semakin tersenyum lebar, ia tak sabar untuk berbicara via telpon kepada Rosé nanti malam.
♒♒♒
"Woah, siapa gadis itu?"
"Entahlah aku juga tak tahu."
"Mereka berciuman."
"Hm, aku kesal sekali saat melihatnya."
"Perlukah kita menyebarnya?"
"Tentu. Oppa sudah mengkhianati kita, dia memiliki kekasih disaat ia dengan mudahnya berkata bahwa ia mencintai fansnya."
"Gadis itu tampak tak asing."
"Dia seorang Vans yang terkenal."
"Jungkook oppa berhubungan dengan seorang Vans???! Ini tak bisa dibiarkan."
♒♒♒
Not 1 but 2 enemies.
spicypastaaa 🍝
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] A Hater
Fanfiction"Jungkook itu pria gila! Jangan jadikan dia idola kalian!" ㅡ Roseanne Park.