11 - Prioritas

5.2K 950 217
                                    

Seseorang menekan bel apartment Lisa dan Rosé sedari tadi.

Sementara itu Lisa bersama dengan Jennie (yang datang kesana karena berita pagi ini) merasa was-was dengan tamu yang berada di apartment Lisa dan Rosé.

"Bagaimana jika mereka wartawan?" tanya Jennie ragu. Lisa mengangkat bahu. Apartment mereka tidak dilengkapi intercom.

Mereka tak dapat melihat siapa tamu mereka. Namun sudah setengah jam tamu itu tidak kunjung pergi dari sana.

"Rosé, sedari tadi pagi menangis. Bagaimana jika tamu itu adalah Jeon Jungkook? Kita memerlukan pemuda itu untuk menenangkan Rosé." ucap Jennie, namun Lisa segera berdecih kesal mendengar nama Jungkook.

"Artis sombong itu tak akan kemari." ucap Lisa sembari berjalan menuju pintu, diikuti oleh Jennie di belakangnya.

"Mau kau buka?"

Lisa mengangguk.

"Jika wartawan segera kita tutup ya." ucap Jennie memperingatkan Lisa.

"1..."

"2..."

"3...!"

Lisa membuka pintu dan Jennie bersiap dengan gagang sapu namun keduanya justru terkejut saat mendapati sosok idola Jeon Jungkook di hadapan mereka.

"J-J-Jung-kkok?!!!"

"Aku ingin bertemu Rosé, dimana dia?" tanya Jungkook langsung pada poinnya, di belakangnya Jimin berdecak kesal.

Kau tak sopan sekali, Jungkook.

"D-dia a-ada di dalam..." jawab Lisa terbata, masih tak mempercayai matanya sendiri.

Jungkook langsung melangkah masuk, melewati Lisa dan Jennie yang terpana melihat sang idola itu.

"Maafkan, Jungkook." cicit Jimin resah karena sikap tak sopan Jungkook yang langsung masuk ke dalam apartment orang bahkan ia tak melepas sepatunya! Astaga, Jimin kesal sekali.

Jungkook pun langsung mengitari apartment sederhana namun estetik itu, mencari dimana kamar Rosé. Saat ia melihat sebuah pintu kamar dengan huruf R menempel, Jungkook langsung mengetuk pintu itu.

"Rosé?" panggil Jungkook sembari mengetuk pintu.

Sementara Lisa, Jennie dan Jimin menatap Jungkook yang sedang mengetuk pintu kamar Rosé.

"Rosé, buka pintunya." ucap Jungkook, namun tak ada sahutan dari dalam kamar gadis itu.

"Rosé, buka pintunya atau aku akan mendobrak pintu iniㅡ" ucapan Jungkook terputus disaat gadis itu membuka pintu kamarnya dan beranjak kembali menuju tempat tidurnya.

Jungkook menoleh pada Jimin dan kedua teman Rosé untuk meminta waktu berdua saja. Ketiganya pun tampak paham dan duduk saja.

Jungkook pun masuk ke dalam kamar Rosé kemudian ia menutup pintu kamar gadis itu.

Dari tempat dimana ia berdiri Jungkook melihat tisu tersebar dimana-mana, ponsel yang sedang ia charge, wajah dan mata gadis itu yang sembab dan bengkak.

"Astaga, Rosé..." gumam Jungkook berjalan mendekat ke arah gadis itu.

Jungkook pun berjongkok tepat di hadapan gadis itu yang menundukkan wajahnya, air mata masih membasahi pipinya bahkan saat pandangan mereka bertemu, Rosé tak kuasa untuk menahan tangisnya.

Gadis itu terisak.

Jungkook segera berlutut dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya, berusaha menenangkan gadis yang ketakutan itu.

[✔] A HaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang