PROLOG

9.9K 553 29
                                    

Hi....

Selamat datang di cerita Nestapa Hema
Cerita ini bakal jadi cerita singkat kok :)

***

Kamu tau cerita ini dari mana? WA/IG/TikTok?

***

Sebelum baca cerita ini, baca Disclaimer dulu 🤝

Disclaimer


1. Cerita ini 100% FIKSI, MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI.
2. Cerita ini TIDAK ADA sangkut pautnya dengan kehidupan para visual.
3. Cerita ini TIDAK menggunakan nama asli para visual.
4. Rate for 17+
5. Harsh words, KDRT, toxic, , self-harm, blood, and  mental illness.
6. BANYAK TYPO bertebaran,
[Please correct my typo]
7. Cerita ini TIDAK LAYAK untuk ditulis ulang [DIPLAGIAT]

Mari saling menghargai dari hal terkecil sekalipun (⌒o⌒)

***

Happy reading (⌒o⌒)

"Sebab selalu ada nestapa di setiap asa yang hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebab selalu ada nestapa di setiap asa yang hadir."

- Nestapa Hema PROLOG -

Terkadang ada satu hari dimana kita merasakan bahwa semesta benar-benar jahat. Terlalu jahat sampai-sampai menghancurkan segala harap yang kita miliki.

Dituntut untuk menjadi sempurna, ditekan untuk selalu mendapatkan hasil yang terbaik, dan dibentak hanya karena kesalahan kecil yang kita perbuat.

Manusia memang makhluk sempurna yang memiliki perasaan dan pola pikir yang melebihi makhluk hidup lainnya.

Hanya saja, bukankah manusia juga tidak luput dari kesalahan?

Terlalu kejam rasanya jika kamu selalu menginginkan sesuatu yang sempurna di saat dia telah berusaha.

Tatkala terlintas banyak pertanyaan di dalam benak seorang Hema Naratma Juniar, tentang alasan di balik seorang anak yang selalu dituntut untuk memahami orang dewasa. Padahal orang dewasa saja tidak pernah memahami perasaan seorang anak.

Hema hanyalah seorang anak yang masih belum menemukan jawaban tentang potensi dirinya. Hema hanyalah seorang anak yang tidak begitu banyak memiliki kelebihan.

Tapi mengapa mereka terus saja meminta kesempurnaan? Mengapa mereka selalu meminta lebih? Dan mengapa mereka tidak mengerti hal itu?

Mengapa...?

Hema hanya ingin dimengerti. Apakah sesulit itu?

"Hema cuma bisa sampai sini."

"Papa pikir Hema bercanda?" 

"Papa pikir semua ini cuma akal-akalan Hema doang? Selucu itu ya hidup Hema di mata Papa?"

Banyak sekali kecemasan yang sering melanda pikirannya. Membayangkan suramnya masa depan yang tak menentu, membuat dia hilang arah.

Kemana langkah ini harus dibawa? Dimana akhir kebebasan yang akan didapat?

Ditinggal pergi oleh orang terkasih membuat Hema seakan berdiri dengan satu kaki. Menopang beribu beban yang tak dapat diadili.

"Lo bilang semua bakal baik-baik aja tanpa lo. Ternyata semuanya jauh lebih kacau Bang."

"Gue beneran nggak punya masa depan ya?"

Pada akhirnya lagi-lagi Hema harus berteman dengan sepi yang memuakkan. Untuk kesekian kalinya Hema dipatahkan oleh kenyataan. Asa yang hadir akan selalu berakhir nestapa.

Mungkinkah akhir dari semua ini akan bertemu dengan kata bahagia? Mungkinkah nestapa berubah menjadi harapan penuh suka?

- TBC -

Hai.... 

Aku tunggu kedatangan kamu di ENDING...

Kabarin aku yaa kalau sudah sampai di ENDING 

SAMPAI KETEMU DI ENDING + EPILOG 📍

***

Berteman sama aku yuk di sosial media :
Instagram : @ xqrhmnia_ 
Tiktok : @ xqrhmnia

*****

Makasih buat kamu yang sudah baca, VOTE, dan komen  di prolog cerita ini

(⌒o⌒)

(⌒o⌒)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- Hema Naratma Juniar -


See you

Nestapa Hema  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang