Bab 3 - Tentang Hasil Hari Ini

3.1K 286 10
                                    

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Apa harapan kamu buat Indonesia nih?

Tetap bangga menjadi Warga Negara Indonesia ya 📍

****

⚠️ Harsh Words  ⚠️

Happy reading (⌒o⌒)

"Dunia berjalan nggak sesuai permintaan lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dunia berjalan nggak sesuai permintaan lo.  Jadi nikmati aja."

— Nestapa Hema Bab 3 —

Sepulang dari makan malam tadi, Hema hanya duduk di sebuah kursi yang terdapat di balkon kamar.  Ditemani oleh sebungkus rokok dengan semilir  angin malam yang berhembus. Tidak ada kopi kenangan ataupun kopi janji jiwa, yang ada hanya pikiran pekat tidak tertata.

Sudah terhitung tiga batang rokok Hema sesap, asbak yang semula masih kosong pun bahkan sudah dipenuhi oleh abu rokok. Tatkala Hema menatap angkasa yang kian menghitam. Di langit malam hanya ada bulan purnama  yang teramat terang. Cahayanya memancar menerangi bumantara.

Seperti hari-hari sebelumnya, Hema masih setia berteman dengan sepi ketika malam menyapa diri. Tidak ada satupun sapaan hangat ataupun camilan malam yang disediakan oleh sang Mama.

Kalau boleh jujur, Hema benci berteman dengan sepi yang memuakkan. Hema benci segala-galanya ketika tawa yang semula menghias harus pudar saat tiba di rumah, dan tentunya saat siang berganti malam.  Tidak, ini bukan tentang mood-nya yang berantakan melainkan tentang rumah yang tidak senyaman kala itu.

Sementara dia duduk di balkon, di dalam kamar Hema dengan sengaja menyetel vidio pembelajaran dari kanal youtube dengan volume yang dikencangkan. Tujuannya agar sang Papa percaya kalau dirinya sedang belajar. Padahal buka buku saja tidak.

Hema kembali menyesap rokok di tangannya. Hema menikmati setiap rasa yang dihasilkan dari tembakau itu. Ada sensasi damai ketika zat nikotin yang katanya paling berbahaya itu masuk memenuhi rongga paru-parunya.

Sepersekian menit kemudian dengan santai Hema mengembuskan asap-asap rokok itu ke udara. Sontak asap-asap mengepul hingga menutupi seluruh wajah letihnya.

Bosan dengan aktivitas itu, Hema memutuskan untuk mematikkan puntung rokok. Selanjutnya dia melangkah ke dalam kamar.

Pemuda yang mengenakan celana seatas lutut dan kaos oblong--serba hitam itu duduk di kursi belajarnya. Hema duduk bersila di kursi, sudah menjadi kebiasaan bagi cowok itu duduk bersila di kursi.

Nestapa Hema  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang