Bab. 44 || Kesepakatan & Pengorbanan

23.9K 5.3K 2.1K
                                    

Gue yang biasanya update setelah berabad-abad sekarang jadi rajin update karena kalian dan karena tugas sekolah gue udah lumayan jadi gue lumayan free🌚🤧

⚠️AWAS TYPO BERTEBARAN ⚠️

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

"Kamu berhutang penjelasan."

Athena meremas jarinya karena merasa gugup dan cemas saat Anna menatapnya dengan lekat. Wanita itu menunduk sembari memejamkan matanya.

"Dia kakak saya. Kakak saya mengalami depresi dan trauma karena penyiksaan yang dilakukan oleh seseorang hingga membuatnya keguguran, dan dia berpikir Nona adalah putrinya karena dia menolak menerima kenyataan," ucap Athena.

Hanya itu yang bisa Athena jelaskan untuk saat ini. Dia tidak mungkin memberitahu semuanya karena Anna masih kecil dan pasti tidak mengerti akan hal itu.

Anna terdiam sejenak, menatap mata Athena yang tidak menunjukan kebohongan sama sekali. "Kenapa dia bisa dipenjara dan berhasil kabur?" Tanya Anna merasa sedikit janggal.

"Kakak saya dipenjara karena dia tidak sengaja mencelakai orang, dia sedang dalam keadaan depresi. Begitu juga saat dia kabur, kakak saya tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini."

Anna mengangguk pelan.

"Nona, boleh saya minta tolong sekali saja?" Ucap Athena membuat Anna mengerutkan kening.

"Apa?"

"Tolong berpura-pura lah jadi anak kakak saya. Alasan kenapa kakak saya depresi adalah karena dia merasa tidak punya siapa-siapa disisinya. Tapi, jika anda bersamanya, ada kemungkinan untuk kakak saya sembuh."

"Aku gak mau kalo itu cuma-cuma. Apa yang bakal aku dapetin?" Tanya Anna. Malvin selalu mengajarkan gadis kecil itu, bahwa setiap hal didunia ini harus ada timbal balik agar seimbang dan tidak merasa dirugikan.

"Saya akan lakuin apapun demi kesembuhan kakak saya," ucap Athena.

Anna tersenyum manis mendengar hal itu. "Oke, deal! Aku akan nemuin dia setiap seminggu sekali. Mbak-mbak itu ngga akan bisa lolos selamanya dari kejaran polisi. Jadi, Aku akan bantu buat bebasin dia dari penjara secara hukum. Tapi, aku bakal bawa dia kerumah sakit jiwa biar dia bisa dirawat disana."

"Terimakasih, Nona. Sekali lagi terimakasih," Athena tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur karena kebaikan hati gadis kecil itu.

Anna adalah gadis kecil yang cerdas. Sifat Malvin benar-benar menurun padanya meskipun semua orang tau dia bukanlah putri kandung Malvin.

Anna mengambil gunting yang berada ditangan Athena dan memotong salah satu bunga untuk dijadikan properti latihan seperti tujuan awal.

Kemudian, gadis kecil itu berjalan memasuki Mansion bersama Athena yang juga hendak kembali ke kamarnya karena tidak ingin Regan Khawatir.

"Aku udah dapet bunganya," ucap Anna dengan ceria sambil memamerkan bunga yang baru saja ia petik.

Miya, Xavier, dan Zeus menatap Anna. Sedangkan, Stella sudah tertidur pulas di atas sofa dengan menjadikan paha Miya sebagai bantalnya. Begitu juga Alarick yang sudah sedikit teler. Anna bergidik jijik melihat air liur Alarick yang menetes.

Gadis kecil itu berjalan mendekati Alarick dan menyumpal mulutnya dengan bunga. "Hari ini kita udahan dulu latihannya. Mending balik ke kamar," ucap Anna ketika selesai memastikan bahwa bunga itu sudah masuk kedalam mulut Alarick.

"Iya, Papa tolong gendong Stella," ucap Miya yang langsung diangguki oleh Zeus.

Seperti biasa, jika mereka menginap, Stella dan Anna akan tidur dikamar Miya yang jarang terpakai karena biasanya Miya tidur bersama Zeus. Sedangkan, Xavier akan tidur dikamar tamu dengan Alarick.

Antagonis PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang