Bab. 12 || Main Rumah-Rumahan

61.4K 10.6K 4.1K
                                    

Banyak yang ngga tau kalo Lucas itu iblis. Padahal udah aku jelasin di bab awal kalo dia itu King of Devils🗿

Oh iya gays, Tujuan gue buat Chapter kemarin itu biar kalian tau asal muasal kekuatan aneh milik Miya.

Kalo gue gak nulis chapter kemarin, ibaratnya kalian baca buku pas mati lampu. Bakalan ngerti ngga apa yang dibaca?

Jadi, suka ngga suka sama chapter kemarin. Itulah kenyataannya.

Engh.. apa ya? Gue itu gak suka buat karakter yang terlalu jahat atau terlalu baik. Bagi gue, setiap karakter punya keburukannya dan kebaikannya masing-masing. Contohnya kayak Daniel.

Sebelum bab kemarin dibuat banyak banget yang hujat Daniel. Kalian lakuin itu karena kalian ngga tau gimana sudut pandang Daniel.

Di cerita gue, siapapun bisa jadi pemeran utama, termasuk para pembaca. Ngaku aja! Gue yakin, kalian pasti pernah ngebayangin jadi Miya kan?

Terus, coba deh perhatiin, gue pasti selalu ngasih kekurangan di setiap karakter cerita ini. Entah itu dari segi masa lalu yang dark atau sifat egois, dll.

Itulah yang gue maksud. Ngga ada yang sempurna di cerita gue. Yang membuatnya sempurna adalah pola pikir dari sang pembaca:)

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Miya menghembuskan napas lelah. Dia memegang kepalanya yang terasa sakit karena perdebatan Zeus dan Alarick yang tak kunjung berhenti.

Pagi ini, dokter sudah melepas perban di mata Miya. Anehnya, matanya kembali normal seperti semula seolah tak pernah berganti warna. Bahkan dokter pun sampai kebingungan karenanya.

Mengetahui bahwa ini bukanlah sesuatu yang dapat ditangani oleh seorang dokter. Miya memaksa untuk pulang, dan dokter akhirnya mengizinkan. Tapi, masalahnya adalah kedua orang ini.

"Ngga, pokoknya bayi mesum harus pulang kerumah gue!"

Zeus menempeleng kepala Alarick dengan wajah datar dan tatapan tajamnya.

"Dia cucunya mama gue, harus pulang kerumah gue!"

Miya memutar bola matanya, apa Zeus masih membencinya? Bahkan kata 'Anak' pun dia ubah menjadi 'cucu mama' katanya.

"Gue mau adopsi dia," balas Alarick dengan sewot.

"Dia masih punya papa."

"Oh ya? Siapa papanya?" Ucap Alarick sambil menaikkan sebelah alisnya. Dia tau, Zeus pasti gengsi mengakui Miya sebagai anaknya, dan itu bisa Alarick jadikan sebagai kelemahan untuk mengambil Miya darinya.

"Anaknya mama gue," ucap Zeus setelah terdiam beberapa saat.

Miya mengusap dadanya mencoba bersabar, apa susahnya bilang kalau dialah papanya Miya?!

Alarick berdecih pelan. Lelaki yang memakai seragam SMA karena baru pulang dari sekolah itu berjalan mendekati Zeus.

"Gedein aja gengsi Lo, biar gue yang gedein anak Lo."

Antagonis PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang